Bahagianya Turiah Akhirnya Dapat Bantuan RTLH saat Didatangi Bupati Wihaji
loading...
A
A
A
BATANG - Kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Batang menjadi kebahagiaan Turiah (28) warga Desa Satriyan Kecamatan Tersono. Pasalnya, ia tidak menyangka akan kedatangan Bupati Wihaji ke rumah gubuk reotnya, yang berdampingan dengan rumah kakaknya.
"Alhamdulilah kedatangan bupati membawa berkah kami yang mendapat bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Karena kita belum punya rumah yang layak," ungkap Turiah.
Selama ini Turiah bersama suaminya Rawitoh dan satu anaknya menghuni rumah gubuk reotnya. Penghasilan dari suami yang bekerja sebagai buruh penambang pasir hanya mampu untuk bertahan hidup selama ini.
Bupati Batang Wihaji mengatakan kunjungan ke warga ingin memastikan kondisi ekonomi warga yang tidak mampu di saat pandemi Covid-19 serta memastikan sudah dapat bantuan jaring pangan sosial apa belum.
"Kalau dihitung bantuan jaring pengaman sosial Covid-19 tidak cukup untuk menghidupi sehari - hari, tapi minimal ada kehadiran pemerintah," kata Wihaji, Selasa (29/9/2020).
Ia mengakui rutin seminggu sekali mengunjungi warga yang belum beruntung, dengan maksud agar diprioritaskan mendapat bantuan pemerintah.
"Seperti ini merupakan bagian dari prioritas untuk mendapatkan bantuan. Walaupun tidak seberapa tapi memastikan pemerintah hadir," ujarnya.
Adapun bantuan yang diberikan berupa sembako dan uang Rp 2 juta untuk bertahan hidup beberapa waktu dan bantuan RTLH untuk satu keluarga. (sindonews)
"Alhamdulilah kedatangan bupati membawa berkah kami yang mendapat bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Karena kita belum punya rumah yang layak," ungkap Turiah.
Selama ini Turiah bersama suaminya Rawitoh dan satu anaknya menghuni rumah gubuk reotnya. Penghasilan dari suami yang bekerja sebagai buruh penambang pasir hanya mampu untuk bertahan hidup selama ini.
Bupati Batang Wihaji mengatakan kunjungan ke warga ingin memastikan kondisi ekonomi warga yang tidak mampu di saat pandemi Covid-19 serta memastikan sudah dapat bantuan jaring pangan sosial apa belum.
"Kalau dihitung bantuan jaring pengaman sosial Covid-19 tidak cukup untuk menghidupi sehari - hari, tapi minimal ada kehadiran pemerintah," kata Wihaji, Selasa (29/9/2020).
Ia mengakui rutin seminggu sekali mengunjungi warga yang belum beruntung, dengan maksud agar diprioritaskan mendapat bantuan pemerintah.
"Seperti ini merupakan bagian dari prioritas untuk mendapatkan bantuan. Walaupun tidak seberapa tapi memastikan pemerintah hadir," ujarnya.
Adapun bantuan yang diberikan berupa sembako dan uang Rp 2 juta untuk bertahan hidup beberapa waktu dan bantuan RTLH untuk satu keluarga. (sindonews)
(srf)