Lukai Hati Umat Islam, Bamusi Desak Presiden Prancis Segera Meminta Maaf

Minggu, 01 November 2020 - 12:43 WIB
loading...
Lukai Hati Umat Islam, Bamusi Desak Presiden Prancis Segera Meminta Maaf
Bamusi mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta maaf karena telah melukasi hati umat Islam. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) ikut berkomentar terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai telah menyinggung umat islam. Pidato Macron soal karikatur Nabi Muhammad SAW dianggap melukai hati umat Islam di dunia.

"Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW sangat mulia, dan tak bisa digambarkan oleh apapun. Pernyataan dan sikap Presiden Macron itu telah membuat hati umat Islam sedunia sakit," Sekretaris Umum Bamusi Nasyirul Falah Amru, Minggu (1/11/2020).

Pria yang akrab disapa Gus Falah menganggap, sikap Macron yang telah mengizinkan penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW adalah tindakan yang salah. Maka itu, Bamusi sebagai organisasi sayap PDI Perjuangan mendesak kepada pemerintah Prancis untuk meminta maaf.

(Baca: Kecam Pernyataan Presiden Macron, Jokowi Ajak Kedepankan Persatuan dan Toleransi Beragama)

Lebih lanjut Gus Falah mengatakan, jika Presiden Macron tidak mau meminta maaf kepada umat Islam, Bamusi menyerukan kepada umat Islam Indonesia maupun dunia untuk memboikot seluruh produk Prancis.

"Bamusi juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk memutus hubungan diplomatik dengan Prancis sementara waktu, sampai Presiden Macron menyadari kekeliruannya dan meminta maaf kepada seluruh umat Islam," tegas Gus Falah.

Menurut anggota DPR ini, ketegasan semacam itu diperlukan agar Pemerintah Prancis menyadari bahwa generalisasi terhadap suatu agama adalah kesalahan besar.

"Apabila ada satu atau dua oknum yang melakukan tindakan keji, tak sepatutnya tindakan itu menjadi dasar generalisasi terhadap agama yang dianut oknum tersebut. Karena tindakan oknum itu sama sekali tidak mencerminkan ajaran agama yang dianut," ujar Gus Falah.

(Baca: Macron: Saya Mengerti Kemarahan Umat Muslim, Tapi Tidak akan Toleransi Kekerasan)

Seperti diketahui, Macron memicu protes besar di dunia Muslim setelah Presiden Prancis itu berkomentar kalau negaranya tetap mempertahankan kebebasan berpendapat dengan mengizinkan kartun Nabi Muhammad dipublikasikan oleh mingguan Charlie Hebdo.

Tak hanya itu, pada Jumat (23/10) Macron juga mengatakan Islam adalah agama yang mengalami krisis di seluruh dunia. Hal itu dinyatakan Macron sebagai reaksi atas pembunuhan guru Samuel Paty baru-baru ini, setelah sang guru menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya. Macron menganggap Paty adalah martir yang mengusung kebebasan berpendapat, serta menyebut pelaku sebagai seorang radikal Muslim.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1822 seconds (0.1#10.140)