Diperlukan Rekonsiliasi Sosial untuk Jaga Keutuhan Bangsa
loading...
A
A
A
Dia menuturkan, upaya rekonsiliasi sejatinya sudah pernah dilakukan sejak era Pemerintahan Abdurrahman Wahid hingga Jokowi. Tetapi gagal karena masih kuatnya ego kelompok.
Selain itu, masalah yang menjadi penghambat rekonsiliasi adalah adanya kekhawatiran dari pihak-pihak yang diduga terlibat dalam sejumlah peristiwa yang menimbulkan tragedi kemanusiaan.
Lebih dari itu, lanjut dia, yang menjadi penghambat adalah elite politik yang sengaja memelihara konflik untuk tujuan tertentu. Elite politik perlu belajar dari bapak bangsa Afrika Selatan yang memiliki sosok negarawan seperti Nelson Mandela.
Afrika Selatan berhasil melakukan rekonsiliasi akibat konflik berdarah yang dipicu kebijakan Apartheid yang sangat dikriminasi. Apartheid adalah sistem pemisahan ras antara kulit hitam dengan kulit putih. "Pemisahan ras tersebut dimulai pada tahun 1948 saat Partai Nasional berkuasa," ungkapnya.
Setelah berkuasa, mereka melembagakan kebijakan supremasi kulit putih yang memberdayakan orang kulit putih Afrika Selatan keturunan Belanda dan Inggris. "Tak hanya itu, mereka juga menghilangkan hak memilih bagi orang kulit hitam Afrika," pungkas dia.
Selain itu, masalah yang menjadi penghambat rekonsiliasi adalah adanya kekhawatiran dari pihak-pihak yang diduga terlibat dalam sejumlah peristiwa yang menimbulkan tragedi kemanusiaan.
Lebih dari itu, lanjut dia, yang menjadi penghambat adalah elite politik yang sengaja memelihara konflik untuk tujuan tertentu. Elite politik perlu belajar dari bapak bangsa Afrika Selatan yang memiliki sosok negarawan seperti Nelson Mandela.
Afrika Selatan berhasil melakukan rekonsiliasi akibat konflik berdarah yang dipicu kebijakan Apartheid yang sangat dikriminasi. Apartheid adalah sistem pemisahan ras antara kulit hitam dengan kulit putih. "Pemisahan ras tersebut dimulai pada tahun 1948 saat Partai Nasional berkuasa," ungkapnya.
Setelah berkuasa, mereka melembagakan kebijakan supremasi kulit putih yang memberdayakan orang kulit putih Afrika Selatan keturunan Belanda dan Inggris. "Tak hanya itu, mereka juga menghilangkan hak memilih bagi orang kulit hitam Afrika," pungkas dia.
(maf)