Kementerian LHK: Dua Anak Badak Jawa Lahir di TN Ujung Kulon
loading...
A
A
A
Dirinya juga menyampaikan, perintah Menteri LHK untuk tetap bekerja patroli dan kegiatan melindungi kawasan konservasi termasuk satwa liar. Wiratno menjelaskan, dari satu kelahiran ke kelahiran selanjutnya dari Badak Jawa ini terus menyambung, dan ini memperkuat optimisme serta semangat kita, terutama dalam situasi sangat sulit masa pandemi sekarang ini.
"Ini salah satu pesan substansial dari Menteri LHK. Ibu Menteri Siti Nurbaya juga berkesempatan memberikan nama anak badak jantan dengan nama 'Luther', dan yang betina diberi nama 'Helen'," jelas Wiratno.
Menteri LHK, Siti Nurbaya pada pertemuan virtual Menteri-menteri Lingkungan Hidup Negara Anggota G20 (16/09/2020) menegaskan, Pemerintah sedikitnya mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak kurang dari 4 Triliun Rupiah untuk rehabilitasi lahan dan konservasi.
Termasuk untuk kegiatan konservasi di Taman Nasional di antaranya TN Ujung Kulon yang merupakan rumah bagi Badak Jawa yang terus berkembang jumlah populasinya. Menurut Wiratno, dukungan APBN untuk konservasi dan TN setidaknya menjadi penting dan memastikan tidak terjadinya kepunahan satwa-satwa kunci seperti badak.
"Badak merupakan salah satu spesies satwa langka kunci bersama-sama dengan gajah, orangutan, harimau, komodo, dan spesies flagship lainnya sebagai spesies penting di dunia," pungkasnya.
"Ini salah satu pesan substansial dari Menteri LHK. Ibu Menteri Siti Nurbaya juga berkesempatan memberikan nama anak badak jantan dengan nama 'Luther', dan yang betina diberi nama 'Helen'," jelas Wiratno.
Menteri LHK, Siti Nurbaya pada pertemuan virtual Menteri-menteri Lingkungan Hidup Negara Anggota G20 (16/09/2020) menegaskan, Pemerintah sedikitnya mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak kurang dari 4 Triliun Rupiah untuk rehabilitasi lahan dan konservasi.
Termasuk untuk kegiatan konservasi di Taman Nasional di antaranya TN Ujung Kulon yang merupakan rumah bagi Badak Jawa yang terus berkembang jumlah populasinya. Menurut Wiratno, dukungan APBN untuk konservasi dan TN setidaknya menjadi penting dan memastikan tidak terjadinya kepunahan satwa-satwa kunci seperti badak.
"Badak merupakan salah satu spesies satwa langka kunci bersama-sama dengan gajah, orangutan, harimau, komodo, dan spesies flagship lainnya sebagai spesies penting di dunia," pungkasnya.
(maf)