Menag Nasaruddin Umar: Kemajuan Teknologi Ungkap Kebenaran Ilmiah Al-Qur'an
loading...
A
A
A
Di sisi lain, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag Abu Rokhmad menambahkan, peringatan Nuzulul Qur’an tahun ini diawali dengan Gerakan Indonesia Khataman. Sebanyak 350.000 khataman Al-Qur’an telah diselesaikan dalam satu hari pada 16 Maret 2025.
Selain itu, Kemenag juga meluncurkan Penulisan Mushaf Nusantara sebagai bagian dari upaya pelestarian dan pengembangan Al-Qur’an bercorak khas Indonesia. Menag Nasaruddin Umar dijadwalkan menorehkan titik pada lafaz basmalah sebagai simbol dimulainya penulisan mushaf tersebut.
“Nuzulul Qur’an adalah peristiwa monumental yang membawa perubahan besar bagi peradaban manusia. Al-Qur’an hadir sebagai pedoman hidup yang mengajarkan kemanusiaan, keadilan, dan harmoni,” ujar Abu.
Abu mengatakan, sebagai negara dengan keberagaman etnis dan budaya, Indonesia memiliki potensi konflik horizontal. Namun, jika setiap pemeluk agama mengamalkan ajaran kitab sucinya, kerukunan dan kedamaian akan terus terjaga.
Sementara itu, Menag periode 2001-2004 sekaligus penceramah Kiai Said Agil Husin Al Munawar membahas peran Al-Qur’an dalam membentuk kesadaran ekologis umat Islam. Ia menjelaskan, manusia ditetapkan sebagai pemimpin di bumi dengan tanggung jawab untuk memelihara dan mengelola alam secara bijaksana.
“Tafsir ekologis dalam Islam menegaskan bahwa manusia adalah khalifah yang diberi amanah untuk memakmurkan bumi. Untuk itu, Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam menggunakan sumber daya, menghemat air dan energi, serta mengurangi penggunaan plastik,” tandasnya.
Acara Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Kenegaraan 1446 H dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Wamenag Romo HR Muhammad Syafi’i, duta besar negara sahabat, serta perwakilan ormas Islam.
Selain itu, Kemenag juga meluncurkan Penulisan Mushaf Nusantara sebagai bagian dari upaya pelestarian dan pengembangan Al-Qur’an bercorak khas Indonesia. Menag Nasaruddin Umar dijadwalkan menorehkan titik pada lafaz basmalah sebagai simbol dimulainya penulisan mushaf tersebut.
“Nuzulul Qur’an adalah peristiwa monumental yang membawa perubahan besar bagi peradaban manusia. Al-Qur’an hadir sebagai pedoman hidup yang mengajarkan kemanusiaan, keadilan, dan harmoni,” ujar Abu.
Abu mengatakan, sebagai negara dengan keberagaman etnis dan budaya, Indonesia memiliki potensi konflik horizontal. Namun, jika setiap pemeluk agama mengamalkan ajaran kitab sucinya, kerukunan dan kedamaian akan terus terjaga.
Sementara itu, Menag periode 2001-2004 sekaligus penceramah Kiai Said Agil Husin Al Munawar membahas peran Al-Qur’an dalam membentuk kesadaran ekologis umat Islam. Ia menjelaskan, manusia ditetapkan sebagai pemimpin di bumi dengan tanggung jawab untuk memelihara dan mengelola alam secara bijaksana.
“Tafsir ekologis dalam Islam menegaskan bahwa manusia adalah khalifah yang diberi amanah untuk memakmurkan bumi. Untuk itu, Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam menggunakan sumber daya, menghemat air dan energi, serta mengurangi penggunaan plastik,” tandasnya.
Acara Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Kenegaraan 1446 H dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Wamenag Romo HR Muhammad Syafi’i, duta besar negara sahabat, serta perwakilan ormas Islam.
(cip)
Lihat Juga :