Tak Hadiri Munas MUI, Din Syamsuddin: Ulama Lurus Hanya Takut Allah SWT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ( MUI ), Din Syamsuddin mengaku tidak menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) MUI dan berharap lembaga ini tetap menjadi organisasi terhormat dan bermarwah karena merupakan wadah musyawarah para ulama, zuama, cendekiawan Muslim.
(Baca juga: Sandiaga Uno Berpeluang Besar Gantikan Edhy Prabowo di Kabinet)
"Maka perlu diisi oleh para ulama yang penuh dgn as-shidqu (kejujuran), amanah, dan beristiqamah. Ulama lurus seperti itu hanya takut kepada Allah SWT, tidak takut kepada makhluk," ucap Din Syamsuddin dalam siaran pers, Kamis (26/11/2020).
"Mereka (ulama) cinta kepada Allah, bukan cinta kepada dunia (hubbud dunya). MUI ke depan perlu dipimpin oleh figur ulama yang benar-benar punya waktu sehingga dapat menjalankan tugas-tugas organisasi dengan sebaik-baiknya, yang bekerja demi Allah bukan demi dunia dan jabatan itu sendiri," tambahnya.
(Baca juga: Kebebasan Sipil di Indonesia Alami Kemunduran)
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menguraikan sebuah hadist nabi, 'jangan beri jabatan kepada yang menginginkannya', namun dalam suasana tidak normal 'serahkan saja jabatan itu kepada mereka'.
"Saya hanya berpesan agar Munas berjalan sesuai Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga, jangan dilanggar karena akan mengurangi keabsahan dan mencederai marwah MUI," tegasnya.
Menurut Din, sesuai prinsip PD & PRT lama (sebaiknya jangan diubah), Pemangku Amanat di MUI, baik Dewan Pimpinan maupun Dewan Pertimbangan, jangan merangkap jabatan politik di eksekutif, legislatif, dan partai politik.
"Perangkapan jabatan demikian akan membawa MUI mudah terkooptasi dan terkontaminasi kepentingan politik yang acapkali tidak sejalan dengan kepentingan umat Islam. Dari luar arena Munas saya berdoa dan berharap semoga MUI tetap selamat sentosa pada jalan yang benar," harapnya.
Lihat Juga: Ulama Sepuh dan Ribuan Warga 21 Kecamatan Lombok Timur Kukuhkan Dukungan untuk Rohmi-Firin
(Baca juga: Sandiaga Uno Berpeluang Besar Gantikan Edhy Prabowo di Kabinet)
"Maka perlu diisi oleh para ulama yang penuh dgn as-shidqu (kejujuran), amanah, dan beristiqamah. Ulama lurus seperti itu hanya takut kepada Allah SWT, tidak takut kepada makhluk," ucap Din Syamsuddin dalam siaran pers, Kamis (26/11/2020).
"Mereka (ulama) cinta kepada Allah, bukan cinta kepada dunia (hubbud dunya). MUI ke depan perlu dipimpin oleh figur ulama yang benar-benar punya waktu sehingga dapat menjalankan tugas-tugas organisasi dengan sebaik-baiknya, yang bekerja demi Allah bukan demi dunia dan jabatan itu sendiri," tambahnya.
(Baca juga: Kebebasan Sipil di Indonesia Alami Kemunduran)
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menguraikan sebuah hadist nabi, 'jangan beri jabatan kepada yang menginginkannya', namun dalam suasana tidak normal 'serahkan saja jabatan itu kepada mereka'.
"Saya hanya berpesan agar Munas berjalan sesuai Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga, jangan dilanggar karena akan mengurangi keabsahan dan mencederai marwah MUI," tegasnya.
Menurut Din, sesuai prinsip PD & PRT lama (sebaiknya jangan diubah), Pemangku Amanat di MUI, baik Dewan Pimpinan maupun Dewan Pertimbangan, jangan merangkap jabatan politik di eksekutif, legislatif, dan partai politik.
"Perangkapan jabatan demikian akan membawa MUI mudah terkooptasi dan terkontaminasi kepentingan politik yang acapkali tidak sejalan dengan kepentingan umat Islam. Dari luar arena Munas saya berdoa dan berharap semoga MUI tetap selamat sentosa pada jalan yang benar," harapnya.
Lihat Juga: Ulama Sepuh dan Ribuan Warga 21 Kecamatan Lombok Timur Kukuhkan Dukungan untuk Rohmi-Firin
(maf)