Kakorlantas Polri Apresiasi Maya Miranda Donatur Rapid Test dalam HUT Korlantas ke-65
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Korp Lalu Lintas ( Kakorlantas ) Polri, Irjen Pol Istiono memberikan apresiasi kepada Maya Miranda Ambarsari, pimpinan PT Indo Cakra Abadi atas kepeduliannya memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 dengan memberikan donasi berupa alat rapid test dengan merek dagang Cakra COVID-19.
Demikian disampaikannya dalam acara peringatan hari ulang tahun lalu lintas ke-65 Korlantas Polri sekaligus penyerahan bantuan secara simbolis antara pimpinan PT Indo Cakra Abadi, Maya Miranda Ambarsari kepada Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono di PRJ Kemayoran, Selasa (22/9/2020). (Baca juga: Tugas 137 Pjs Kepala Daerah Salah Satunya Tangani Covid-19)
“Kami sangat mengapresiasi kepedulian dan bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh ibu Maya Miranda Ambarsari di tengah krisis pandemi ini. Semoga melalui kegiatan ini kita dapat memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 ini,” ujarnya dalam rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (25/9/2020).
Rapid test tersebut diselenggarakan secara gratis bagi warga masyarakat di tempat-tempat pelayanan di Samsat, pelayanan SIM dan pelayanan STNK yang secara keseluruhan, gelar bantuan sosial dan rapid test oleh Korlantas Polri akan menjangkau 37.500 warga di seluruh Indonesia. "Bilamana ada peserta rapid test yang menunjukkan hasil reaktif, maka akan langsung ditindaklanjuti dengan test swab PCR," katanya.
Sementara itu, Pimpinan PT Indo Cakra Abadi, Maya Miranda Ambarsari berharap kepedulian yang diberikan perusahaannya dalam membantu sesama di tengah pandemi COVID-19 ini dapat bermanfaat untuk membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
"Pandemi ini sudah tentu membawa dampak bagi banyak lapisan masyarakat. Sedikit banyak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta untuk menghambat penyebaran virus Corona dirasakan para pelaku ekonomi dan warga masyarakat," terangnya.
Saat ini tidak sedikit perusahaan yang harus menghentikan operasional hingga waktu yang belum ditentukan akibat krisis yang terjadi di tengah pandemi ini. Banyak pekerja nasibnya kini sedang tidak menentu.
"Pandemi COVID-19 menimbulkan tantangan bagi perusahaan untuk menunjukkan kepedulian. Untuk itu, kami bersama Korlantas Polri berinisiatif melakukan aksi nyata," tuturnya.
Terkait program kepedulian bantuan rapid test, Maya Miranda Ambarsari mengatakan ada tiga hal yang bisa dicermati perusahaan. Pertama, perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap sesama, kedua, perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap stabilitas industri dan ketiga, perusahaan harus peduli terhadap lingkungan. (Baca juga: Dua Kasus Baru di Kuwait, Total 1.512 WNI Positif Covid-19)
Sementara itu, Irjen Pol Istiono mengatakan, bantuan kemanusiaan di tengah pandemi COVID-19 telah menjadi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tatanan kehidupan manusia. Berbagai lapisan masyarakat dihadapkan pada pilihan yang sama-sama pahit untuk ditelan. Ada dua pilihan, mencegah terpuruknya perekonomian atau menempatkan hidup masyarakat dalam bahaya dengan tidak mengorbankan sektor ekonomi.
Di sini tindakan bijak sangat diperlukan, antara lain berkompromi dengan mengombinasikan keduanya, yaitu hidup berdampingan dengan pandemi dan saat yang sama memeranginya dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Terpenting bagaimana kita melindungi warga dari virus mematikan ini dan melakukan semua prosedur pencegahan serta kebijakan demi mengurangi dampak virus Corona," paparnya.
Demikian disampaikannya dalam acara peringatan hari ulang tahun lalu lintas ke-65 Korlantas Polri sekaligus penyerahan bantuan secara simbolis antara pimpinan PT Indo Cakra Abadi, Maya Miranda Ambarsari kepada Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono di PRJ Kemayoran, Selasa (22/9/2020). (Baca juga: Tugas 137 Pjs Kepala Daerah Salah Satunya Tangani Covid-19)
“Kami sangat mengapresiasi kepedulian dan bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh ibu Maya Miranda Ambarsari di tengah krisis pandemi ini. Semoga melalui kegiatan ini kita dapat memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 ini,” ujarnya dalam rilis yang diterima SINDOnews, Jumat (25/9/2020).
Rapid test tersebut diselenggarakan secara gratis bagi warga masyarakat di tempat-tempat pelayanan di Samsat, pelayanan SIM dan pelayanan STNK yang secara keseluruhan, gelar bantuan sosial dan rapid test oleh Korlantas Polri akan menjangkau 37.500 warga di seluruh Indonesia. "Bilamana ada peserta rapid test yang menunjukkan hasil reaktif, maka akan langsung ditindaklanjuti dengan test swab PCR," katanya.
Sementara itu, Pimpinan PT Indo Cakra Abadi, Maya Miranda Ambarsari berharap kepedulian yang diberikan perusahaannya dalam membantu sesama di tengah pandemi COVID-19 ini dapat bermanfaat untuk membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
"Pandemi ini sudah tentu membawa dampak bagi banyak lapisan masyarakat. Sedikit banyak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta untuk menghambat penyebaran virus Corona dirasakan para pelaku ekonomi dan warga masyarakat," terangnya.
Saat ini tidak sedikit perusahaan yang harus menghentikan operasional hingga waktu yang belum ditentukan akibat krisis yang terjadi di tengah pandemi ini. Banyak pekerja nasibnya kini sedang tidak menentu.
"Pandemi COVID-19 menimbulkan tantangan bagi perusahaan untuk menunjukkan kepedulian. Untuk itu, kami bersama Korlantas Polri berinisiatif melakukan aksi nyata," tuturnya.
Terkait program kepedulian bantuan rapid test, Maya Miranda Ambarsari mengatakan ada tiga hal yang bisa dicermati perusahaan. Pertama, perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap sesama, kedua, perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap stabilitas industri dan ketiga, perusahaan harus peduli terhadap lingkungan. (Baca juga: Dua Kasus Baru di Kuwait, Total 1.512 WNI Positif Covid-19)
Sementara itu, Irjen Pol Istiono mengatakan, bantuan kemanusiaan di tengah pandemi COVID-19 telah menjadi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tatanan kehidupan manusia. Berbagai lapisan masyarakat dihadapkan pada pilihan yang sama-sama pahit untuk ditelan. Ada dua pilihan, mencegah terpuruknya perekonomian atau menempatkan hidup masyarakat dalam bahaya dengan tidak mengorbankan sektor ekonomi.
Di sini tindakan bijak sangat diperlukan, antara lain berkompromi dengan mengombinasikan keduanya, yaitu hidup berdampingan dengan pandemi dan saat yang sama memeranginya dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Terpenting bagaimana kita melindungi warga dari virus mematikan ini dan melakukan semua prosedur pencegahan serta kebijakan demi mengurangi dampak virus Corona," paparnya.
(kri)