Hadiri Seminar UI, Sri Gusni: Perempuan Bisa Memimpin lewat Keberanian ala Kartini
loading...

Ketua Bidang Kesehatan Masyarakat DPP Partai Perindo yang juga Ketua Harian ILUNI UI Sri Gusni Febriasari menyebut perempuan bisa memimpin lewat keberanian ala Kartini masa kini. Foto/SindoNews
A
A
A
DEPOK - Ketua Bidang Kesehatan Masyarakat DPP Partai Perindo yang juga Ketua Harian ILUNI UI Sri Gusni Febriasari menyebut perempuan bisa memimpin lewat perjalanan, nilai, dan keberanian ala Kartini masa kini.
Hal itu disampaikan Sri Gusni Febriasari saat berbagi refleksi dan gagasan di Kartini Fest 2025 yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini. Acara bertema “Perempuan Pekerja Keras: Kartini Masa Kini” ini dihelat di Balai Sidang Djokosoetono, FH UI, Depok, pada Jumat, 25 April 2025.
Sri Gusni Febriasari menekankan pengalaman panjang dalam organisasi sosial terus berproses membentuk jati dirinya melalui prinsip MIRACLE yakni, Management, Innovation, Research, Apprenticing, Communitarian, Leadership. Enam prinsip yang ditanamkan oleh Prof. Adang Bachtiar, seorang ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia.
Baca juga: Ketua DPP Perindo: Kerja Keras dan Prestasi Jadi Kunci Peran Perempuan di Politik
“Kepemimpinan perempuan harus dibangun dari karakter yang kuat, kapasitas yang teruji, dan keberpihakan pada masyarakat,” ujar Sri Gusni, Senin (28/4/2025).
Mengingat kembali masa pencalonannya sebagai Ketua BEM FKM UI 15 tahun lalu, Sri Gusni menyoroti betapa kuatnya stereotip yang menyatakan perempuan tidak boleh dan tidak layak menjadi seorang pemimpin. Namun dengan kerja keras dan karya nyata, dirinya mampu membuktikan bahwa perempuan memiliki kapasitas yang setara.
“Cara terbaik membungkam para patriarki adalah melalui prestasi dan kontribusi," tegasnya sembari mengajak generasi muda untuk membangun ekosistem yang inklusif dan mendukung kepemimpinan perempuan.
Baca juga: Sri Gusni Perindo Ingatkan Perempuan di Dunia Politik Bukan Sekadar Pelengkap
Sebagai Ketua Bidang Kesehatan Masyarakat di DPP Partai Perindo, Sri Gusni menegaskan juga perjuangan politiknya sangat berakar pada isu-isu kesehatan perempuan, mulai dari penurunan angka kematian ibu dan anak, akses layanan kesehatan reproduksi, hingga pelaksanaan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak yakni UU No. 4/2004 dan UU Kesehatan yakni UU No. 17/2023.
Sri Gusni menyampaikan Partai Perindo atau dikenal sebagai Partai Kita, secara aktif mengawal isu-isu ini melalui kerja kader di legislatif maupun eksekutif. Sri Gusni juga menggarisbawahi pentingnya ekosistem partai politik yang sehat, yang menciptakan kesetaraan dan keadilan untuk para perempuan dapat berpartisipasi secara bermakna.
“Saya beruntung berada di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo yang secara konsisten menempatkan perempuan dalam posisi inti dan strategis serta memberikan ruang tumbuh bagi pemimpin perempuan dengan lima kecerdasan paripurna: intelektual, sosial, digital, spiritual, dan pengalaman,” katanya.
Mengakhiri sesinya, Sri Gusni menyampaikan pesan kepada generasi muda perempuan untuk tidak takut terjun ke dunia organisasi dan politik. “Pegang teguh 'trust' yang diberikan dengan terus meningkatkan kapasitas dan menjaga integritas. Perempuan bisa jadi pemimpin hebat, dan perubahan besar dimulai dari keberanian untuk mengambil peran,” tandas Sri Gusni.
Di moderatori oleh Cintya Amanda Labetta, S.H., selaku ketua bidang pemberdayaan perempuan IMMH UI 2024/2025, seminar ini turut mengundang beberapa narasumber yaitu anggota komisi VIII dan Badan Legislasi DPR Lisda Hendrajoni, Dosen HTN Fakultas Hukum UI Titi Anggraini, influencer Amanda Normanita Siregar. Sedangkan sebagai keynote speech Manager Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Hukum UI Ghunarsa Sujatnika.
Seminar Kartini Fest 2025 ini diselenggarakan oleh IMMH UI sebagai program kolaboratif dari bidang pemberdayaan perempuan, kastrat, dan minba.
“Hari Kartini bukan sekadar peringatan sejarah, tapi momentum untuk mengingat bahwa perjuangan kesetaraan gender dan akses pendidikan masih sangat relevan hingga hari ini. Di era modern, semangat Kartini menginspirasi kita semua terutama generasi muda untuk terus memperjuangkan keadilan, kebebasan berpikir, dan pemberdayaan perempuan dalam segala bidang kehidupan,” ujar Ketua IMMH UI Rifcky Amarthtya Ardiatama Utomo.
Hal itu disampaikan Sri Gusni Febriasari saat berbagi refleksi dan gagasan di Kartini Fest 2025 yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini. Acara bertema “Perempuan Pekerja Keras: Kartini Masa Kini” ini dihelat di Balai Sidang Djokosoetono, FH UI, Depok, pada Jumat, 25 April 2025.
Sri Gusni Febriasari menekankan pengalaman panjang dalam organisasi sosial terus berproses membentuk jati dirinya melalui prinsip MIRACLE yakni, Management, Innovation, Research, Apprenticing, Communitarian, Leadership. Enam prinsip yang ditanamkan oleh Prof. Adang Bachtiar, seorang ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia.
Baca juga: Ketua DPP Perindo: Kerja Keras dan Prestasi Jadi Kunci Peran Perempuan di Politik
“Kepemimpinan perempuan harus dibangun dari karakter yang kuat, kapasitas yang teruji, dan keberpihakan pada masyarakat,” ujar Sri Gusni, Senin (28/4/2025).
Mengingat kembali masa pencalonannya sebagai Ketua BEM FKM UI 15 tahun lalu, Sri Gusni menyoroti betapa kuatnya stereotip yang menyatakan perempuan tidak boleh dan tidak layak menjadi seorang pemimpin. Namun dengan kerja keras dan karya nyata, dirinya mampu membuktikan bahwa perempuan memiliki kapasitas yang setara.
“Cara terbaik membungkam para patriarki adalah melalui prestasi dan kontribusi," tegasnya sembari mengajak generasi muda untuk membangun ekosistem yang inklusif dan mendukung kepemimpinan perempuan.
Baca juga: Sri Gusni Perindo Ingatkan Perempuan di Dunia Politik Bukan Sekadar Pelengkap
Sebagai Ketua Bidang Kesehatan Masyarakat di DPP Partai Perindo, Sri Gusni menegaskan juga perjuangan politiknya sangat berakar pada isu-isu kesehatan perempuan, mulai dari penurunan angka kematian ibu dan anak, akses layanan kesehatan reproduksi, hingga pelaksanaan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak yakni UU No. 4/2004 dan UU Kesehatan yakni UU No. 17/2023.
Sri Gusni menyampaikan Partai Perindo atau dikenal sebagai Partai Kita, secara aktif mengawal isu-isu ini melalui kerja kader di legislatif maupun eksekutif. Sri Gusni juga menggarisbawahi pentingnya ekosistem partai politik yang sehat, yang menciptakan kesetaraan dan keadilan untuk para perempuan dapat berpartisipasi secara bermakna.
“Saya beruntung berada di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo yang secara konsisten menempatkan perempuan dalam posisi inti dan strategis serta memberikan ruang tumbuh bagi pemimpin perempuan dengan lima kecerdasan paripurna: intelektual, sosial, digital, spiritual, dan pengalaman,” katanya.
Mengakhiri sesinya, Sri Gusni menyampaikan pesan kepada generasi muda perempuan untuk tidak takut terjun ke dunia organisasi dan politik. “Pegang teguh 'trust' yang diberikan dengan terus meningkatkan kapasitas dan menjaga integritas. Perempuan bisa jadi pemimpin hebat, dan perubahan besar dimulai dari keberanian untuk mengambil peran,” tandas Sri Gusni.
Di moderatori oleh Cintya Amanda Labetta, S.H., selaku ketua bidang pemberdayaan perempuan IMMH UI 2024/2025, seminar ini turut mengundang beberapa narasumber yaitu anggota komisi VIII dan Badan Legislasi DPR Lisda Hendrajoni, Dosen HTN Fakultas Hukum UI Titi Anggraini, influencer Amanda Normanita Siregar. Sedangkan sebagai keynote speech Manager Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Hukum UI Ghunarsa Sujatnika.
Seminar Kartini Fest 2025 ini diselenggarakan oleh IMMH UI sebagai program kolaboratif dari bidang pemberdayaan perempuan, kastrat, dan minba.
“Hari Kartini bukan sekadar peringatan sejarah, tapi momentum untuk mengingat bahwa perjuangan kesetaraan gender dan akses pendidikan masih sangat relevan hingga hari ini. Di era modern, semangat Kartini menginspirasi kita semua terutama generasi muda untuk terus memperjuangkan keadilan, kebebasan berpikir, dan pemberdayaan perempuan dalam segala bidang kehidupan,” ujar Ketua IMMH UI Rifcky Amarthtya Ardiatama Utomo.
(cip)
Lihat Juga :