Jakarta Dikepung Banjir, BMKG Klaim Sudah Mitigasi Bareng Pemprov hingga OMC

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:57 WIB
loading...
Jakarta Dikepung Banjir,...
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam acara One On One SindoNews TV, Kamis (30/1/2025). Foto/Refi Sandi
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengklaim bahwa pihaknya bersama Pemprov DKI Jakarta telah melakukan mitigasi puncak musim penghujan untuk meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi atau banjir dengan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Bahkan puncak musim penghujan mendekati seperti yang terjadi pada 2020.

Namun, Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi menyadari infrastruktur pengendalian banjir Jakarta hanya mampu menampung debit hujan 150 Mm/hari. “Kami sebetulnya telah menyiapkan, menyiagakan kondisi ini dengan Pemprov DKI Jakarta sejak awal Desember 2024 untuk menghadapi ini (puncak musim penghujan),” ujar Dwikorita dalam acara One On One SindoNews TV , Kamis (30/1/2025).

“Sudah (ada langkah preventif) waktu itu potensinya akan menjadi ekstrem kami jabarkan kurang lebih hujannya mendekati seperti tahun 2020, dan Pak Pj Gubernur mengatakan kapasitas di Jakarta itu infrastrukturnya hanya 150 Mm/hari,” sambung Dwikorita.

Baca juga: Jakarta Dikepung Banjir, BMKG: Cuaca Ekstrem Akibat Serbuan Udara Dingin Dataran Tinggi Siberia dan Fenomena MJO



Dia melanjutkan, saat itu Pemprov DKI berkoordinasi untuk mengoptimalkan 150 Mm/hari kalau berisi sedimen juga akan berkurang. “Dan melakukan modifikasi cuaca sebetulnya itu diprediksi terjadi di malam pergantian tahun, makanya sebelumnya digeber modifikasi cuaca untuk mencegah ini, sehingga Alhamdulillah kejadian tahun 2020 bisa dicegah meskipun hujannya kurang lebih sama karena ada periode ulang dalam konteks bukan hanya sekian tahun," tuturnya.

Dwikorita juga menjelaskan intensitas hujan di wilayah Tangerang, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur pada Selasa (28/1/2025) melampaui ekstrem menembus hingga 250-264 Mm/hari. "Jadi jika melihat peta ini ada warna pink yang dilingkari di atas oleh warna merah dan memanjang ke sebagian wilayah sana (Jawa Barat) ini menunjukkan yang pink ini intensitas hujan sudah melampaui ekstrem,” ujarnya.

“Ekstrem itu batasannya 150 Mm/hari ini pasti sudah melampaui 150 Mm artinya di wilayah Tangerang, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur kemarin hujannya melampaui ekstrem yang merah ini di dalam kisaran ekstrem tadi 100-150 Mm/hari kalau ini diatas 150 Mm, bahkan ada yang sampai 250 Mm/hari, 264 Mm/hari itu melampaui ekstrem," tambahnya.

Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan penyebab cuaca ekstrem terjadi akibat dua hal yakni serbuan udara dingin dari dataran tinggi Siberia dan fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) atau arak-arakan awan hujan yang melintas di garis khatulistiwa Samudera Hindia.

"Salah satu penyebab hujan ekstrem ini serbuan udara dingin dari pegunungan atau dataran tinggi Siberia itu salah satu penyebabnya. Tapi, juga terjadi Madden-Julian Oscillation (MJO) yaitu masuknya atau arak-arakan atau kumpulan awan hujan di sepanjang garis khatulistiwa di Samudera Hindia, mereka terjadi itu ada periode ulang siklus 30-60 hari sehingga waktu itu diprediksi Desember 2024 sudah aman akan terulang lagi 30-60 hari ini sudah kedatangan yang berikutnya," ungkapnya.

Sebelumnya, banjir imbas intensitas hujan tinggi pada Selasa (28/1/2025) berangsur surut, namun banjir kiriman akibat luapan Kali Ciliwung membuat sejumlah RT di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan terendam pada Kamis (30/1/2025) sore ini. Adapun ketinggian banjir akibat luapan Ciliwung bervariasi 30-150 centimeter.

"Update pukul 15.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 35 RT dan 1 Ruas Jalan," ujar Kapusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta, M Yohan di Jakarta, Kamis (30/1).

Saksikan tayangan lengkapnya wawancara ekslusif dengan Kepala BMKG Dwikorita di One On One SindoNews TV pada Jumat (31/1/2025) besok malam.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gempa Dahsyat M7,3 Guncang...
Gempa Dahsyat M7,3 Guncang Argentina, BMKG: Tak Mempengaruhi Kegempaan di Indonesia
Nestapa Pekerja Indonesia,...
Nestapa Pekerja Indonesia, Saksikan di One On One Bersama Immanuel Ebenezer Besok Malam
Sinopsis One On One...
Sinopsis One On One - drg. Arianti Anaya: di Balik Viralnya Oknum Dokter Asusila
Dokter Sakit Jiwa Apa...
Dokter 'Sakit Jiwa' Apa Obatnya? Simak Jawabannya di One On One SINDOnews TV Jumat Lusa
Sinopsis One On One...
Sinopsis One On One - Wijayanto Samirin (Ekonom Senior Paramadina): 1001 Cara Hadapi Tarif Impor Amerika
Ancaman Banjir Rob Akibat...
Ancaman Banjir Rob Akibat Fase Bulan Purnama dan Super New Moon 10 April, Ini Wilayah Terdampak
Ibunda Didit Maulana...
Ibunda Didit Maulana jadi Korban Jambret saat Berolahraga di Taman Radio Dalam
Jelang Akad Nikah, Pengantin...
Jelang Akad Nikah, Pengantin Pria Diserang Brutal oleh OTK di Palembang
Libur Panjang, Jalan...
Libur Panjang, Jalan Braga Bandung Ramai Dipadati Wisatawan
Rekomendasi
Maestro Herbal Indonesia...
Maestro Herbal Indonesia Rayakan Satu Tahun Sanga Sanga
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
13 Orang Tewas Akibat...
13 Orang Tewas Akibat Ledakan Amunisi, Kapuspen TNI: SOP Pemusnahan Akan Dievaluasi
Berita Terkini
PP ISNU Sebut Beasiswa...
PP ISNU Sebut Beasiswa Filantropis Cetak Generasi Unggul dan Inovatif
IPW Nilai Pengerahan...
IPW Nilai Pengerahan TNI di Kejaksaan Perlu Ditinjau Ulang
Cetak Kader Ideologis...
Cetak Kader Ideologis dan Tangguh, DPP PKB Gelar Pendidikan Instruktur PKPB
Anggota DPR Juliyatmono...
Anggota DPR Juliyatmono Sebut Gaji Guru Standarnya Harus Rp25 Juta Per Bulan
Menekraf Percaya FSAI...
Menekraf Percaya FSAI Jadi Wadah Promosi Ekonomi Kreatif Indonesia-Australia
Dedi Mulyadi Klaim Bisa...
Dedi Mulyadi Klaim Bisa Gaji Warga Jakarta Rp10 Juta Per KK, Pengamat: Ambisi untuk Pilpres 2029
Infografis
Libur Lebaran 28 Maret-1...
Libur Lebaran 28 Maret-1 April 2025, Waspadai Banjir Rob Jakarta
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved