Pemberdayaan UMKM Dorong Produk Lokal Berkiprah ke Panggung Dunia
loading...

Pemberdayaan UMKM mampu meningkatkan kualitas sekaligus memperkuat daya saing produk lokal di pasar internasional. Foto: Ist
A
A
A
PALEMBANG - PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama seluruh anak perusahaan berkomitmen mendukung program pemerintah dan Kementerian BUMN dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) nasional. Salah satunya Rumah Kain, produsen kain khas Palembang yang naik kelas melalui program pendampingan dari Pupuk Indonesia Group.
Dukungan ini sejalan dengan visi Pupuk Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai BUMN yang tidak hanya berfokus pada sektor pangan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dalam memberdayakan UMKM.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menuturkan pihaknya ikut ambil bagian dalam mengembangkan sektor UMKM nasional. Dia meyakini pengembangan sektor UMKM pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara nasional.
"Kami berkomitmen mengoptimalkan peran sebagai BUMN untuk memberdayakan UMKM agar mampu mengembangkan potensi dan menciptakan peluang usaha yang lebih luas. Melalui pendampingan UMKM, kami ingin warisan budaya lokal seperti songket Palembang dapat dikenal lebih luas dan memberikan dampak positif bagi ekonomi serta budaya Indonesia," ujar Rahmad di Palembang, belum lama ini.
Rumah Kain didirikan pada 2011 oleh Ramaini, seorang pengrajin yang jatuh cinta pada keindahan kain tradisional khas Palembang seperti Songket dan Jumputan. Pada awal pendirian, Ramaini menghadapi sulitnya mendapatkan akses permodalan sehingga proses produksi yang dilakukan masih berasal dari pinjaman rekanan.
Pada 2013, Rumah Kain akhirnya bergabung dengan program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, salah satu anak usaha Pupuk Indonesia. Lewat pendampingan itu, Rumah Kain mendapatkan akses lebih luas dalam pengembangan bisnisnya.
Tak hanya modal, PUMK Pusri menyediakan pendampingan bisnis, pelatihan strategi pemasaran, hingga legalitas usaha sehingga menjadikan Rumah Kain lebih siap menghadapi persaingan.
Pelatihan strategi pemasaran dan akses terhadap permodalan yang lebih luas juga membuat Rumah Kain mampu meningkatkan kualitas produknya dan memperoleh sertifikasi SNI untuk produk Songket. Puncak dari keberhasilan Rumah Kain terjadi ketika UMKM ini berhasil menjadi pemasok utama dalam ajang fashion internasional, Jakarta Fashion Week (JFW) 2025.
“Perjalanan Rumah Kain menunjukkan bagaimana sinergi antara UMKM dan BUMN mampu mendorong pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. Dengan program pendampingan yang terus disempurnakan dan diperluas, kami berharap semakin banyak UMKM yang berkembang dan memberikan manfaat bagi perekonomian lokal,” ungkap Rahmad.
Dukungan ini sejalan dengan visi Pupuk Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai BUMN yang tidak hanya berfokus pada sektor pangan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dalam memberdayakan UMKM.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menuturkan pihaknya ikut ambil bagian dalam mengembangkan sektor UMKM nasional. Dia meyakini pengembangan sektor UMKM pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara nasional.
"Kami berkomitmen mengoptimalkan peran sebagai BUMN untuk memberdayakan UMKM agar mampu mengembangkan potensi dan menciptakan peluang usaha yang lebih luas. Melalui pendampingan UMKM, kami ingin warisan budaya lokal seperti songket Palembang dapat dikenal lebih luas dan memberikan dampak positif bagi ekonomi serta budaya Indonesia," ujar Rahmad di Palembang, belum lama ini.
Rumah Kain didirikan pada 2011 oleh Ramaini, seorang pengrajin yang jatuh cinta pada keindahan kain tradisional khas Palembang seperti Songket dan Jumputan. Pada awal pendirian, Ramaini menghadapi sulitnya mendapatkan akses permodalan sehingga proses produksi yang dilakukan masih berasal dari pinjaman rekanan.
Pada 2013, Rumah Kain akhirnya bergabung dengan program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, salah satu anak usaha Pupuk Indonesia. Lewat pendampingan itu, Rumah Kain mendapatkan akses lebih luas dalam pengembangan bisnisnya.
Tak hanya modal, PUMK Pusri menyediakan pendampingan bisnis, pelatihan strategi pemasaran, hingga legalitas usaha sehingga menjadikan Rumah Kain lebih siap menghadapi persaingan.
Pelatihan strategi pemasaran dan akses terhadap permodalan yang lebih luas juga membuat Rumah Kain mampu meningkatkan kualitas produknya dan memperoleh sertifikasi SNI untuk produk Songket. Puncak dari keberhasilan Rumah Kain terjadi ketika UMKM ini berhasil menjadi pemasok utama dalam ajang fashion internasional, Jakarta Fashion Week (JFW) 2025.
“Perjalanan Rumah Kain menunjukkan bagaimana sinergi antara UMKM dan BUMN mampu mendorong pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. Dengan program pendampingan yang terus disempurnakan dan diperluas, kami berharap semakin banyak UMKM yang berkembang dan memberikan manfaat bagi perekonomian lokal,” ungkap Rahmad.
Lihat Juga :