DPR Sayangkan Rumah Sakit Persahabatan Telantarkan Wartawan
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay menyayangkan pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan yang tidak segera melakukan pemeriksaan kesehatan kepada para wartawan Istana Kepresidenan. Dia menilai pemeriksaan itu sangat penting mengingat para wartawan itu memiliki riwayat kontak dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang sudah dinyatakan positif Korona.
Selain itu, kata dia, pemeriksaan yang dimaksud juga sudah mendapat persetujuan dari jubir pemerintah, Achmad Yurianto. “Wajar saja bila ada wartawan yang kecewa. Sebab, mereka sudah dengan sukarela mau memeriksakan diri. Itu artinya, ada kesadaran untuk melindungi diri dan orang lain,” ujar Saleh dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/3/2020). (Baca juga: Tak Kunjung Diperiksa, 30 Wartawan Istana Terlantar di RSUP Persahabatan )
“Ini kan sudah sesuai prosedur yang berlaku. Setiap orang yang memiliki riwayat kontak harus segera diperiksa. Tidak boleh ditunda-tunda mengingat pergerakan virus Corona dikenal sangat cepat," sambung Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Dalam situasi seperti ini, pihak rumah sakit diharapkan dapat menyiagakan para dokter dan tenaga medis lainnya. Dengan begitu, masyarakat tetap dapat dilayani meskipun di masa libur. Saleh menilai itu tentu sangat penting untuk diperhatikan dan diprioritaskan.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini menilai ketidaksiapan RS Persahabatan bisa jadi dianggap sebagai ketidaksiapan pemerintah. Dia melanjutkan, jangankan untuk melacak dan memeriksa yang belum melapor, yang sudah melapor secara sukarela pun tidak bisa diperiksa.
"Bagaimana dengan warga masyarakat lain yang jumlahnya sangat besar? Ini tidak bisa diangap main-main. Sangat perlu diseriusi," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, virus Corona tidak ada liburnya. Sehingga, virus itu akan tetap bergerak dan berkembang. "Jika tidak diantisipasi, bisa menjangkiti banyak orang,” ucapnya.
Berkenaan dengan itu, RS Persahabatan diharapkan untuk segera melakukan pemeriksaan kepada para wartawan Istana tersebut. Kesempatan pertama hari ini seharusnya sudah bisa dilakukan. (Baca juga: Jokowi: Ini Saatnya Kita Bekerja, Belajar, dan Ibadah dari Rumah)
"Pada pihak lain, untuk sementara para wartawan diharapkan dapat menjaga agar tidak terlalu banyak kontak dengan orang lain," pungkasnya.
Selain itu, kata dia, pemeriksaan yang dimaksud juga sudah mendapat persetujuan dari jubir pemerintah, Achmad Yurianto. “Wajar saja bila ada wartawan yang kecewa. Sebab, mereka sudah dengan sukarela mau memeriksakan diri. Itu artinya, ada kesadaran untuk melindungi diri dan orang lain,” ujar Saleh dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/3/2020). (Baca juga: Tak Kunjung Diperiksa, 30 Wartawan Istana Terlantar di RSUP Persahabatan )
“Ini kan sudah sesuai prosedur yang berlaku. Setiap orang yang memiliki riwayat kontak harus segera diperiksa. Tidak boleh ditunda-tunda mengingat pergerakan virus Corona dikenal sangat cepat," sambung Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Dalam situasi seperti ini, pihak rumah sakit diharapkan dapat menyiagakan para dokter dan tenaga medis lainnya. Dengan begitu, masyarakat tetap dapat dilayani meskipun di masa libur. Saleh menilai itu tentu sangat penting untuk diperhatikan dan diprioritaskan.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini menilai ketidaksiapan RS Persahabatan bisa jadi dianggap sebagai ketidaksiapan pemerintah. Dia melanjutkan, jangankan untuk melacak dan memeriksa yang belum melapor, yang sudah melapor secara sukarela pun tidak bisa diperiksa.
"Bagaimana dengan warga masyarakat lain yang jumlahnya sangat besar? Ini tidak bisa diangap main-main. Sangat perlu diseriusi," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, virus Corona tidak ada liburnya. Sehingga, virus itu akan tetap bergerak dan berkembang. "Jika tidak diantisipasi, bisa menjangkiti banyak orang,” ucapnya.
Berkenaan dengan itu, RS Persahabatan diharapkan untuk segera melakukan pemeriksaan kepada para wartawan Istana tersebut. Kesempatan pertama hari ini seharusnya sudah bisa dilakukan. (Baca juga: Jokowi: Ini Saatnya Kita Bekerja, Belajar, dan Ibadah dari Rumah)
"Pada pihak lain, untuk sementara para wartawan diharapkan dapat menjaga agar tidak terlalu banyak kontak dengan orang lain," pungkasnya.
(kri)