20 Tahun Reksa Dana Haji Syariah, Berangkatkan Hampir 1.000 Jemaah Haji dan Umrah
loading...

Sejak diluncurkan pada 2005, Reksa Dana Haji Syariah berhasil memberangkatkan 999 jemaah yang telah mencakup area di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah 3T. FOTO/IST
A
A
A
JAKARTA - Reksa Dana Haji Syariah (I-Hajj Syariah Syariah Fund) menandai tonggak pencapaian pada tahun ini, yakni 20 tahun perjalanan dalam memberikan kontribusi sosial bagi masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan pada tahun 2005, Reksa Dana Haji Syariah telah berhasil memberangkatkan hampir 1.000 jemaah (total 999 jemaah) yang telah mencakup area di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan).
Sebagai wujud nyata komitmen filantropi, Program Umrah Reksa Dana Haji Syariah PT Insight Investments Management (Insight) didanai dari penyisihan sebagian Nilai Aktiva Bersih I-Hajj Syariah Fund yang dialokasikan sebagai dana infaq dan dikelola secara transparan serta akuntabel. Melalui program ini, Insight memberikan apresiasi kepada jemaah yang tetap berkontribusi bagi sesama meskipun di tengah keterbatasan ekonomi.
Dengan menghadirkan pengalaman spiritual yang bermakna, program ini menjadi bentuk penghargaan atas ketulusan dan pengorbanan mereka.
"Selama dua dekade terakhir, terhitung per awal tahun 2025, kami menyampaikan bahwa program Reksa Dana Haji Syariah ini telah memberangkatkan 999 jemaah sebagai bukti komitmen kami dalam mendukung masyarakat kurang mampu yang memiliki kontribusi sosial yang nyata bagi masyarakat," ujar Komisaris Independen Insight, M Jani dalam keterangannya Jumat (31/1/2025).
Jemaah yang diberangkatkan melalui program ini berasal dari berbagai latar belakang, profesi dan menjangkau individu dengan keterbatasan fisik seperti disabilitas netra dan tuli. Mengedepankan prinsip inklusivitas dan transparansi, Insight Haji Syariah memastikan setiap peserta memiliki kesempatan yang adil untuk menjalani pengalaman spiritual mereka.
Kisah inspiratif lainnya datang dari Adika Hario Nugroho (33), seorang teman tuli asal Salatiga yang menjadi bagian dari mendirikan The Little Hijabi Institute di Bekasi, sekolah berbasis bahasa isyarat pertama untuk anak-anak Muslim. Melalui Project Isyarat Cahaya, ia menyediakan materi Islam berbasis bahasa isyarat, memastikan akses pendidikan yang inklusif untuk anak-anak yang memiliki keterbatasan pendengaran.
Selain itu, ada juga Abdul Majid (52), seorang tukang gali kubur asal Tangerang yang telah mengabdikan dirinya selama 26 tahun. Majid tidak hanya menjalani profesi ini sebagai pekerjaan, tetapi juga sebagai bentuk ibadah membantu sesama.
Bersama istrinya, ia pernah menabung untuk biaya haji, namun pandemi Covid-19 membuat kondisi ekonomi mereka memburuk.
Pada bulan Ramadhan di tengah pandemi, hati Majid tergerak saat melihat jamaah tarawih kehujanan di area luar rumahnya.
Dengan penuh keikhlasan, ia memutuskan menyalurkan tabungan hajinya untuk membangun sebuah aula yang kini digunakan sebagai tempat shalat tarawih dan pengajian.
Ketiga sosok ini, bersama ratusan penerima penghargaan lainnya telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pendidikan, sosial dan pemberdayaan komunitas.
“Semangat kolaborasi dan kontribusi mereka menjadi inspirasi untuk menciptakan dampak yang lebih luas pada di masyarakat. Kisah-kisah ini bukan hanya tentang perjalanan spiritual, tetapi juga tentang bagaimana mereka menginspirasi perubahan sosial yang lebih besar,” tutur Jani.
Melibatkan Generasi Muda dalam Investasi Sosial
Dalam lebih dari 2 dekade perjalanan PT Insight Investments Management (Insight), salah satu tren menarik yang juga muncul adalah bagaimana generasi muda, yakni Gen Z dan Milenial, kini menjadi bagian signifikan berbagai produk investasi Insight termasuk Reksa Dana Haji Syariah.
“Partisipasi anak muda berinvestasi dalam berbagai reksa dana kami memberikan optimisme baru bahwa investasi sosial akan terus berkembang di masa depan. Kami sangat mengapresiasi langkah ini dan yakin bahwa tren positif ini akan terus berlanjut,” tutur Direktur PT Insight Investments Management (Insight) Ria M Warganda.
Ria juga menjelaskan bahwa dominasi investor Milenial dan Gen Z ini sejalan dengan karakteristik generasi muda saat ini yang semakin peduli terhadap isu sosial. Berdasarkan Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025, generasi ini memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap kemanusiaan, keadilan sosial, dan lingkungan.
Dengan 64% responden menunjukkan ketertarikan pada isu kemanusiaan serta 48% dan 47% terhadap isu keadilan sosial dan lingkungan, terlihat bahwa mereka aktif dalam berbagai inisiatif yang mencerminkan nilai-nilai tersebut.
Di sisi lain, laporan tersebut juga menyoroti tantangan yang dihadapi generasi muda, seperti meningkatnya biaya hidup, ketidakpastian pekerjaan, perubahan iklim, dan kesehatan mental. Meskipun demikian, mereka tetap optimis dan memiliki ekspektasi tinggi terhadap peran bisnis dalam menangani isu-isu sosial dan lingkungan.
"Minat anak muda terhadap investasi berdampak sosial terus meningkat. Kami optimistis tren ini akan mendorong pertumbuhan produk-produk Reksa Dana Insight yang seluruhnya berorientasi sosial, termasuk Reksa Dana Haji Syariah (I-Hajj Syariah Syariah Fund) yang dirancang untuk membantu orang-orang yang belum beruntung berangkat ibadah ke Tanah Suci," terang Ria.
Sebagai wujud nyata komitmen filantropi, Program Umrah Reksa Dana Haji Syariah PT Insight Investments Management (Insight) didanai dari penyisihan sebagian Nilai Aktiva Bersih I-Hajj Syariah Fund yang dialokasikan sebagai dana infaq dan dikelola secara transparan serta akuntabel. Melalui program ini, Insight memberikan apresiasi kepada jemaah yang tetap berkontribusi bagi sesama meskipun di tengah keterbatasan ekonomi.
Dengan menghadirkan pengalaman spiritual yang bermakna, program ini menjadi bentuk penghargaan atas ketulusan dan pengorbanan mereka.
"Selama dua dekade terakhir, terhitung per awal tahun 2025, kami menyampaikan bahwa program Reksa Dana Haji Syariah ini telah memberangkatkan 999 jemaah sebagai bukti komitmen kami dalam mendukung masyarakat kurang mampu yang memiliki kontribusi sosial yang nyata bagi masyarakat," ujar Komisaris Independen Insight, M Jani dalam keterangannya Jumat (31/1/2025).
Jemaah yang diberangkatkan melalui program ini berasal dari berbagai latar belakang, profesi dan menjangkau individu dengan keterbatasan fisik seperti disabilitas netra dan tuli. Mengedepankan prinsip inklusivitas dan transparansi, Insight Haji Syariah memastikan setiap peserta memiliki kesempatan yang adil untuk menjalani pengalaman spiritual mereka.
Kisah Inspiratif Penerima Penghargaan
Di antara para jemaah yang telah diberangkatkan oleh Reksa Dana Haji Syariah, terdapat berbagai sosok yang memiliki komitmen sosial yang luar biasa. Salah satunya adalah Ratna Teja (38), seorang guru honorer dan relawan yayasan sosial Human Initiative asal Garut. Selain aktif mengajar, Ratna juga terlibat dalam berbagi penanganan bencana alam seperti banjir dan gempa bumi khususnya di area Jawa Barat.Kisah inspiratif lainnya datang dari Adika Hario Nugroho (33), seorang teman tuli asal Salatiga yang menjadi bagian dari mendirikan The Little Hijabi Institute di Bekasi, sekolah berbasis bahasa isyarat pertama untuk anak-anak Muslim. Melalui Project Isyarat Cahaya, ia menyediakan materi Islam berbasis bahasa isyarat, memastikan akses pendidikan yang inklusif untuk anak-anak yang memiliki keterbatasan pendengaran.
Selain itu, ada juga Abdul Majid (52), seorang tukang gali kubur asal Tangerang yang telah mengabdikan dirinya selama 26 tahun. Majid tidak hanya menjalani profesi ini sebagai pekerjaan, tetapi juga sebagai bentuk ibadah membantu sesama.
Bersama istrinya, ia pernah menabung untuk biaya haji, namun pandemi Covid-19 membuat kondisi ekonomi mereka memburuk.
Pada bulan Ramadhan di tengah pandemi, hati Majid tergerak saat melihat jamaah tarawih kehujanan di area luar rumahnya.
Dengan penuh keikhlasan, ia memutuskan menyalurkan tabungan hajinya untuk membangun sebuah aula yang kini digunakan sebagai tempat shalat tarawih dan pengajian.
Ketiga sosok ini, bersama ratusan penerima penghargaan lainnya telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pendidikan, sosial dan pemberdayaan komunitas.
“Semangat kolaborasi dan kontribusi mereka menjadi inspirasi untuk menciptakan dampak yang lebih luas pada di masyarakat. Kisah-kisah ini bukan hanya tentang perjalanan spiritual, tetapi juga tentang bagaimana mereka menginspirasi perubahan sosial yang lebih besar,” tutur Jani.
Melibatkan Generasi Muda dalam Investasi Sosial
Dalam lebih dari 2 dekade perjalanan PT Insight Investments Management (Insight), salah satu tren menarik yang juga muncul adalah bagaimana generasi muda, yakni Gen Z dan Milenial, kini menjadi bagian signifikan berbagai produk investasi Insight termasuk Reksa Dana Haji Syariah.
“Partisipasi anak muda berinvestasi dalam berbagai reksa dana kami memberikan optimisme baru bahwa investasi sosial akan terus berkembang di masa depan. Kami sangat mengapresiasi langkah ini dan yakin bahwa tren positif ini akan terus berlanjut,” tutur Direktur PT Insight Investments Management (Insight) Ria M Warganda.
Ria juga menjelaskan bahwa dominasi investor Milenial dan Gen Z ini sejalan dengan karakteristik generasi muda saat ini yang semakin peduli terhadap isu sosial. Berdasarkan Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025, generasi ini memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap kemanusiaan, keadilan sosial, dan lingkungan.
Dengan 64% responden menunjukkan ketertarikan pada isu kemanusiaan serta 48% dan 47% terhadap isu keadilan sosial dan lingkungan, terlihat bahwa mereka aktif dalam berbagai inisiatif yang mencerminkan nilai-nilai tersebut.
Di sisi lain, laporan tersebut juga menyoroti tantangan yang dihadapi generasi muda, seperti meningkatnya biaya hidup, ketidakpastian pekerjaan, perubahan iklim, dan kesehatan mental. Meskipun demikian, mereka tetap optimis dan memiliki ekspektasi tinggi terhadap peran bisnis dalam menangani isu-isu sosial dan lingkungan.
"Minat anak muda terhadap investasi berdampak sosial terus meningkat. Kami optimistis tren ini akan mendorong pertumbuhan produk-produk Reksa Dana Insight yang seluruhnya berorientasi sosial, termasuk Reksa Dana Haji Syariah (I-Hajj Syariah Syariah Fund) yang dirancang untuk membantu orang-orang yang belum beruntung berangkat ibadah ke Tanah Suci," terang Ria.
(abd)
Lihat Juga :