Pemanfaatan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi untuk Ketahanan Energi Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gelaran ‘The 9th Indonesia EBTKE Virtual Conference and Exhibition 2020’ resmi diselenggarakan secara virtual hari ini, Senin (23/11/2020). Pembukaan dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif didampingi Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian (ESDM) Dadan Kusdiana dan Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma.
‘The 9th Indonesia EBTKE Virtual Conference and Exhibition 2020’ diselenggarakan oleh METI dan didukung secara penuh oleh Kementerian ESDM. Dalam pembukaan Menteri ESDM menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan dan konservasi energi.
Menurutnya, pemerintah sedang menyiapkan berbagai perangkat pendukung khususnya Peraturan Presiden tentang Harga Energi Terbarukan untuk meningkatkan daya tarik investasi energi terbarukan.
“Sesuai dengan Kebijakan Energi Terbarukan (KEN) dan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) bahwa pada tahun 2025 energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional ditargetkan mencapai 23 persen dan diharapkan terus meningkat menjadi 31 persen pada tahun 2050," kata Menteri Arifin.
Pemerintah saat ini sedang menyusun Grand Strategi Energi Nasional untuk menjamin ketersediaan energi yang cukup, dengan kualitas yang baik, harga yang terjangkau dan ramah lingkungan. Pelaksanaan Grand Strategi Energi Nasional juga mempertimbangkan kondisi pengembangan energi nasional saat ini, dengan memperhatikan sumber EBT yang tersedia, dan menyesuaikan dengan tren ekonomi EBT.
"Untuk itu saya mengajak para peneliti, pakar, insitusi finansial, akademisi, pemangku kepentingan dan pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan forum ini sebagai media diseminasi dan promosi energi baru terbarukan. Saya juga mengucapkan terima kasih atas proyek-proyek subsektor EBTKE yang telah ditandatangani, serta negara-negara yang telah mendukung pengembangan EBTKE dan penyelenggaraan Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2020,” papar Menteri ESDM.
Pada kesempatan pembukaan kegiatan ini dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Jenderal EBTKE selaku National Project Director MTRE3 dengan PT Aka Sinergi, PT Akuo Energi, PT Brantas Energi, dan PT Pasadena Biofuels Mandiri mengenai Acceptance of Technical Assistance Grant From Sustainable Energy Fund to Enhance Project Bankability and Access to Finance, Mentari dan Arya Watala Capital mengenai Grant Technical Assistance for Replacing Diesel Power to Solar PV+, Aryaduta Hotel dan Enertec Mitra Solusi mengenai Energy Saving Program Replacing HVAC System for 4 Hotels serta Kesepakatan Bersama Antara Universitas Mercu Buana dengan METI tentang Pendidikan, PeneliBan, dan Pengabdian Masyarakat.
Perjanjian ini merupakan komitmen dari asosiasi dan pihak swasta untuk menggalakkan pemanfaatan energi terbarukan dan konservasi energi. Pada kesempatan kali ini juga dilakukan peluncuran proyek Co-firing Commercialization Project PT Pembangkitan Jawa Bali dan Geothermal Exploration Risk Mitigation (GREM) dari PT Sarana Multi Infrastruktur secara virtual.
Proyek ini sebagai upaya untuk akselerasi pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Melalui acara Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2020, Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) memberikan penghargaan Solar PV RooTop Champion 2020 kepada pihak-pihak yang dinilai memberikan kontribusi progresif pada perkembangan PLTS Atap di Indonesia dan terutama untuk pencapaian target GNSSA, yaitu 1 GW penggunaan PLTS Atap.
Penerima penghargaan ini adalah Ignasius Jonan, Menteri ESDM Periode 2016-2019, Harris Yahya, Direktur Aneka dan Energi Terbarukan Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, PT Summarecon Agung Tbk, PT Tirta Investama (Danone Aqua), Coca Cola AmaBl Indonesia, dan PT Astra Honda Motor.
Pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia masih belum dimanfaatkan secara maksimal; hingga akhir tahun 2019 pencapaian target energi terbarukan dalam bauran energi baru mencapai 9.15 persen. Untuk itu, diperlukan percepatan penggunaan energi terbarukan di Indonesia dalam upaya mengantisipasi krisis ekonomi dan energi yang akan datang.
Negara-negara di dunia saat ini sedang berlomba-lomba mengembangkan energi terbarukan. Padahal pemanfaatan energi terbarukan dapat mempercepat investasi untuk pemulihan ekonomi yang mengutamakan pembangunan berkelanjutan di sektor energi.
Pemanfaatan energi terbarukan masih perlu terus disebarluaskan secara komprehensif dan intensif kepada masyarakat, perguruan tinggi, mahasiswa, industri dan perusahaan, lembaga penelitian, parlemen, pemerintah daerah dan media. Untuk itu, Indonesia EBTKE ConEx 2020 sebagai ajang tahunan kembali hadir.
"Kami bersama para pemangku kepentingan dengan dukungan penuh dari Menteri ESDM dan jajarannya khususnya Direktorat Jenderal EBTKE mengajak untuk berkumpul dan memanfaatkan forum ini bersama-sama dengan menghadirkan berbagai inovasi di bidang energi dan khususnya energi terbarukan, saling bertukar informasi, belajar serta mensosialisasikan berbagai kemajuan,” ujar Surya Darma, Ketua METI.
Penyelenggaraan Indonesia EBTKE Conference and Exhibition tahun ini mengusung tema It’s Time to Invest in Renewable Energy for Energy Transition and Economic Recovery guna mendukung percepatan investasi energi terbarukan dan konservasi energi untuk mendorong transisi energi menuju pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, serta pemulihan ekonomi nasional pascapandemi.
Pada hari pertama konferensi mengetengahkan tema Strategi dan Rencana Transisi Energi Indonesia diikuti oleh lebih dari 2.000 peserta dengan lebih dari 300 peserta berasal dari mancanegara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, Australia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan negara-negara lainnya.
Even ini juga menghadirkan lebih dari 150 pembicara dari perwakilan pemerintah, CEO perusahaan, technical experts, dan global business leaders. Hari pertama diawali dengan Plenary Session 1 dengan tema Energy Transition and 2050 Vision. Sesi ini dibuka oleh Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang membahas mengenai ‘Vision of Indonesia 2045’.
Plenary Session ini membahas mengenai rencana transisi energi mendatang hingga ke tahun 2050. Pada hari kedua, besok, Selasa (24/11/2020) akan diadakan Plenary Session kedua dengan tema Policy to Support Renewable Energy. Sesi ini akan dibuka dengan keynote speech dari Rachmad Gobel, Wakil Ketua DPR yang akan berbicara mengenai ‘The Indonesian Parliament Support to Achieve the 2050 Indonesia Energy Transition Scenario’.
Hari kedua ini akan dilanjutkan dengan Bioenergy Summit dengan topik The Role of Bioenergy for Accelera:ng the Renewable Energy Target and Biofuel for Oil Substitution.
“Indonesia EBTKE ConEx 2020 masih akan berlangsung hingga hari Sabtu, 28 November 2020. Selain konferensi, even ini juga menghadirkan pameran energi terbarukan yang menghadirkan sebanyak lebih dari 50 peserta pameran secara virtual; asosiasi, swasta maupun pemerintah berpartisipasi dalam gelaran ini. Peserta pameran menghadirkan ragam informasi dan inovasi mengenai pemanfaatan energi terbarukan dan konservasi energi,” ujar Michael Bayu A. Sumarijanto, Direktur Dyandra Promosindo selaku organizer dari Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2020.
Selama 6 hari ke depan, Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2020 telah menyiapkan rangkaian kegiatan mencakup di antaranya conference, training, expo, field trip, business presentation/stage performance, dan business matching, yang semuanya dilaksanakan secara virtual.
Selain itu, Indonesia EBKTE ConEx 2020 juga menghadirkan summit untuk menggerakkan pengembangan energi terbarukan di Indonesia dari semua klaster energi terbarukan yaitu Indonesia Solar Summit, Indonesia Bioenergy Summit, Indonesia Geothermal Summit, dan Indonesia Wind Summit. Gelaran ini juga diikuti oleh parBsipasi pemerintah, asosiasi, perusahaan hingga institusi mancanegara sebagai peserta pameran, di antaranya Kementerian ESDM, UK Pavilion, Swedish Pavilion, Pertamina, Medco, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS).
Masyarakat yang ingin berkunjung ke pameran dan menghadiri konferensi dapat melakukan registrasi di sini tanpa dipungut biaya. Meskipun dilaksanakan secara virtual namun pengunjung dapat melakukan tanya jawab dengan peserta pameran melalui fitur live chat. Tersedia juga fitur business matching untuk berdiskusi dengan peserta pameran terkait kerja sama bisnis melalui tautan Zoom yang disediakan.
Untuk informasi lengkap mengenai jadwal dan program acara The 9th Indonesia EBTKE Virtual Conference and Exhibition 2020 dapat dilihat pada akun Instagram @ebtkeconexid.
‘The 9th Indonesia EBTKE Virtual Conference and Exhibition 2020’ diselenggarakan oleh METI dan didukung secara penuh oleh Kementerian ESDM. Dalam pembukaan Menteri ESDM menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan dan konservasi energi.
Menurutnya, pemerintah sedang menyiapkan berbagai perangkat pendukung khususnya Peraturan Presiden tentang Harga Energi Terbarukan untuk meningkatkan daya tarik investasi energi terbarukan.
“Sesuai dengan Kebijakan Energi Terbarukan (KEN) dan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) bahwa pada tahun 2025 energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional ditargetkan mencapai 23 persen dan diharapkan terus meningkat menjadi 31 persen pada tahun 2050," kata Menteri Arifin.
Pemerintah saat ini sedang menyusun Grand Strategi Energi Nasional untuk menjamin ketersediaan energi yang cukup, dengan kualitas yang baik, harga yang terjangkau dan ramah lingkungan. Pelaksanaan Grand Strategi Energi Nasional juga mempertimbangkan kondisi pengembangan energi nasional saat ini, dengan memperhatikan sumber EBT yang tersedia, dan menyesuaikan dengan tren ekonomi EBT.
"Untuk itu saya mengajak para peneliti, pakar, insitusi finansial, akademisi, pemangku kepentingan dan pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan forum ini sebagai media diseminasi dan promosi energi baru terbarukan. Saya juga mengucapkan terima kasih atas proyek-proyek subsektor EBTKE yang telah ditandatangani, serta negara-negara yang telah mendukung pengembangan EBTKE dan penyelenggaraan Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2020,” papar Menteri ESDM.
Pada kesempatan pembukaan kegiatan ini dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Jenderal EBTKE selaku National Project Director MTRE3 dengan PT Aka Sinergi, PT Akuo Energi, PT Brantas Energi, dan PT Pasadena Biofuels Mandiri mengenai Acceptance of Technical Assistance Grant From Sustainable Energy Fund to Enhance Project Bankability and Access to Finance, Mentari dan Arya Watala Capital mengenai Grant Technical Assistance for Replacing Diesel Power to Solar PV+, Aryaduta Hotel dan Enertec Mitra Solusi mengenai Energy Saving Program Replacing HVAC System for 4 Hotels serta Kesepakatan Bersama Antara Universitas Mercu Buana dengan METI tentang Pendidikan, PeneliBan, dan Pengabdian Masyarakat.
Perjanjian ini merupakan komitmen dari asosiasi dan pihak swasta untuk menggalakkan pemanfaatan energi terbarukan dan konservasi energi. Pada kesempatan kali ini juga dilakukan peluncuran proyek Co-firing Commercialization Project PT Pembangkitan Jawa Bali dan Geothermal Exploration Risk Mitigation (GREM) dari PT Sarana Multi Infrastruktur secara virtual.
Proyek ini sebagai upaya untuk akselerasi pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Melalui acara Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2020, Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) memberikan penghargaan Solar PV RooTop Champion 2020 kepada pihak-pihak yang dinilai memberikan kontribusi progresif pada perkembangan PLTS Atap di Indonesia dan terutama untuk pencapaian target GNSSA, yaitu 1 GW penggunaan PLTS Atap.
Penerima penghargaan ini adalah Ignasius Jonan, Menteri ESDM Periode 2016-2019, Harris Yahya, Direktur Aneka dan Energi Terbarukan Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, PT Summarecon Agung Tbk, PT Tirta Investama (Danone Aqua), Coca Cola AmaBl Indonesia, dan PT Astra Honda Motor.
Pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia masih belum dimanfaatkan secara maksimal; hingga akhir tahun 2019 pencapaian target energi terbarukan dalam bauran energi baru mencapai 9.15 persen. Untuk itu, diperlukan percepatan penggunaan energi terbarukan di Indonesia dalam upaya mengantisipasi krisis ekonomi dan energi yang akan datang.
Negara-negara di dunia saat ini sedang berlomba-lomba mengembangkan energi terbarukan. Padahal pemanfaatan energi terbarukan dapat mempercepat investasi untuk pemulihan ekonomi yang mengutamakan pembangunan berkelanjutan di sektor energi.
Pemanfaatan energi terbarukan masih perlu terus disebarluaskan secara komprehensif dan intensif kepada masyarakat, perguruan tinggi, mahasiswa, industri dan perusahaan, lembaga penelitian, parlemen, pemerintah daerah dan media. Untuk itu, Indonesia EBTKE ConEx 2020 sebagai ajang tahunan kembali hadir.
"Kami bersama para pemangku kepentingan dengan dukungan penuh dari Menteri ESDM dan jajarannya khususnya Direktorat Jenderal EBTKE mengajak untuk berkumpul dan memanfaatkan forum ini bersama-sama dengan menghadirkan berbagai inovasi di bidang energi dan khususnya energi terbarukan, saling bertukar informasi, belajar serta mensosialisasikan berbagai kemajuan,” ujar Surya Darma, Ketua METI.
Penyelenggaraan Indonesia EBTKE Conference and Exhibition tahun ini mengusung tema It’s Time to Invest in Renewable Energy for Energy Transition and Economic Recovery guna mendukung percepatan investasi energi terbarukan dan konservasi energi untuk mendorong transisi energi menuju pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, serta pemulihan ekonomi nasional pascapandemi.
Pada hari pertama konferensi mengetengahkan tema Strategi dan Rencana Transisi Energi Indonesia diikuti oleh lebih dari 2.000 peserta dengan lebih dari 300 peserta berasal dari mancanegara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, Australia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan negara-negara lainnya.
Even ini juga menghadirkan lebih dari 150 pembicara dari perwakilan pemerintah, CEO perusahaan, technical experts, dan global business leaders. Hari pertama diawali dengan Plenary Session 1 dengan tema Energy Transition and 2050 Vision. Sesi ini dibuka oleh Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang membahas mengenai ‘Vision of Indonesia 2045’.
Plenary Session ini membahas mengenai rencana transisi energi mendatang hingga ke tahun 2050. Pada hari kedua, besok, Selasa (24/11/2020) akan diadakan Plenary Session kedua dengan tema Policy to Support Renewable Energy. Sesi ini akan dibuka dengan keynote speech dari Rachmad Gobel, Wakil Ketua DPR yang akan berbicara mengenai ‘The Indonesian Parliament Support to Achieve the 2050 Indonesia Energy Transition Scenario’.
Hari kedua ini akan dilanjutkan dengan Bioenergy Summit dengan topik The Role of Bioenergy for Accelera:ng the Renewable Energy Target and Biofuel for Oil Substitution.
“Indonesia EBTKE ConEx 2020 masih akan berlangsung hingga hari Sabtu, 28 November 2020. Selain konferensi, even ini juga menghadirkan pameran energi terbarukan yang menghadirkan sebanyak lebih dari 50 peserta pameran secara virtual; asosiasi, swasta maupun pemerintah berpartisipasi dalam gelaran ini. Peserta pameran menghadirkan ragam informasi dan inovasi mengenai pemanfaatan energi terbarukan dan konservasi energi,” ujar Michael Bayu A. Sumarijanto, Direktur Dyandra Promosindo selaku organizer dari Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2020.
Selama 6 hari ke depan, Indonesia EBTKE Conference and Exhibition 2020 telah menyiapkan rangkaian kegiatan mencakup di antaranya conference, training, expo, field trip, business presentation/stage performance, dan business matching, yang semuanya dilaksanakan secara virtual.
Selain itu, Indonesia EBKTE ConEx 2020 juga menghadirkan summit untuk menggerakkan pengembangan energi terbarukan di Indonesia dari semua klaster energi terbarukan yaitu Indonesia Solar Summit, Indonesia Bioenergy Summit, Indonesia Geothermal Summit, dan Indonesia Wind Summit. Gelaran ini juga diikuti oleh parBsipasi pemerintah, asosiasi, perusahaan hingga institusi mancanegara sebagai peserta pameran, di antaranya Kementerian ESDM, UK Pavilion, Swedish Pavilion, Pertamina, Medco, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS).
Masyarakat yang ingin berkunjung ke pameran dan menghadiri konferensi dapat melakukan registrasi di sini tanpa dipungut biaya. Meskipun dilaksanakan secara virtual namun pengunjung dapat melakukan tanya jawab dengan peserta pameran melalui fitur live chat. Tersedia juga fitur business matching untuk berdiskusi dengan peserta pameran terkait kerja sama bisnis melalui tautan Zoom yang disediakan.
Untuk informasi lengkap mengenai jadwal dan program acara The 9th Indonesia EBTKE Virtual Conference and Exhibition 2020 dapat dilihat pada akun Instagram @ebtkeconexid.
(ars)