Ini Data Lengkap Daerah Asal WNI yang Diobservasi di Natuna
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 238 WNI dari Wuhan, China, yang diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau, terkait virus corona, akan dipulangkan besok, Sabtu (15/2/2020). Mereka diperkirakan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pukul 16.00 dan langsung melanjutkan perjalanan ke rumah daerah asal masing-masing.
Berdasarkan data, para WNI yang diobservasi tersebut terbanyak berasal dari Jawa Timur. Berikut data lengkap provinsi asal ratusan WNI yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, China
Aceh: 12 orang
Bali: 2 orang
Banten: 6 orang
Bengkulu: 2 orang
DI. Yogyakarta: 2 orang
DKI Jakarta: 12 orang
Gorontalo: 1 orang
Jakarta: 1 orang
Jambi: 5 orang
Jawa Barat 13 orang
Jawa Tengah: 9 orang
Jawa Timur: 68 orang
Kalimantan Barat: 4 orang
Kalimantan Selatan: 7 orang
Kalimantan Tengah: 4 orang
Kalimantan Timur: 14 orang
Kalimantan Utara: 21 orang
Kepulauan Riau: 2 orang
Lampung: 1 orang
NTB: 3 orang
Papua: 6 orang
Papua Barat: 8 orang
Riau: 6 orang
Sulawesi Barat: 2 orang
Sulawesi Selatan: 17 orang
Sulawesi Tengah: 2 orang
Sulawesi Tenggara: 4 orang
Sumatera Barat: 1 orang
Sumatera Selatan: 1 orang
Sumatera Utara: 2 orang. (Baca Juga: Pemerintah Bahas Teknis Pemulangan WNI yang Diobservasi di Natuna).
Diketahui, total ada 285 orang yang diobservasi di Natuna terkait virus corona. Mereka terdiri atas WNI, satu WNA, lima orang dari tim Kementerian Luar Negeri, 18 orang pegawai Batik Air, dan 24 tim penjemput.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebut 238 WNI dari Wuhan, China, yang diobservasi di Natuna semuanya dinyatakan sehat. Kepastian kondisi sehat sesuai dengan prosedur kesehatan standar WHO terkait dengan virus corona.
Panglima TNI sangat mengapresiasi Satgas Kogasgabpad Operasi Bantuan Kemanusiaan Natuna yang melaksanakan observasi 238 WNI tersebut. Sampai dengan hari ke-12 proses observasi tergambar sinergi antara Personel TNI-Polri termasuk BNPB, Kemenkes, aparat pemerintah daerah Kabupaten Natuna. (Baca Juga: Sembari Bercanda, Luhut Bilang Corona Sudah Pergi dari Indonesia).
Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan, pascaobservasi, para WNI tersebut akan tetap diawasi. Pemerintah akan terus memantau kondisi kesehatan mereka. "Dinas Kesehatan akan melakukan surveilans tracking mengikuti ada di mana, dicek dilihat seperti apa kondisinya selama di daerah. Itu wujud dari kewaspadaan tingkat tinggi," tuturnya.
Berdasarkan data, para WNI yang diobservasi tersebut terbanyak berasal dari Jawa Timur. Berikut data lengkap provinsi asal ratusan WNI yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, China
Aceh: 12 orang
Bali: 2 orang
Banten: 6 orang
Bengkulu: 2 orang
DI. Yogyakarta: 2 orang
DKI Jakarta: 12 orang
Gorontalo: 1 orang
Jakarta: 1 orang
Jambi: 5 orang
Jawa Barat 13 orang
Jawa Tengah: 9 orang
Jawa Timur: 68 orang
Kalimantan Barat: 4 orang
Kalimantan Selatan: 7 orang
Kalimantan Tengah: 4 orang
Kalimantan Timur: 14 orang
Kalimantan Utara: 21 orang
Kepulauan Riau: 2 orang
Lampung: 1 orang
NTB: 3 orang
Papua: 6 orang
Papua Barat: 8 orang
Riau: 6 orang
Sulawesi Barat: 2 orang
Sulawesi Selatan: 17 orang
Sulawesi Tengah: 2 orang
Sulawesi Tenggara: 4 orang
Sumatera Barat: 1 orang
Sumatera Selatan: 1 orang
Sumatera Utara: 2 orang. (Baca Juga: Pemerintah Bahas Teknis Pemulangan WNI yang Diobservasi di Natuna).
Diketahui, total ada 285 orang yang diobservasi di Natuna terkait virus corona. Mereka terdiri atas WNI, satu WNA, lima orang dari tim Kementerian Luar Negeri, 18 orang pegawai Batik Air, dan 24 tim penjemput.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebut 238 WNI dari Wuhan, China, yang diobservasi di Natuna semuanya dinyatakan sehat. Kepastian kondisi sehat sesuai dengan prosedur kesehatan standar WHO terkait dengan virus corona.
Panglima TNI sangat mengapresiasi Satgas Kogasgabpad Operasi Bantuan Kemanusiaan Natuna yang melaksanakan observasi 238 WNI tersebut. Sampai dengan hari ke-12 proses observasi tergambar sinergi antara Personel TNI-Polri termasuk BNPB, Kemenkes, aparat pemerintah daerah Kabupaten Natuna. (Baca Juga: Sembari Bercanda, Luhut Bilang Corona Sudah Pergi dari Indonesia).
Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan, pascaobservasi, para WNI tersebut akan tetap diawasi. Pemerintah akan terus memantau kondisi kesehatan mereka. "Dinas Kesehatan akan melakukan surveilans tracking mengikuti ada di mana, dicek dilihat seperti apa kondisinya selama di daerah. Itu wujud dari kewaspadaan tingkat tinggi," tuturnya.
(zik)