BAZNAS Tingkatkan Kapasitas Mustahik Hadapi Dampak Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berupaya meningkatkan kapasitas mustahik pelaku usaha mikro dan kecil dalam menghadapi dampak Pandemi Covid-19. Upaya ini dilakukan agar para pengusaha ini dapat mengubah tantangan kelesuan usaha menjadi sebuah peluang yang menguntungkan.
Salah satu caranya dengan melakukan pelatihan berbagai ilmu praktis secara daring sejak Maret 2020 yang menghadirkan narasumber-narasumber kompeten di bidangnya. Di antaranya mengenai digital marketing, teknik fotografi produk, tips dan trik dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat desa, pendampingan UMKM, pemberdayaan peternak dan pemberdayaan petani.
Besarnya minat peserta pelatihan, baik dari mustahik binaan BAZNAS maupun masyarakat umum yang mencapai puluhan ribu orang, mendorong BAZNAS untuk merangkumnya menjadi sebuah buku berjudul “Meniti Melintas Pandemi: Sebuah Usaha Mendampingi Mustahik Menuju Kehidupan Normal Baru”.
“BAZNAS harus memiliki strategi khusus untuk para mustahik binaan agar dapat beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang ada. BAZNAS memberikan peningkatan kapasitas bagi para mustahik agar dapat beradaptasi dalam menghadapi masa pandemi ini. Peningkatan kapasitas dimaksud seperti pelatihan teknis produksi, pemasaran online serta pengelolaan keuangan,” ujar Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo dalam sambutannya pada acara bedah buku “Meniti Melintas Pandemi: Sebuah Usaha Mendampingi Mustahik Menuju Kehidupan Normal Baru” yang digelar secara online melalui kanal youtube BAZNAS TV, Rabu (9/9/2020).
“Sebagai contoh BAZNAS melaksanakan pelatihan memasak nasi kebuli yang diikuti lebih dari 10 ribu peserta secara online dan setelah pelatihan berlangsung, banyak ibu-ibu rumah tangga yang mampu membuatnya dan menjualnya ke lingkungan sekitar,” sambungnya.
Dari keseluruhan materi yang disampaikan dalam kegiatan capacity building, lanjut Bambang, yang dapat menjadi perhatian penting bagi para pelaku usaha mikro dan kecil adalah bagaimana para pelaku dapat menyesuaikan dengan cepat terhadap kondisi ekonomi yang saat ini sangat cepat berubah. Selain itu juga mampu beradaptasi dan melakukan usaha yang tetap aman dan tetap menghasilkan dalam masa pandemi ini.
“Semoga dengan hadirnya buku ini akan lebih banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat serta semakin memperluas syiar peran zakat,” tutup Bambang.
Hadir sebagai narasumber dalam bedah buku tersebut Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Irfan Syauqi Beik, Kepala Bagian Ekonomi Divisi Pendayagunaan BAZNAS, Priyesta Rizkiningsih, dan Kepala Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik, Deden Kuswanda.
Sementara itu, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Irfan Syauqi Beik menambahkan kehadiran buku adalah untuk merekam bagaimana jejak pendampingan di tengah pandemi yang dilakukan oleh BAZNAS dalam hal ini lembaga program yang mendapat mandat lewat pendayagunaan zakat.
“Lewat buku ini diharapkan seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati bagaimana proses serta komitmen yang dilakukan BAZNAS untuk senantiasa menjaga dan meningkatan keberlangsungan usaha dengan memberdayakan mustahik,” tuturnya.
Dalam penyusunan buku karya divisi Pendayagunaan BAZNAS ini, dilakukan melalui empat tahap yaitu pengumpulan materi, penulisan naskah, pemeriksaan naskah dan penerbitan buku. Buku setebal 515 halaman ini disajikan oleh empat puluh narasumber yang berkompeten yang berasal dari internal maupun eksternal BAZNAS.
Lihat Juga: Hadirkan Pegiat Zakat ASEAN dan Jordania, Baznas RI Kembali Gelar Konferensi Zakat Internasional ke-8
Salah satu caranya dengan melakukan pelatihan berbagai ilmu praktis secara daring sejak Maret 2020 yang menghadirkan narasumber-narasumber kompeten di bidangnya. Di antaranya mengenai digital marketing, teknik fotografi produk, tips dan trik dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat desa, pendampingan UMKM, pemberdayaan peternak dan pemberdayaan petani.
Besarnya minat peserta pelatihan, baik dari mustahik binaan BAZNAS maupun masyarakat umum yang mencapai puluhan ribu orang, mendorong BAZNAS untuk merangkumnya menjadi sebuah buku berjudul “Meniti Melintas Pandemi: Sebuah Usaha Mendampingi Mustahik Menuju Kehidupan Normal Baru”.
“BAZNAS harus memiliki strategi khusus untuk para mustahik binaan agar dapat beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang ada. BAZNAS memberikan peningkatan kapasitas bagi para mustahik agar dapat beradaptasi dalam menghadapi masa pandemi ini. Peningkatan kapasitas dimaksud seperti pelatihan teknis produksi, pemasaran online serta pengelolaan keuangan,” ujar Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo dalam sambutannya pada acara bedah buku “Meniti Melintas Pandemi: Sebuah Usaha Mendampingi Mustahik Menuju Kehidupan Normal Baru” yang digelar secara online melalui kanal youtube BAZNAS TV, Rabu (9/9/2020).
“Sebagai contoh BAZNAS melaksanakan pelatihan memasak nasi kebuli yang diikuti lebih dari 10 ribu peserta secara online dan setelah pelatihan berlangsung, banyak ibu-ibu rumah tangga yang mampu membuatnya dan menjualnya ke lingkungan sekitar,” sambungnya.
Dari keseluruhan materi yang disampaikan dalam kegiatan capacity building, lanjut Bambang, yang dapat menjadi perhatian penting bagi para pelaku usaha mikro dan kecil adalah bagaimana para pelaku dapat menyesuaikan dengan cepat terhadap kondisi ekonomi yang saat ini sangat cepat berubah. Selain itu juga mampu beradaptasi dan melakukan usaha yang tetap aman dan tetap menghasilkan dalam masa pandemi ini.
“Semoga dengan hadirnya buku ini akan lebih banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat serta semakin memperluas syiar peran zakat,” tutup Bambang.
Hadir sebagai narasumber dalam bedah buku tersebut Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Irfan Syauqi Beik, Kepala Bagian Ekonomi Divisi Pendayagunaan BAZNAS, Priyesta Rizkiningsih, dan Kepala Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik, Deden Kuswanda.
Sementara itu, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Irfan Syauqi Beik menambahkan kehadiran buku adalah untuk merekam bagaimana jejak pendampingan di tengah pandemi yang dilakukan oleh BAZNAS dalam hal ini lembaga program yang mendapat mandat lewat pendayagunaan zakat.
“Lewat buku ini diharapkan seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati bagaimana proses serta komitmen yang dilakukan BAZNAS untuk senantiasa menjaga dan meningkatan keberlangsungan usaha dengan memberdayakan mustahik,” tuturnya.
Dalam penyusunan buku karya divisi Pendayagunaan BAZNAS ini, dilakukan melalui empat tahap yaitu pengumpulan materi, penulisan naskah, pemeriksaan naskah dan penerbitan buku. Buku setebal 515 halaman ini disajikan oleh empat puluh narasumber yang berkompeten yang berasal dari internal maupun eksternal BAZNAS.
Lihat Juga: Hadirkan Pegiat Zakat ASEAN dan Jordania, Baznas RI Kembali Gelar Konferensi Zakat Internasional ke-8
(alf)