Profil Prof Soenardi Prawirohatmodjo, Dekan Fakultas Kehutanan UGM yang Namanya Tertera di Ijazah Jokowi
loading...

Prof Soenardi Prawirohatmodjo mencuri perhatian setelah namanya tertera dalam ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Soenardi merupakan mantan Dekan Fakultas Kehutanan UGM. Foto: Kagama.id
A
A
A
JAKARTA - Prof Soenardi Prawirohatmodjo mencuri perhatian setelah namanya tertera dalam ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) . Kasus dugaan ijazah palsu milik Jokowi yang saat ini ramai diperbincangkan membuat sejumlah tokoh di Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapat sorotan.
Sebelumnya, ada nama Kasmudjo yang disebut mantan dosen pembimbing Jokowi. Kini Prof Soenardi yang merupakan mantan Dekan Fakultas Kehutanan juga ikut disorot.
Baca juga: Profil Kasmudjo, Dosen Pembimbing Akademik Jokowi di UGM
Prof Soenardi telah meninggal dunia pada tahun 2021. Dilansir dari laman resmi UGM, almarhum dikenal seorang pejuang sekaligus ilmuwan yang banyak berkontribusi bagi UGM dan juga bangsa.
Profil Prof Soenardi Prawirohatmodjo
Sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan ilmu kehutanan di Indonesia, Soenardi memberikan kontribusi besar khususnya dalam bidang teknologi kayu.
Pengukuhannya sebagai Guru Besar UGM pada 18 Oktober 1984 menjadi momen bersejarah di mana dia menyampaikan pidato berjudul "Kayu, Ilmu Kayu, Teknologi Kayu, dan Masa Depannya" yang visioner.
Dalam pidato pengukuhannya, Soenardi menekankan pentingnya penelitian multidisiplin terhadap kayu sebagai bahan baku berkelanjutan. Dia mendorong para ahli di bidang teknik, fisika, dan kimia untuk lebih serius meneliti potensi kayu mengingat material ini memiliki peran strategis di masa depan.
Pandangan ini diungkapkan kembali oleh mantan Rektor UGM Prof Panut Mulyono dalam sebuah kesempatan pada tahun 2021.
Tidak hanya berprestasi di dunia akademik, Prof. Soenardi juga memiliki rekam jejak heroik dalam perjuangan kemerdekaan.
Di masa mudanya, dia aktif bergabung dengan tentara pelajar dan TNI untuk menghadapi agresi militer Belanda pertama dan kedua yang menunjukkan komitmen kuat terhadap bangsa.
Karier akademis Prof Soenardi di UGM sangat gemilang dengan menduduki berbagai posisi strategis. Dia pernah menjabat Ketua Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Dekan Fakultas Kehutanan, Dekan Pascasarjana, dan Sekretaris Senat Akademik.
Prestasi lainnya menjadi salah satu pendiri Fakultas Kehutanan UGM yang kini menjadi salah satu fakultas terkemuka di Indonesia.
Pendidikan Prof Soenardi mencerminkan kualitasnya sebagai akademisi kelas dunia. Setelah menyelesaikan studi di Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1952, dia melanjutkan pendidikan ke University of British Columbia, Kanada (1961-1962) kemudian meraih gelar doktor dari Australian National University (1974-1978).
Kontribusi Prof Soenardi dalam pengembangan ilmu kehutanan, khususnya teknologi kayu telah membuka jalan bagi penelitian modern di bidang ini. Pemikirannya yang visioner tentang pemanfaatan kayu sebagai bahan baku berkelanjutan tetap relevan hingga saat ini, terutama dalam konteks pengembangan material ramah lingkungan.
Sebelumnya, ada nama Kasmudjo yang disebut mantan dosen pembimbing Jokowi. Kini Prof Soenardi yang merupakan mantan Dekan Fakultas Kehutanan juga ikut disorot.
Baca juga: Profil Kasmudjo, Dosen Pembimbing Akademik Jokowi di UGM
Prof Soenardi telah meninggal dunia pada tahun 2021. Dilansir dari laman resmi UGM, almarhum dikenal seorang pejuang sekaligus ilmuwan yang banyak berkontribusi bagi UGM dan juga bangsa.
Profil Prof Soenardi Prawirohatmodjo
Sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan ilmu kehutanan di Indonesia, Soenardi memberikan kontribusi besar khususnya dalam bidang teknologi kayu.
Pengukuhannya sebagai Guru Besar UGM pada 18 Oktober 1984 menjadi momen bersejarah di mana dia menyampaikan pidato berjudul "Kayu, Ilmu Kayu, Teknologi Kayu, dan Masa Depannya" yang visioner.
Dalam pidato pengukuhannya, Soenardi menekankan pentingnya penelitian multidisiplin terhadap kayu sebagai bahan baku berkelanjutan. Dia mendorong para ahli di bidang teknik, fisika, dan kimia untuk lebih serius meneliti potensi kayu mengingat material ini memiliki peran strategis di masa depan.
Pandangan ini diungkapkan kembali oleh mantan Rektor UGM Prof Panut Mulyono dalam sebuah kesempatan pada tahun 2021.
Tidak hanya berprestasi di dunia akademik, Prof. Soenardi juga memiliki rekam jejak heroik dalam perjuangan kemerdekaan.
Di masa mudanya, dia aktif bergabung dengan tentara pelajar dan TNI untuk menghadapi agresi militer Belanda pertama dan kedua yang menunjukkan komitmen kuat terhadap bangsa.
Karier akademis Prof Soenardi di UGM sangat gemilang dengan menduduki berbagai posisi strategis. Dia pernah menjabat Ketua Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Dekan Fakultas Kehutanan, Dekan Pascasarjana, dan Sekretaris Senat Akademik.
Prestasi lainnya menjadi salah satu pendiri Fakultas Kehutanan UGM yang kini menjadi salah satu fakultas terkemuka di Indonesia.
Pendidikan Prof Soenardi mencerminkan kualitasnya sebagai akademisi kelas dunia. Setelah menyelesaikan studi di Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1952, dia melanjutkan pendidikan ke University of British Columbia, Kanada (1961-1962) kemudian meraih gelar doktor dari Australian National University (1974-1978).
Kontribusi Prof Soenardi dalam pengembangan ilmu kehutanan, khususnya teknologi kayu telah membuka jalan bagi penelitian modern di bidang ini. Pemikirannya yang visioner tentang pemanfaatan kayu sebagai bahan baku berkelanjutan tetap relevan hingga saat ini, terutama dalam konteks pengembangan material ramah lingkungan.
(jon)
Lihat Juga :