Protokol Kesehatan Saat Libur Panjang, Menhub Minta Libatkan TNI/Polri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pada akhir Oktober 2020 ini, akan ada libur panjang dan cuti bersama yang memungkinkan peningkatan keinginan masyarakat untuk berlibur. Namun, di satu sisi saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Bahkan kasus Covid-19 di Indonesia juga terus meningkat.
(Baca juga: Jaringan 4G di Bulan Siap Dibangun oleh NASA dan Nokia)
Bahkan beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi juga mengingatkan agar peningkatan laju penularan pandemi Covid-19 tidak terjadi lagi selepas masa libur panjang seperti yang pernah terjadi pada saat libur panjang pada bulan Agustus 2020 lalu.
(Baca juga: Pemerintah Tegaskan Vaksin Covid-19 Gratis untuk Rakyat Miskin)
“Pada saat ratas (rapat terbatas) pak Presiden secara khusus memberikan pesan pada kami agar mempersiapkan libur ini agar tidak menyebabkan suatu penambahan yang banyak. Oleh karenanya kita memang melihat bahwa ada kecenderungan memang keinginan untuk libur itu banyak. Dan juga semua alat transportasi dipergunakan ya,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam diskusi virtual “Potensi Penyebaran Covid-19 Ketika Libur Panjang” dari Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (21/10/2020).
Dimana, pada libur Agustus lalu terjadi peningkatan mendekati 50%. Dan ia memperkirakan akan terjadi kenaikan hingga 20% penumpang transportasi umum pada libur kali ini. “Katakan pada saat yang lalu, rata-rata di udara itu, di Soekarno Hatta itu hanya 40% itu naik kira-kira hampir mendekati 50%. Sekarang memang average juga saya sampai 40% sampai 43%. Nanti memang ada kenaikan 10 sampai 20%,” katanya.
“Yang memang akan lebih banyak karena mereka yang berlibur itu di Jawa tentu menggunakan kereta api dan jalan darat. Nah, oleh karena memang kita berkoordinasi secara intensif dengan para operator. Baik itu maskapai penerbangan, kereta api dan darat,” jelas Budi Karya.
Namun, Budi Karya memastikan bahwa semua moda transportasi menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19. “Kalau maskapai penerbangan dan kereta api, kita memang menerapkan protokol kesehatan yang diterapkan oleh Gugus Tugas dengan membuat aturan-aturan tertentu, sehingga memang relatif cukup bisa dipertahankan dalam satu protokol kesehatan yang ketat. Nah, di darat ini kan ada juga yang menggunakan kendaraan pribadi.”
Budi Karya mengatakan, ia telah melakukan koordinasi terutama untuk melibatkan TNI Polri agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan terutama di fasilitas umum baik fasilitas transportasi umum maupun tempat wisata.
“Oleh karenanya memang sekarang kita diskusi dengan Menteri Pariwisata (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama), dan pada saat kita ratas juga ada Kapolri dan Panglima TNI, apalagi Ketua Gugus Tugas nya (berpangkat) Letnan Jenderal ya. Ya saya berpikir keterlibatan TNI Polri untuk tempat-tempat wisata ya. Kalau di Jakarta tuh di Ancol, di Ragunan, di Sarangan dan sebagainya. Ini memang harus dijaga,” tegasnya.
Lihat Juga: Riwayat Kepolisian Ahmad Dofiri, Komisaris Jenderal Polisi yang Baru Diangkat Jadi Wakapolri
(Baca juga: Jaringan 4G di Bulan Siap Dibangun oleh NASA dan Nokia)
Bahkan beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi juga mengingatkan agar peningkatan laju penularan pandemi Covid-19 tidak terjadi lagi selepas masa libur panjang seperti yang pernah terjadi pada saat libur panjang pada bulan Agustus 2020 lalu.
(Baca juga: Pemerintah Tegaskan Vaksin Covid-19 Gratis untuk Rakyat Miskin)
“Pada saat ratas (rapat terbatas) pak Presiden secara khusus memberikan pesan pada kami agar mempersiapkan libur ini agar tidak menyebabkan suatu penambahan yang banyak. Oleh karenanya kita memang melihat bahwa ada kecenderungan memang keinginan untuk libur itu banyak. Dan juga semua alat transportasi dipergunakan ya,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam diskusi virtual “Potensi Penyebaran Covid-19 Ketika Libur Panjang” dari Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (21/10/2020).
Dimana, pada libur Agustus lalu terjadi peningkatan mendekati 50%. Dan ia memperkirakan akan terjadi kenaikan hingga 20% penumpang transportasi umum pada libur kali ini. “Katakan pada saat yang lalu, rata-rata di udara itu, di Soekarno Hatta itu hanya 40% itu naik kira-kira hampir mendekati 50%. Sekarang memang average juga saya sampai 40% sampai 43%. Nanti memang ada kenaikan 10 sampai 20%,” katanya.
“Yang memang akan lebih banyak karena mereka yang berlibur itu di Jawa tentu menggunakan kereta api dan jalan darat. Nah, oleh karena memang kita berkoordinasi secara intensif dengan para operator. Baik itu maskapai penerbangan, kereta api dan darat,” jelas Budi Karya.
Namun, Budi Karya memastikan bahwa semua moda transportasi menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19. “Kalau maskapai penerbangan dan kereta api, kita memang menerapkan protokol kesehatan yang diterapkan oleh Gugus Tugas dengan membuat aturan-aturan tertentu, sehingga memang relatif cukup bisa dipertahankan dalam satu protokol kesehatan yang ketat. Nah, di darat ini kan ada juga yang menggunakan kendaraan pribadi.”
Budi Karya mengatakan, ia telah melakukan koordinasi terutama untuk melibatkan TNI Polri agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan terutama di fasilitas umum baik fasilitas transportasi umum maupun tempat wisata.
“Oleh karenanya memang sekarang kita diskusi dengan Menteri Pariwisata (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama), dan pada saat kita ratas juga ada Kapolri dan Panglima TNI, apalagi Ketua Gugus Tugas nya (berpangkat) Letnan Jenderal ya. Ya saya berpikir keterlibatan TNI Polri untuk tempat-tempat wisata ya. Kalau di Jakarta tuh di Ancol, di Ragunan, di Sarangan dan sebagainya. Ini memang harus dijaga,” tegasnya.
Lihat Juga: Riwayat Kepolisian Ahmad Dofiri, Komisaris Jenderal Polisi yang Baru Diangkat Jadi Wakapolri
(maf)