Satgas Covid-19: Rapid Test Antigen Bisa Digunakan di Indonesia
loading...
![Satgas Covid-19: Rapid...](https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2020/09/30/15/180726/satgas-covid19-rapid-test-antigen-bisa-digunakan-di-indonesia-yxy.jpg)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Foto/dok.SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan telah mendapat kabar dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO terkait rapid test antigen, di mana hasil tes ini dapat diketahui dalam waktu beberapa menit.
“Kami baru saja mendapat kabar dari WHO bahwa ada berbagai list dari RT-PCR termasuk rapid test antigen yang bisa menghasilkan tesnya dalam beberapa menit,” katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (29/9/2020)
(Baca: Penyediaan Alat Rapid Test Antigen Hanya Ada di Muba)
Dia mengatakan bahwa tes ini bisa digunakan di Indonesia sesuai rekomendasi WHO. “Alat ini bisa digunakan di Indonesia sesuai dengan rekomendasi WHO, agar bisa menggantikan rapid test antibody,” ungkapnya.
Dia menyebut dengan rapid test antigen tersebut maka metode screening bisa dilakukan lebih efektif. “Dan fungsi screening yang bisa dilakukan dengan rapid tersebut bisa lebih efektif dan tidak jadi beban untuk RT PCR sebagai gold standard untuk penegakan diagnosis,” pungkasnya.
“Kami baru saja mendapat kabar dari WHO bahwa ada berbagai list dari RT-PCR termasuk rapid test antigen yang bisa menghasilkan tesnya dalam beberapa menit,” katanya saat konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (29/9/2020)
(Baca: Penyediaan Alat Rapid Test Antigen Hanya Ada di Muba)
Dia mengatakan bahwa tes ini bisa digunakan di Indonesia sesuai rekomendasi WHO. “Alat ini bisa digunakan di Indonesia sesuai dengan rekomendasi WHO, agar bisa menggantikan rapid test antibody,” ungkapnya.
Dia menyebut dengan rapid test antigen tersebut maka metode screening bisa dilakukan lebih efektif. “Dan fungsi screening yang bisa dilakukan dengan rapid tersebut bisa lebih efektif dan tidak jadi beban untuk RT PCR sebagai gold standard untuk penegakan diagnosis,” pungkasnya.
(muh)