Penanganan Pandemi Covid-19, Pemerintah Jangan Sampai Kendur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sembilan bulan sudah Covid-19 telah menjangkiti Indonesia. Selama itu pula pandemi karena virus corona ini tercatat telah menjangkiti lebih dari 50.000 penduduk dan sampai kini belum berhasil terkendali.
Bahkan kemarin rekor kasus positif kembali memecahkan rekor, yaitu ada 6.267 kasus yang terkonfirmasi dalam satu hari. Di tengah tantangan bangsa yang besar ini, Gerakan Pemuda (GP) Ansor meminta pemerintah untuk tidak goyah kendati menghadapi berbagai keterbatasan dan persoalan yang kian kompleks. (Baca: Sempurnakan Wudhu Agar Ibadah Diterima Allah Ta'ala)
Dukungan langsung kepada pemerintah tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan orasi pada Apel Kebangsaan Virtual kemarin pagi dengan protokol kesehatan ketat, yaitu memakai masker, faceshield, dan menjaga jarak.
Apel yang berpusat di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, itu diikuti perwakilan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari seluruh pimpinan cabang (PC) di Pulau Jawa. Selain itu apel juga diikuti seluruh pengurus wilayah (PW) se-Indonesia dan 4 PC luar negeri (Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, dan Mesir).
"Kepada pemerintah, saya mengingatkan agar tetap tidak kendur dalam penanganan Covid-19. Tegakkan pelaksanaan protokol kesehatan dan aturan hukum dengan tegas dan adil," kata Gus Yaqut, panggilan akrab sang ketua umum.
Sikap tegas pemerintah tersebut, menurut Gus Yaqut, sangat penting agar penanganan virus yang telah menjangkiti seluruh negara di dunia ini bisa segera teratasi. Apalagi hingga kini vaksin yang terbukti ampuh melawan virus ini juga belum tersedia. Ansor juga meminta pemerintah untuk melakukan deteksi dini dengan mencegah potensi kerumunan yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat. Berpijak pada kasus yang telah terjadi seperti di Petamburan, Tebet, tempat-tempat wisata saat libur panjang, kerumunan massa sangat rentan menjadi sarana penyebaran baru virus ini. (Baca juga: Seleksi Guru PPPK, Guru Wajib Terdata di Dapodik)
"Cegah dan jangan beri izin kepada siapa pun yang rencana kegiatannya berpotensi menimbulkan kerumunan dan penularan Covid-19. Ingat kaidah dar'ul mafasid muqoddamun 'ala jalbil masholih, mencegah kerusakan atau bahaya harus lebih diutamakan daripada mengambil kemanfaatan," katanya.
Di tengah situasi yang masih dalam keterbatasan ini, Ansor mengajak tokoh-tokoh masyarakat untuk bahu-membahu bergandengan tangan dalam menghadapi pandemi ini. Dia meminta para tokoh untuk bertanggung jawab dan memberi teladan kepada masyarakat.
“Jangan beri contoh buruk dengan mengabaikan protokol kesehatan. Jangan menyelenggarakan kegiatan yang meskipun niatnya baik, tetapi berpotensi menimbulkan kerumunan dan penyebaran virus korona. Jangan mengorbankan keselamatan masyarakat," ujar Gus Yaqut.
Kepada para kader Ansor dan Banser, Gus Yaqut juga meminta agar selalu patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, baik dalam kegiatan organisasi maupun saat kegiatan sehari-hari. Para kader diharapkan bisa menjadi teladan yang baik untuk dirinya dan keluarganya. "Jaga kiai, jaga masyarakat sekitar kita dari potensi penularan virus corona," kata Gus Yaqut. (Baca juga: Manfaat Kesehatan dan Nutrisi Susu Kambing)
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria terkonfirmasi positif Covid-19 atau virus corona dan harus menjalani isolasi mandiri. Dia tertular dari staf pribadinya. “Jadi temuan positif Covid-19 ini adalah dari lingkungan pekerjaan di mana ada staf saya yang tertular dari kluster keluarganya. Ini tentu menjadi perhatian kita semua untuk lebih menjaga kedisiplinan protokol kesehatan hingga di dalam keluarga sekalipun,” ujar Ahmad Riza (Ariza) Patria kemarin.
Diketahui Wagub Ariza sebelumnya dua kali melakukan tes usap (PCR), yaitu pada Kamis 26 November dengan hasil negatif. Lalu berlanjut dengan tes yang sama pada Jumat 27 November dengan hasil terkonfirmasi positif. Riza mengatakan seluruh staf dan keluarganya juga sudah dites swab Covid-19. Saat ini dirinya sedang menjalani isolasi mandiri.
"Baik staf maupun seluruh anggota keluarga saya juga sudah menjalani tes usap. Sebagaimana prosedur kesehatan yang telah ditetapkan WHO, bagi setiap pasien terkonfirmasi positif Covid-19 wajib melakukan isolasi mandiri dan tetap dalam pengawasan tenaga kesehatan, baik di level puskesmas maupun rumah sakit,” ujar dia. (Baca juga: Susi Pudjiastuti Berpeluang Gantikan Edhy Prabowo Jika Gerindra Menolak)
Politisi Partai Gerindra itu berharap warga Jakarta untuk semakin meningkatkan disiplin protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. “Mohon doanya agar kita semua dalam kondisi sehat walafiat. Jakarta belum terbebas dari Covid-19. Jangan ragu dan takut untuk saling mengingatkan protokol 3M. Tetap tingkatkan iman, imun, dan aman bahkan hingga di dalam lingkup keluarga kita,” kata dia. (Abdul Hakim)
Bahkan kemarin rekor kasus positif kembali memecahkan rekor, yaitu ada 6.267 kasus yang terkonfirmasi dalam satu hari. Di tengah tantangan bangsa yang besar ini, Gerakan Pemuda (GP) Ansor meminta pemerintah untuk tidak goyah kendati menghadapi berbagai keterbatasan dan persoalan yang kian kompleks. (Baca: Sempurnakan Wudhu Agar Ibadah Diterima Allah Ta'ala)
Dukungan langsung kepada pemerintah tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan orasi pada Apel Kebangsaan Virtual kemarin pagi dengan protokol kesehatan ketat, yaitu memakai masker, faceshield, dan menjaga jarak.
Apel yang berpusat di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, itu diikuti perwakilan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari seluruh pimpinan cabang (PC) di Pulau Jawa. Selain itu apel juga diikuti seluruh pengurus wilayah (PW) se-Indonesia dan 4 PC luar negeri (Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, dan Mesir).
"Kepada pemerintah, saya mengingatkan agar tetap tidak kendur dalam penanganan Covid-19. Tegakkan pelaksanaan protokol kesehatan dan aturan hukum dengan tegas dan adil," kata Gus Yaqut, panggilan akrab sang ketua umum.
Sikap tegas pemerintah tersebut, menurut Gus Yaqut, sangat penting agar penanganan virus yang telah menjangkiti seluruh negara di dunia ini bisa segera teratasi. Apalagi hingga kini vaksin yang terbukti ampuh melawan virus ini juga belum tersedia. Ansor juga meminta pemerintah untuk melakukan deteksi dini dengan mencegah potensi kerumunan yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat. Berpijak pada kasus yang telah terjadi seperti di Petamburan, Tebet, tempat-tempat wisata saat libur panjang, kerumunan massa sangat rentan menjadi sarana penyebaran baru virus ini. (Baca juga: Seleksi Guru PPPK, Guru Wajib Terdata di Dapodik)
"Cegah dan jangan beri izin kepada siapa pun yang rencana kegiatannya berpotensi menimbulkan kerumunan dan penularan Covid-19. Ingat kaidah dar'ul mafasid muqoddamun 'ala jalbil masholih, mencegah kerusakan atau bahaya harus lebih diutamakan daripada mengambil kemanfaatan," katanya.
Di tengah situasi yang masih dalam keterbatasan ini, Ansor mengajak tokoh-tokoh masyarakat untuk bahu-membahu bergandengan tangan dalam menghadapi pandemi ini. Dia meminta para tokoh untuk bertanggung jawab dan memberi teladan kepada masyarakat.
“Jangan beri contoh buruk dengan mengabaikan protokol kesehatan. Jangan menyelenggarakan kegiatan yang meskipun niatnya baik, tetapi berpotensi menimbulkan kerumunan dan penyebaran virus korona. Jangan mengorbankan keselamatan masyarakat," ujar Gus Yaqut.
Kepada para kader Ansor dan Banser, Gus Yaqut juga meminta agar selalu patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, baik dalam kegiatan organisasi maupun saat kegiatan sehari-hari. Para kader diharapkan bisa menjadi teladan yang baik untuk dirinya dan keluarganya. "Jaga kiai, jaga masyarakat sekitar kita dari potensi penularan virus corona," kata Gus Yaqut. (Baca juga: Manfaat Kesehatan dan Nutrisi Susu Kambing)
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria terkonfirmasi positif Covid-19 atau virus corona dan harus menjalani isolasi mandiri. Dia tertular dari staf pribadinya. “Jadi temuan positif Covid-19 ini adalah dari lingkungan pekerjaan di mana ada staf saya yang tertular dari kluster keluarganya. Ini tentu menjadi perhatian kita semua untuk lebih menjaga kedisiplinan protokol kesehatan hingga di dalam keluarga sekalipun,” ujar Ahmad Riza (Ariza) Patria kemarin.
Diketahui Wagub Ariza sebelumnya dua kali melakukan tes usap (PCR), yaitu pada Kamis 26 November dengan hasil negatif. Lalu berlanjut dengan tes yang sama pada Jumat 27 November dengan hasil terkonfirmasi positif. Riza mengatakan seluruh staf dan keluarganya juga sudah dites swab Covid-19. Saat ini dirinya sedang menjalani isolasi mandiri.
"Baik staf maupun seluruh anggota keluarga saya juga sudah menjalani tes usap. Sebagaimana prosedur kesehatan yang telah ditetapkan WHO, bagi setiap pasien terkonfirmasi positif Covid-19 wajib melakukan isolasi mandiri dan tetap dalam pengawasan tenaga kesehatan, baik di level puskesmas maupun rumah sakit,” ujar dia. (Baca juga: Susi Pudjiastuti Berpeluang Gantikan Edhy Prabowo Jika Gerindra Menolak)
Politisi Partai Gerindra itu berharap warga Jakarta untuk semakin meningkatkan disiplin protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. “Mohon doanya agar kita semua dalam kondisi sehat walafiat. Jakarta belum terbebas dari Covid-19. Jangan ragu dan takut untuk saling mengingatkan protokol 3M. Tetap tingkatkan iman, imun, dan aman bahkan hingga di dalam lingkup keluarga kita,” kata dia. (Abdul Hakim)
(ysw)