Penyidik KPK Novel Baswedan OTT Menteri KKP Diapresiasi Politikus PDIP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan memberikan apresiasi kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan , dua Ketua Tim Satgas, dan seluruh anggota tim Satgas yang berhasil melakukan penangkapan terhadap Menteri KKP Edhy Prabowo dkk.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
"Bahwa gebrakan ini merupakan hasil dari sistem yang sudah dibangun lama di KPK. Ini kinerja tim satgas dan ada Novel (Novel Baswedan) sebagai bagian (salah satu Ketua Tim Satgas), iya. Jadi tim yang diturunkan itu bagian satu sistem yang membangun kinerja KPK," ujar Trimedya Panjaitan saat dihubungi KORAN SINDO dan MNC News Portal, di Jakarta, Rabu (25/11/2020).
(Baca juga: Menteri Edhy Prabowo Ditangkap KPK, MUI: Menyedihkan)
Politikus PDIP ini mengungkapkan, dengan sistem yang sudah dibangun lama maka bisa memudahkan KPK secara kelembagaan melakukan kinerja dengan maksimal termasuk pada aspek penindakan. Trimedya menduga, penangkapan terhadap Edhy Prabowo dkk tentu bukan tiba-tiba dilakukan.
Musababnya, setiap operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK berasal dari penyelidikan tertutup dan pemantauan yang lama. (Baca juga: Persiapan Vaksinasi Covid-19, Kemenkes Tingkatkan Kompetensi Tenaga Medis)
"Pasti kan setiap OTT sudah dipantau lama, termasuk terhadap Menteri KKP dan lain-lain Rabu ini. Saya dengar juga tim KPK sudah dapat izin dari Dewan Pengawas. Nah, sebelumnya kan KPK menyampaikan ada ratusan izin yang disampaikan ke Dewas, bisa jadi untuk OTT ini salah satunya," paparnya.
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR ini membeberkan, penangkapan terhadap Edhy Prabowo dkk juga menjadi pembuktian KPK secara kelembagaan kepada masyarakat. Apalagi selama ini banyak kalangan masyarakat menilai bahwa KPK seperti 'mati suri' dan tidak ada harapan. Sekali lagi, menurut Trimedya, upaya penindakan ini merupakan pembuktian KPK.
"KPK bekerja sistem. OTT Menteri KKP ini prestasi KPK secara kelembagaan, bukan orang per orang. Di sisi lain, kan ternyata KPK di bawah pimpinan KPK sekarang yang belum satu tahun bekerja tapi sudah ada gebrakan," ujar Trimedya.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
"Bahwa gebrakan ini merupakan hasil dari sistem yang sudah dibangun lama di KPK. Ini kinerja tim satgas dan ada Novel (Novel Baswedan) sebagai bagian (salah satu Ketua Tim Satgas), iya. Jadi tim yang diturunkan itu bagian satu sistem yang membangun kinerja KPK," ujar Trimedya Panjaitan saat dihubungi KORAN SINDO dan MNC News Portal, di Jakarta, Rabu (25/11/2020).
(Baca juga: Menteri Edhy Prabowo Ditangkap KPK, MUI: Menyedihkan)
Politikus PDIP ini mengungkapkan, dengan sistem yang sudah dibangun lama maka bisa memudahkan KPK secara kelembagaan melakukan kinerja dengan maksimal termasuk pada aspek penindakan. Trimedya menduga, penangkapan terhadap Edhy Prabowo dkk tentu bukan tiba-tiba dilakukan.
Musababnya, setiap operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK berasal dari penyelidikan tertutup dan pemantauan yang lama. (Baca juga: Persiapan Vaksinasi Covid-19, Kemenkes Tingkatkan Kompetensi Tenaga Medis)
"Pasti kan setiap OTT sudah dipantau lama, termasuk terhadap Menteri KKP dan lain-lain Rabu ini. Saya dengar juga tim KPK sudah dapat izin dari Dewan Pengawas. Nah, sebelumnya kan KPK menyampaikan ada ratusan izin yang disampaikan ke Dewas, bisa jadi untuk OTT ini salah satunya," paparnya.
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR ini membeberkan, penangkapan terhadap Edhy Prabowo dkk juga menjadi pembuktian KPK secara kelembagaan kepada masyarakat. Apalagi selama ini banyak kalangan masyarakat menilai bahwa KPK seperti 'mati suri' dan tidak ada harapan. Sekali lagi, menurut Trimedya, upaya penindakan ini merupakan pembuktian KPK.
"KPK bekerja sistem. OTT Menteri KKP ini prestasi KPK secara kelembagaan, bukan orang per orang. Di sisi lain, kan ternyata KPK di bawah pimpinan KPK sekarang yang belum satu tahun bekerja tapi sudah ada gebrakan," ujar Trimedya.
(maf)