Bahan Baku Obat yang Dipercaya Bisa Sembuhkan Pasien Corona

Kamis, 12 Maret 2020 - 15:23 WIB
Bahan Baku Obat yang Dipercaya Bisa Sembuhkan Pasien Corona
Bahan Baku Obat yang Dipercaya Bisa Sembuhkan Pasien Corona
A A A
JAKARTA - Kloroquin fosfat atau ekstrak kina untuk pengobatan malaria dapat mengobati pneumonia terkait virus Corona atau COVID-19.

Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjajaran (Unpad) Keri Lestari menjelaskan, pada 17 Februari 2020, Dewan Negara China mengindikasikan kloroquin fosfat telah menunjukkan aktivitas nyata dengan tingkat keamanan yang dapat diterima dalam mengobati pneumonia terkait COVID-19 dalam uji klinis multisenter di China.

Bahkan, dalam studi in vitro baru-baru ini, kloroquin juga diketahui dapat memblokir infeksi Covid-19 pada konsentrasi mikromolar rendah. Studi yang dilansir US National Library of Medicine National Institutes of Health ini menunjukan setidaknya 100 pasien COVID-19 di Wuhan berhasil disembuhkan.

"Berdasarkan hasil riset di China, (pasien COVID-19) di Wuhan dengan kloroquin menunjukkan adanya perbaikan," ungkapnya, Kamis (12/3/2020). (Baca Juga: Ridwan Kamil: Bahan Obat Corona Ada di Indonesia, Tepatnya di Jawa Bara t )

Aktivitas anti-virus dan anti-inflamasi kloroquin, sambung Keri, dapat menjelaskan khasiatnya dalam menangani pasien dengan pneumonia COVID-19. Keri mengatakan kloroquin adalah obat yang murah dan aman, bahkan telah digunakan selama lebih dari 70 tahun.

"Mengingat tuntutan klinis yang mendesak, kloroquin fosfat direkomendasikan untuk mengobati pneumonia terkait Covid-19 pada populasi yang lebih besar di masa depan," tuturnya.

Temuan kloroquin yang merupakan obat malaria sintetis bisa menjadi obat Covid-19 itu menurutnya dapat menjadi peluang bagi kina sebagai obat yang sama untuk mengatasi wabah Covid-19. "Ini biasa digunakan untuk antimalaria, bisa juga untuk lupus. Dia punya potensi aktivitas antivirus spectrum luas, ini diteliti di China sejak 2013," sebutnya.

Keri menambahkan, perkebunan kina di Jawa Barat saat ini dimiliki oleh PT Kimia Farma. Dari komunikasi dengan Kimia Farma, kemungkinan obat tersebut akan diproduksi kembali jika melihat fakta obat ini bisa menyembuhkan pasien Covid-19.

"Kalau mau dikembangkan kembali sangat bisa. Kimia Farma mempertimbangkan untuk memproduksi kembali," tandasnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4513 seconds (0.1#10.140)