Libur Panjang Tempat Wisata Dipastikan Padat, DPR Minta Pemerintah Waspada

Rabu, 18 November 2020 - 19:27 WIB
loading...
Libur Panjang Tempat Wisata Dipastikan Padat, DPR Minta Pemerintah Waspada
Komisi X DPR meminta Kemenparekraf agar menyiapkan destinasi wisata dengan baik menjelang libur panjang akhir tahun agar tidak ada lonjakan kasus COVID-19. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sekitar sebulan menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru, serta pertengahan semester sekolah, mobilisasi masyarakat ke tempat-tempat wisata diperkirakan bakal membludak. Karena itu, Komisi X DPR meminta pemerintah dalam hal ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf ) agar menyiapkan destinasi wisata dengan baik, termasuk destinasi wisata alternatif di sejumlah desa wisata, sehingga kunjungan wisatawan tidak membludak di tempat-tempat pariwisata utama saja yang bisa menyebabkan perkumpulan wisatawan dalam jumlah besar.

"Saya mohon kepada Mas Tama (Menparekraf Wishnutama Kusubandio) agar supaya semua destinasi wisata bisa menyiapkan diri dengan baik karena ini hampir pasti momen libur panjang, mau tahun baru, termasuk liburan anak-anak selesai tengah semesteran. Saya membayangkan akan terjadi mobilisasi wisatawan domestik. Walaupun kira-kira gak punya duit ini maksainm," kata Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda di Jakarta, Rabu (18/11/2020).

Huda mengatakan, tingkat kejenuhan masyarakat akibat pandemi Covid-19, terutama anak-anak yang terpaksa harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sangat luar biasa. "Isu depresi ini benar gila. Beberapa anak di luar Jawa mengalami depresi karena menghadapi PJJ ini," tuturnya. ( )

Karena itu, Huda memprediksi akan terjadi mobilisasi masyarakat ke tempat-tempat wisata pada di akhir tahun. "Saya menganjurkan nggak usah ke destinasi wisata gede, tapi cukup selfie di spot-spot desa wisata," katanya.

Pihaknya sudah memiliki komitmen yang sama dengan Kemenparekraf agar pada 2021 mendatang, desa-desa wisata akan menjadi destinasi penyangga untuk destinasi prioritas dan super prioritas. "Karena faktanya yang bisa melibatkan langsung, memberdayakan masyarakat, anak-anak muda bisa langsung kerja ya desa wisata. Kalau yang destinasi wisata prioritas atau super prioritas kan itu investor semua, yang paling konkret ya desa wisata," tuturnya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat yang berwisata pada akhir tahun nanti, termasuk pengelola objek wisata agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan dengan benar. "Kemarin ada libur panjang 5 hari Maulid Nabi saja harus diakui penambahan dalam dua minggu terakhir suspect (COVID-19) naik tinggi karena itu," katanya. ( )

(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1733 seconds (0.1#10.140)