Mengunjungi ‘Saudara Tua’ di Taman Nasional Tanjung Puting

Kamis, 01 Oktober 2020 - 14:06 WIB
loading...
Mengunjungi ‘Saudara Tua’ di Taman Nasional Tanjung Puting
Taman Nasional Tanjung Puting
A A A
Berinteraksi langsung dengan satwa dan alam liar dipercaya mampu memberi kesegaran dan mengurangi ketegangan akibat tekanan aktvitas sehari-hari. Bila kamu ingin melakukan hal tersebut, kamu bisa mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting #DiIndonesiaAja.

Di Taman Nasional yang berada di Kalimantan Tengah ini kamu dapat bertemu dan melihat dari jarak dekat satwa endemik dan dilindungi, seperti saudara tua kita yaitu orang utan, bekantan, monyet, lutung merah, ada pula beruang, kancil dan kucing hutan.

Bahkan kamu bisa bermain-main dengan kawanan anakan orangutan di lokasi tertentu. Kawasan konservasi orang utan pertama dan terbesar di Indonesia ini memiliki luas lebih dari lima kali Singapura dan menyimpan sejumlah tipe ekosistem. Mulai dari hutan hujan tropis, dataran rendah, hutan tanah kering, hutan rawa air tawar, hutan mangrove, hutan pantai dan hutan sekunder.

Letak taman nasional yang berada di ketinggian 0-100 mdpl ini selain rumah bagi satwa endemik dan dilindungi tadi, juga menjadi rumah bagi 200 jenis burung, 38 jenis mamalia, hewan liar lainnya dan sejumlah flora endemik.

Seperti dicatat nativeindonesia.com, Taman Nasional Tanjung Puting ini merupakan pusat rehabilitasi orang utan pertama di Indonesia. Pemerintah Hindia Belandalah yang pertama kali menjadikannya sebagai cagar alam pada tahun 1937 dengan nama Suaka Marga Satwa Sampit. Pemerintah Indonesia kemudian mengubah namanya menjadi menjadi Suaka Margasatwa Tanjung Puting sejak tahun 1970-an.
Mengunjungi ‘Saudara Tua’ di Taman Nasional Tanjung Puting

Foto dari nativeindonesia.com

Perahu Klotok

Kamu bisa mengelilingi taman ini dengan klotok, perahu tradisional Kalimantan, di sepanjang sungai Sekonyer. Selain menikmati jernih air sungai yang tersibak, kamu akan disuguhi pemandangan keteduhan hutan tropis yang menenteramkan. Ada pula monyet-moyet bergelantungan di antara cabang dan ranting pohon. Berayun dari satu pohon ke pohon yang lainnya.

Taman Nasional Tanjung Puting tepatnya berlokasi di Teluk Pulai, Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Taman Nasional Tanjung Puting dapat dijangkau melalui Pangkalan Bun. Kamu bisa menuju ke Kumai yang berjarak sekitar 8 km dengan kendaraan umum yang memakan waktu sekitar 15 menit.

Taman Nasional Tanjung Puting sengaja tidak menyediakan fasilitas penunjang untuk mempertahankan kealamian kawasan sebagai hutan lindung. Bila kamu menginginkan fasilitas untuk istirahat, ruang makan, sampai kasur, kamu bisa mendapatkannya pada perahu klotok yang kamu sewa untuk mencapai lokasi ini.

Taman Nasional Tanjung Puting menarik dikunjungi bukan hanya karena ini kawasan konservasi atau rumah besar bagi orangutan yang populasinya diperkirakan 30.000 sampai 40.000 orangutan yang tersebar di taman nasional dan juga di luar taman nasional ini. Tapi juga karena rumah yang aman bagi bekantan, monyet, buaya, babi hutan, dan satwa hutan lainnya.

Mengunjungi ‘Saudara Tua’ di Taman Nasional Tanjung Puting

Menikmati sunset dari sungai Sekonyer

Sambil menikmati arus sungai Sekonyer kamu juga bisa menikmati momen senja dari atas perahu. Momen terbenamnya matahari di sini sekalipun tidak seindah di pantai-pantai atau lokasi tinggi seperti bukit lainnya, namun memberi suasana berbeda yang lebih dekat dengan alam karena naungan pohon-pohon besar di sepanjang sisi sungai.

Mengunjungi ‘Saudara Tua’ di Taman Nasional Tanjung Puting

Foto dari picuki.com

Bermain sampan

Saat klotok beristirahat, kamu bisa menggunakannya untuk meminjam sampan milik masyarakat untuk merasakan sensasi bersampan di sugai di bawah kerindangan pohon. Saat kamu memasuki perairan Camp Leakey kamu akan melihat perubahan warna air sungai dari warna coklat ke warna hitam. Warna hitam itu hadir karena terbawa dari warna akar pepohonan padahal jika diperhatikan warna airnya sesungguhnya sangat jernih sehingga kita bisa melihat apa yang ada dibalik air tersebut.

Kamu juga bisa mandi air sungai yang jernih dan segar ini. Bukan mandi berenang melainkan menimba airnya untuk dipakai mandi di atas klotok. Karena akan lebih banyak menghabiskan waktu di kapal, ada baiknya kamu membawa buku atau permainan seru untuk membunuh perintang waktu.

Mengunjungi ‘Saudara Tua’ di Taman Nasional Tanjung Puting

Taman Wisata Alam Tanjung Keluang

Sebelum sampai di taman Tanjung Puting, kamu juga bisa berkunjung ke taman wisata alam Tanjung Keluang. Tanjung Keluang merupakan salah satu tempat wisata di Kabupaten Kobar yang memiliki kawasan pantai yang bagus, Tanjung Keluang banyak ditumbuhi pemandangan pohon cemara yang berjajar dan pantai dengan hamparan pasir putih yang terbentang dekat laut.
(alf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0815 seconds (0.1#10.140)