Prajurit TNI Dihukum Terkait Habib Rizieq, Begini Reaksi Fahri Hamzah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemberian hukumnan terhadap dua prajurit TNI karena menunjukkan rasa simpatinya kepada pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menuai pro dan kontra.
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai peristiwa ini menunjukkan telah terjadi distorsi pemahaman para elite bangsa terkait negara dan agama.
"Memang terjadi semacam distorsi pemahaman di tubuh elite bangsa kita terkait posisi agama dalam negara," kata Fahri saat dihubungi, Jumat (13/11/2020).( s)
Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini berpandangan, para elite di pemerintahan menganggap negara dan abdinya tidak boleh memiliki idola di luar tokoh negara atau pemerintahan itu.
Sementara, ada juga kelompok masyarakat yang menganggap tokoh negara itu tak pantas diidolakan. "Elite kita menganggap negara tidak boleh punya idola di kuar negara tetapi juga ada keompok yang menganggap bahwa tokoh negara tidak layak diidolakan," ujarnya.( )
Karena itu, kata mantan politikus PKS ini, kedua pandangan itu salah dan perlu dirukunkan. Karena, rekonsiliasi yang diperlukan oleh bangsa ini sangat luas pengertiannya, termasuk pemahaman mengenai agama dan negara.
"Rekonsiliasi yang diperlukan bangsa ini luas pengertiannya termasuk rekonsiliasi l iterasi agama dan negara. Baru kita bisa tenang. Ini tema berat," ujarnya Fahri.
Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai peristiwa ini menunjukkan telah terjadi distorsi pemahaman para elite bangsa terkait negara dan agama.
"Memang terjadi semacam distorsi pemahaman di tubuh elite bangsa kita terkait posisi agama dalam negara," kata Fahri saat dihubungi, Jumat (13/11/2020).( s)
Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini berpandangan, para elite di pemerintahan menganggap negara dan abdinya tidak boleh memiliki idola di luar tokoh negara atau pemerintahan itu.
Sementara, ada juga kelompok masyarakat yang menganggap tokoh negara itu tak pantas diidolakan. "Elite kita menganggap negara tidak boleh punya idola di kuar negara tetapi juga ada keompok yang menganggap bahwa tokoh negara tidak layak diidolakan," ujarnya.( )
Karena itu, kata mantan politikus PKS ini, kedua pandangan itu salah dan perlu dirukunkan. Karena, rekonsiliasi yang diperlukan oleh bangsa ini sangat luas pengertiannya, termasuk pemahaman mengenai agama dan negara.
"Rekonsiliasi yang diperlukan bangsa ini luas pengertiannya termasuk rekonsiliasi l iterasi agama dan negara. Baru kita bisa tenang. Ini tema berat," ujarnya Fahri.
(dam)