Rampai Nusantara Ungkap Polisi Berintegritas Jauh Lebih Banyak
loading...

Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar. Foto/Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar mengungkapkan bahwa polisi berintegritas jauh lebih banyak jumlahnya. Semar merespons konten kreator di TikTok yang menyebut banyak pungutan liar (pungli) di kepolisian.
Semar menganggap sejak dulu selalu ada masyarakat yang masih memiliki stigma negatif terhadap kepolisian. Meskipun harus diakui saat ini kinerja Polri dinilai sudah jauh lebih baik dan sangat profesional.
“Polisi sejak dulu memang selalu lekat dengan stigma negatif, tapi yang harus dilihat bahwa Polri yang sekarang terlihat sekali tekad, kesungguhan, dan niat baiknya untuk melakukan perubahan yang jauh lebih profesional,” jelas Semar, Selasa (21/1/2025).
Baca juga: Viral Bule Kena Begal di Bali Lapor Polisi Malah Diminta Bayar Rp200 Ribu, Begini Faktanya
Ia menganggap kritikan masyarakat sebagai bentuk masukan untuk kepolisian. Bahkan, menurutnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pernah membuat ajang khusus yakni lomba mural dan orasi untuk mengkritisi kepolisian.
“Baru di era Kapolri yang sekarang selalu minta dievaluasi oleh masyarakat bahkan menyelenggarakan lomba mural dan orasi yang mengkritik Polri dengan keras, juaranya pun diberi hadiah cukup besar oleh Kapolri,” tambahnya.
Semar melihat polisi saat ini memiliki komitmen yang tinggi terhadap layanan masyarakat. Bahkan, menurutnya tidak jarang Kapolri turun secara langsung membantu dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat.
“Kalau dulu setiap ada demo petinggi Polri tak terlihat, tapi sekarang ini Kapolri langsung yang naik ke mobil komando saat demonstrasi dan menyampaikan dukungannya kepada para pengunjuk rasa,” ujarnya.
“Selain itu, dukungan terhadap pemberantasan korupsi pun sangat besar diperkuat dengan pembentukan satgas khusus dan para mantan penyidik KPK yang berkualitas diakomodir di institusi Polri untuk membantu,” tegas Semar.
Semar yang juga eks aktivis 98 tersebut mengaku kepolisian saat ini sudah sangat baik dalam memberikan layanan kepada masyarakat dan memiliki rasa tanggung jawab besar terhadap persoalan masyarakat baik dari segi kehidupan sosial maupun penegakan hukum.
“Ini pengalaman pribadi, saya baru saja kehilangan barang-barang berupa sepeda motor, playstation dan stiknya, serta helm karena ada pencuri masuk ke rumah, dalam waktu 4 hari pelaku pencurian sudah tertangkap dan sebagian besar barang-barang saya ditemukan,” kata dia.
“Pelaku pun saat ini sedang di proses hukum hingga ke pengadilan tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun, ini salah satu bukti profesionalisme kepolisian yang harusnya kita apresiasi,” sambungnya.
Ia mendorong masyarakat terus menjadi mitra dalam pengawasan kinerja kepolisian dan memberikan masukan yang membangun, sehingga Polri terus bekerja secara profesional. “Sampaikan kekurangan Polri dalam rangka kritik membangun itu sangat baik, tapi sampaikan juga hal baiknya,” ujarnya.
Karena, lanjut dia, sebagai manusia tentu anggota Polri tidak sempurna dan ada kekurangan. “Tapi kelebihan atau kebaikannya pun tidak sedikit yang sudah dilakukan, kalau seperti ini yang disampaikan terlihat sekali dengan rasa penuh kebencian, sehingga dapat dikatakan tidak rasional hanya mengedepankan sentimen negatif dirinya saja terhadap Polri,” imbuhnya.
Semar juga berharap masyarakat memberikan dukungan pada tugas-tugas kepolisian agar kinerjanya semakin baik dalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. “Bukan justru mendiskreditkan dengan menggiring opini negatif bahkan cenderung menebar fitnah, atau patut diduga jangan-jangan dia ini masuk ke dalam kelompok yang seringkali teriak ‘Thogut’ terhadap polisi,” ujar Semar.
“Dan mungkin perlu juga untuk dimintai klarifikasi agar dapat dipastikan ini bukan bagian dari kelompok jaringan terorisme, karena semua ucapannya penuh nuansa kebencian terhadap Polri,” pungkasnya.
Semar menganggap sejak dulu selalu ada masyarakat yang masih memiliki stigma negatif terhadap kepolisian. Meskipun harus diakui saat ini kinerja Polri dinilai sudah jauh lebih baik dan sangat profesional.
“Polisi sejak dulu memang selalu lekat dengan stigma negatif, tapi yang harus dilihat bahwa Polri yang sekarang terlihat sekali tekad, kesungguhan, dan niat baiknya untuk melakukan perubahan yang jauh lebih profesional,” jelas Semar, Selasa (21/1/2025).
Baca juga: Viral Bule Kena Begal di Bali Lapor Polisi Malah Diminta Bayar Rp200 Ribu, Begini Faktanya
Ia menganggap kritikan masyarakat sebagai bentuk masukan untuk kepolisian. Bahkan, menurutnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pernah membuat ajang khusus yakni lomba mural dan orasi untuk mengkritisi kepolisian.
“Baru di era Kapolri yang sekarang selalu minta dievaluasi oleh masyarakat bahkan menyelenggarakan lomba mural dan orasi yang mengkritik Polri dengan keras, juaranya pun diberi hadiah cukup besar oleh Kapolri,” tambahnya.
Semar melihat polisi saat ini memiliki komitmen yang tinggi terhadap layanan masyarakat. Bahkan, menurutnya tidak jarang Kapolri turun secara langsung membantu dalam memfasilitasi aspirasi masyarakat.
“Kalau dulu setiap ada demo petinggi Polri tak terlihat, tapi sekarang ini Kapolri langsung yang naik ke mobil komando saat demonstrasi dan menyampaikan dukungannya kepada para pengunjuk rasa,” ujarnya.
“Selain itu, dukungan terhadap pemberantasan korupsi pun sangat besar diperkuat dengan pembentukan satgas khusus dan para mantan penyidik KPK yang berkualitas diakomodir di institusi Polri untuk membantu,” tegas Semar.
Semar yang juga eks aktivis 98 tersebut mengaku kepolisian saat ini sudah sangat baik dalam memberikan layanan kepada masyarakat dan memiliki rasa tanggung jawab besar terhadap persoalan masyarakat baik dari segi kehidupan sosial maupun penegakan hukum.
“Ini pengalaman pribadi, saya baru saja kehilangan barang-barang berupa sepeda motor, playstation dan stiknya, serta helm karena ada pencuri masuk ke rumah, dalam waktu 4 hari pelaku pencurian sudah tertangkap dan sebagian besar barang-barang saya ditemukan,” kata dia.
“Pelaku pun saat ini sedang di proses hukum hingga ke pengadilan tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun, ini salah satu bukti profesionalisme kepolisian yang harusnya kita apresiasi,” sambungnya.
Ia mendorong masyarakat terus menjadi mitra dalam pengawasan kinerja kepolisian dan memberikan masukan yang membangun, sehingga Polri terus bekerja secara profesional. “Sampaikan kekurangan Polri dalam rangka kritik membangun itu sangat baik, tapi sampaikan juga hal baiknya,” ujarnya.
Karena, lanjut dia, sebagai manusia tentu anggota Polri tidak sempurna dan ada kekurangan. “Tapi kelebihan atau kebaikannya pun tidak sedikit yang sudah dilakukan, kalau seperti ini yang disampaikan terlihat sekali dengan rasa penuh kebencian, sehingga dapat dikatakan tidak rasional hanya mengedepankan sentimen negatif dirinya saja terhadap Polri,” imbuhnya.
Semar juga berharap masyarakat memberikan dukungan pada tugas-tugas kepolisian agar kinerjanya semakin baik dalam menjalankan pelayanan terhadap masyarakat. “Bukan justru mendiskreditkan dengan menggiring opini negatif bahkan cenderung menebar fitnah, atau patut diduga jangan-jangan dia ini masuk ke dalam kelompok yang seringkali teriak ‘Thogut’ terhadap polisi,” ujar Semar.
“Dan mungkin perlu juga untuk dimintai klarifikasi agar dapat dipastikan ini bukan bagian dari kelompok jaringan terorisme, karena semua ucapannya penuh nuansa kebencian terhadap Polri,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :