KSBN Berharap Budaya Sopan Santun Digelorakan demi Keutuhan Bangsa

Senin, 19 Oktober 2020 - 06:35 WIB
loading...
KSBN Berharap Budaya...
Ketua Umum KSBN Hendardji Soepandji (delapan kiri) saat menerima Anggota Dewan Pengawas RRI Hasto Kuncoro (delapan kanan) beserta rombongan di Rumah Budaya KSBN, Jakarta, kemarin. Foto/Koran SINDO/M Ridwan
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Hendardji Soepandji menilai pengembangan kebudayaan sangat penting dilakukan karena menyangkut jati diri bangsa. Implementasi Pancasila bahkan ada di dalam seni budaya.

Mantan Danpuspomad ini menyayangkan sekarang ini pengembangan budaya Indonesia masih belum maksimal dilakukan oleh pihak-pihak berkepentingan, terutama terkait pemajuan kebudayaan. Padahal, Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan sudah dikeluarkan pemerintah sejak April 2017. (Baca: Mereka MAti Megenaskan Setelah Menghina Nabi Muhammad SAW)

“Selama tiga tahun penerbitan UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan ini ternyata kurang mendapat respons yang memadai. Penekanan Bapak Presiden (Joko Widodo) cukup bagus. Tapi, setelah itu, kok kurang berkembang. Ini seperti teriakan di padang pasir, teriakan itu tidak terdengar,” ucap Hendardji saat menerima Dewan Anggota Pengawas RRI Hasto Kuncoro di Rumah Budaya KSBN, Jakarta Timur, kemarin.

Menurut Hendardji, membangun dan mengembangkan sanggar-sanggar seni budaya yang mengajari anak-anak mengenal budaya sedari dini adalah satu di antara upaya untuk menjaga tradisi yang berkembang dan hidup di masyarakat Indonesia. Setidaknya, anak-anak yang tumbuh di masa modern seperti sekarang ini bisa tetap mengetahui dan mencintai budayanya sendiri. Tentunya, ini akan berefek pada perilaku dan tumbuh kembang anak yang berbudaya, termasuk menjaga budaya sopan santun.

Untuk itulah, Hendardji mengajak pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga budaya bangsa, terutama budaya sopan santun. “Keutuhan bangsa akan terjaga jika budaya bangsa dipertahankan. Hoaks itu ada karena budaya sopan santun kurang dibumikan di dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya. (Baca juga: Kemendikud akan Kembangkan SMK untuk Bangun Desa)

“Satu contoh lagi, Bapak Presiden juga pernah mengatakan bahwa sarung akan menjadi pakaian tradisi. Tapi, mana sih sarung itu dipakai harian oleh masyarakat Indonesia,” imbuh Hendardji.

Yang jelas, ujar Hendardji, saat ini pengaruh kebudayaan asing begitu kuat di Indonesia. Semua serbaluar negeri, mulai dari pakaian, makanan, hingga gaya hidup. Padahal, masyarakat Indonesia sebetulnya bisa menolak pengaruh kebudayaan asing tersebut dengan cara memperkuat nilai-nilai tradisi dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita memang tidak mungkin menolak budaya asing yang masuk ke Indonesia. Tapi, kita bisa mengurangi, bahkan menepis pengaruh tersebut lewat penguatan nilai-nilai tradisi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menggunakan pakaian Nusantara, mengonsumsi makanan Nusantara, hingga mengimplementasi perilaku Nusantara,” tuturnya. (Baca juga: Cukupi Nutrisi si Kecil di Masa Pandemi)

Dalam kesempatan tersebut, Hendardji juga meminta pemerintah lebih transparan dalam kebijakan anggaran seni budaya sebab pembangunan berbasis budaya sebagaimana yang diamanatkan UU Nomor 5 Tahun 2017 menjadi tanggung jawab pemerintah, terutama dalam pembiayaan. Apalagi, membangun manusia Indonesia seutuhnya telah disinggung dalam sepuluh unsur UU Pemajuan Kebudayaan.

“Saya berharap 5% dari APBN harus diarahkan untuk pengembangan budaya. Itu sangat penting untuk membangun seni budaya. Dan, harusnya ada konsolidasi anggaran, berapa persen budaya, berapa persen yang lainnya, biar jadi jelas. Wujudnya apa, programnya seperti apa,” katanya.

Sementara itu, Anggota Dewan Pengawas RRI Hasto Kuncoro sangat mengapresiasi upaya KSBN yang dipimpin Hendardji terkait pemajuan kebudayaan. Dia juga mengaku sangat setuju jika budaya Indonesia harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat. (Lihat videonya: Napi WNA Kabur dari Lapas Tangerang Ditemukan Tewas di Bogor)

“Kalau zamannya Bung Karno, panglimanya politik. Zaman Pak Harto, Pak SBY, dan Pak Jokowi, panglimanya ekonomi. Dan, mungkin sudah saatnya negara ini ke depan panglimanya kebudayaan, agar kebudayaan yang kita miliki lebih dihargai baik di dalam negeri maupun dunia internasional,” ucap Hasto. (M Ridwan)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Paradigma Hak Asasi...
Paradigma Hak Asasi Manusia di Indonesia Berasaskan Pancasila
Prabowo Puji Bill Gates:...
Prabowo Puji Bill Gates: Lebih Pancasila dari Kita
5 Pernyataan Resmi Purnawirawan...
5 Pernyataan Resmi Purnawirawan TNI-Polri Jamin Keutuhan NKRI
Eksistensi Ormas sebagai...
Eksistensi Ormas sebagai Pilar Demokrasi Pancasila Perlu Dijaga
Profesor Marsudi Dicopot...
Profesor Marsudi Dicopot dari Rektor Universitas Pancasila, Ada Apa?
Pembukaan Syafest 2025,...
Pembukaan Syafest 2025, Muzani Berharap Lahir Bibit-bibit Calon Pemimpin
Pilkada Serentak 2024,...
Pilkada Serentak 2024, Mantan Napiter: Jaga Kesatuan dan Persatuan NKRI
Kampanye Akbar, Ridwan...
Kampanye Akbar, Ridwan Kamil Tegaskan RIDO Pemimpin Pancasilais Semua Agama Dilindungi
Guru Paud Diminta Ajarkan...
Guru Paud Diminta Ajarkan Nilai Pancasila Sejak Dini pada Anak
Rekomendasi
Pelajar Indonesia Harumkan...
Pelajar Indonesia Harumkan Nama Bangsa di Asia Youth International Model United Nations 17th
Ekonomi Sulit, 73.992...
Ekonomi Sulit, 73.992 Pekerja Tersapu Badai PHK Hanya dalam 3 Bulan
5 Fakta Ledakan Amunisi...
5 Fakta Ledakan Amunisi di Garut yang Mengejutkan, Investigasi Terus Berlanjut
Berita Terkini
TNI Angkatan Darat Buka...
TNI Angkatan Darat Buka Peluang Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut Jadi Prajurit
Adian Dorong Peningkatan...
Adian Dorong Peningkatan Kesejahteraan Pengemudi Transportasi Online
UGM Siap Ladeni Gugatan...
UGM Siap Ladeni Gugatan Polemik Ijazah Jokowi
Megawati Sedih Melihat...
Megawati Sedih Melihat Kondisi KPK dan MK Saat Ini
Prabowo: Islam Ajarkan...
Prabowo: Islam Ajarkan Perdamaian, Jadi Solusi di Tengah Dunia yang Kehilangan Arah
PM Australia Anthony...
PM Australia Anthony Albanese Disambut Airlangga dan Sugiono di Halim Perdanakusuma
Infografis
Demi Simpan Uang Suap...
Demi Simpan Uang Suap Rp40 Miliar, Eks Anggota BPK Sewa Rumah di Kemang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved