Hasil Investigasi Helikopter Jatuh di Kendal, Komponen Tidak Standar

Senin, 26 Oktober 2020 - 16:47 WIB
loading...
Hasil Investigasi Helikopter Jatuh di Kendal, Komponen Tidak Standar
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menerima paparan tentang hasil investigasi kecelakaan Helikopter MI-17 V5 di Kendal, Jawa Tengah, Sabtu, 6 Juni 2020. FOTO/CAPTURE/YOUTUBE TNI AD
A A A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ) Jenderal TNI Andika Perkasa menerima paparan Kepala Tim Investigasi Brigjen TNI Sudarji tentang hasil investigasi kecelakaan Helikopter MI-17 V5 Nomor Registrasi HA 5141 Skadron 31/Serbu Puspenerbad. Helikopter jatuh di Kendal, Jawa Tengah, Sabtu, 6 Juni 2020. ⁣

Brigjen TNI Sudarji memaparkan, aspek utama yang menjadi penyebab kecelakaan karena adanya beberapa komponen material helikopter yang tidak sesuai dengan standar.

"Secara umum investigasi berjalan dengan lancar, adapun beberapa hal yang ditemukan dan menjadi penyebab kecelakaan Helikopter MI-17 adalah terdapat beberapa komponen yang kurang memenuhi standar, kemudian latihan terbang yang tidak dilaksanakan dengan manajemen yang baik," katanya dalam video yang diunggah TNI AD, Senin (26/10/2020). ( )

Lebih lanjut dijelaskan Sudarji, kondisi cuaca dan medan tidak menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Menurutnya, siswa penerbang secara umum dalam kondisi baik dan tidak berpengaruh atas jatuhnya helikopter.

Di kesempatan yang sama, Jenderal Andika menyebutkan, kecelakaan Helikopter MI-17 menjadi tanggung jawab seluruh jajaran TNI Angkatan Darat. Oleh karenanya, harus memberikan perhatian yang lebih terhadap Puspenerbad.

Menurut Andika, bilamana pemenuhan kebutuhan tersebut tidak didapatkan dari internal Puspenerbad, maka bisa melibatkan pihak luar yang memang ahli di bidang penerbangan. ⁣

"Saya ingin semua hal yang ada di Puspenerbad harus dilakukan treatment khusus mulai dari penerimaan personel yang akan menjadi pilot, rekrut pihak luar yang ahli di bidang penerbangan hingga kontrak dengan mitra terkait dengan perlengkapan dan peralatan Puspenerbad. Ini semua untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kejadian seperti ini lagi," ujarnya. ( )

Sekadar informasi, helikopter milik Penerbad Semarang itu jatuh pada Sabtu, 6 Juni 2020 sekitar pukul 14.25 WIB. Kecelakaan tersebut mengakibatkan empat korban tewas dan lima luka-luka. Tiga orang korban yang tewas ditemukan dalam kondisi terbakar di bangkai pesawat.

(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1770 seconds (0.1#10.140)