Dua Motif Ini Bisa Jadi Alasan Hanafi Rais Hengkang dari PAN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Paremeter Politik Indonesia, Adi Prayitno menganggap, alasan putra pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, Hanafi Rais mundur dari kepengurusan partai sekaligus sebagai anggota DPR tak begitu eksplisit.
Namun menurut Adi Prayitno, setidaknya ada dua motif yang bisa diterka. Pertama, tak terjadi persatuan dan kebersamaan pascapelaksanaan Kongres PAN yang berlangsung beberapa bulan lalu.
"Publik menduga mungkin soal komposisi struktur pengurus yang tak terlalu mengakomodasi pihak yang berseberangan dengan zulhas (Zulkifli Hasan)," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (6/5/2020).
(Baca juga: Rekonsiliasi dengan Amien Rais Gagal karena Elite PAN Berupaya Mendekat ke Jokowi)
Kedua tutur Adi, soal sikap politik PAN yang terlihat akrab dengan kekuasaan saat ini. Hanafi mengklaim kader PAN di bawah banyak yang ingin menjadi antitesa alias lawan dari kekuasaan saat ini.
"Apapun alasan pastinya, yang jelas Hanafi tentu memiliki pertimbangan yang cukup matang karena rela meninggalkan 2 jabatan strategis sekaligus. Sebagai anggota dewan dan pengurus DPP," ujar Analis Politik asal UIN Jakarta itu.
Namun menurut Adi Prayitno, setidaknya ada dua motif yang bisa diterka. Pertama, tak terjadi persatuan dan kebersamaan pascapelaksanaan Kongres PAN yang berlangsung beberapa bulan lalu.
"Publik menduga mungkin soal komposisi struktur pengurus yang tak terlalu mengakomodasi pihak yang berseberangan dengan zulhas (Zulkifli Hasan)," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (6/5/2020).
(Baca juga: Rekonsiliasi dengan Amien Rais Gagal karena Elite PAN Berupaya Mendekat ke Jokowi)
Kedua tutur Adi, soal sikap politik PAN yang terlihat akrab dengan kekuasaan saat ini. Hanafi mengklaim kader PAN di bawah banyak yang ingin menjadi antitesa alias lawan dari kekuasaan saat ini.
"Apapun alasan pastinya, yang jelas Hanafi tentu memiliki pertimbangan yang cukup matang karena rela meninggalkan 2 jabatan strategis sekaligus. Sebagai anggota dewan dan pengurus DPP," ujar Analis Politik asal UIN Jakarta itu.
(maf)