Revolusi Industri 4.0, Covid-19, dan Kota Cerdas
loading...
A
A
A
Kota cerdas dengan cepat dapat menghitung dan memperkirakan peningkatan kebutuhan akan alat-alat kesehatan dan penyediaan tenaga kesehatan. Dengan demikian pemerintah kota dapat mendorong pengembangan industri peralatan kesehatan secara massal dan menggenjot dunia pendidikan kesehatan untuk menghasilkan dokter, perawat, dan tenaga medis yang dibutuhkan saat ini dan mendatang.
Pengembangan kota cerdas di normal baru akan meningkatkan efisiensi, transparansi penggunaan dan pelaporan sumber daya; akses ke sumber daya bagi warga biasa; produktivitas dan kinerja warga; kualitas hidup dan efek pada lingkungan hidup. Kota mendorong desentralisasi produksi dan konsumsi barang dan energi yang ramah lingkungan, mengurangi mobilitas dan penggunaan transportasi yang berdampak menurunnya polusi udara.
Kota cerdas dapat dioptimalkan untuk mendukung kegiatan belajar, belanja, dan belajar dari rumah. Penyediaan teknologi internet yang mudah, murah, dan merata akan memperlancar akses pendidikan dan proses belajar-mengajar, mempercepat akses ke pasar dan perluasan lapangan kerja, serta mendorong kolaborasi, kreasi, dan inovasi baru di masyarakat.
Namun demikian, pemerintah kota juga harus mengantisipasi dampak negatif dari penggunaan teknologi canggih, seperti perlindungan data pribadi warga dari pengintaian dan pembajakan, kerapuhan pada serangan fiber, ancaman risiko kelumpuhan energi listrik.
Kita harus berani mengambil tanggung jawab bersama untuk membentuk masa depan kota cerdas sehat, di mana teknologi dapat menjadi pelayan bagi masyarakat, mengangkat harkat kemanusiaan, kesehatan, dan kesejahteraan ke tingkat kenormalan baru.
Pengembangan kota cerdas di normal baru akan meningkatkan efisiensi, transparansi penggunaan dan pelaporan sumber daya; akses ke sumber daya bagi warga biasa; produktivitas dan kinerja warga; kualitas hidup dan efek pada lingkungan hidup. Kota mendorong desentralisasi produksi dan konsumsi barang dan energi yang ramah lingkungan, mengurangi mobilitas dan penggunaan transportasi yang berdampak menurunnya polusi udara.
Kota cerdas dapat dioptimalkan untuk mendukung kegiatan belajar, belanja, dan belajar dari rumah. Penyediaan teknologi internet yang mudah, murah, dan merata akan memperlancar akses pendidikan dan proses belajar-mengajar, mempercepat akses ke pasar dan perluasan lapangan kerja, serta mendorong kolaborasi, kreasi, dan inovasi baru di masyarakat.
Namun demikian, pemerintah kota juga harus mengantisipasi dampak negatif dari penggunaan teknologi canggih, seperti perlindungan data pribadi warga dari pengintaian dan pembajakan, kerapuhan pada serangan fiber, ancaman risiko kelumpuhan energi listrik.
Kita harus berani mengambil tanggung jawab bersama untuk membentuk masa depan kota cerdas sehat, di mana teknologi dapat menjadi pelayan bagi masyarakat, mengangkat harkat kemanusiaan, kesehatan, dan kesejahteraan ke tingkat kenormalan baru.
(ras)