Menkominfo Sebut Ada 60 Hoaks Soal Corona dan Berpotensi Bertambah
![Menkominfo Sebut Ada...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2020/02/04/15/1516780/menkominfo-sebut-ada-60-hoaks-soal-corona-dan-berpotensi-bertambah-xWP-thumb.jpg)
Menkominfo Sebut Ada 60 Hoaks Soal Corona dan Berpotensi Bertambah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate menyebut bahwa sudah ada 60 berita bohong (hoaks) terkait dengan virus Corona (2019-nCov) dan itu berpotensi terus bertambah. Johnny juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menyebar informasi.
“Terkait hoaks apapun juga ya hoaks dan disinformasi terkait apa saja termasuk virus Corona, jangan disebarluaskan. Kita berharap sekali melalui semua program baik itu edukasi, literasi maupun tindakan-tindakan persuasif yang dilakukan dengan sangat hormat kita meminta agar jangan membiasakan menyebar berita yang tidak benar. Ini akan merugikan kita sebagai pribadi, merugikan sebagai komunitas dan merugikan kita sebagai bangsa,” imbau Johnny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Johnny mengungkapkan, sejauh ini sudah ada 60 hoaks dari sebelumnya 54. Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah dan tersebar di media sosial (medsos). (Baca juga: Gelar Ratas Corona, Jokowi Minta Tenangkan Masyarakat Agar Tak Panik )
“Sekarang sudah berkembang sudah 60 (hoaks) bahkan. Dan ini bertambah terus. Tersebar di banyak media-media sosial pastinya,” katanya.
Politisi Partai Nasdem ini memaparkan, pemerintah sudah memgambil langkah yang begitu cepat dan sampai hari ini tidak ada satu pun orang yang terjangkit virus corona di Indonesia. Pemerintah pun terus bekerja bersama masyarakat untuk menjaga teritorial Indonesia khususnya di pintu masuk Indonesia agar jangan sampai virus itu masuk.
Kegiatan observasi selama dua minggu terhadap WNI dari Wuhan di Markas Militer di Natuna juga didampingi para petugas medis, dokter dan juga termasuk Anggota TNI.
“Sejauh sampai hari ini, mereka baik-baik saja semuanya, sehat semuanya melakukan olahraga yang teratur, mendapat makanan yang sehat tapi mekanisme WHO itu dilakukan secara teratur dan sesuai. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan novel Coronavirus di wilayah evakuasi di Natuna,” paparnya.
Menurut Johnny, dampak hoaks tersebut tidak hanya terkait masalah kesehatan tetapi terkait dengan bidang-bidang lain termasuk ekonomi dan pariwisata. Kalau hoaks ini terhs berkembang maka ekonomi dan pariwisata juga akan terdampak.
“Makannya saya minta tolong kita membantu ini dengan cara yang pertama yang paling gampang adalah tidak meneruskan berita hoaks atau disinformasi. Tidak memproduksi hoaks dan menyebarkannya ke ruang medsos. Itu yang paling bijak,” pintanya.
Adapun langkah yang dilakukan Kominfo kepda penyebar dan produsen hoaks tersebut, Dia menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan langkah-langkah persuasif. Namun, kalau dampaknya terlalu masif tentu Kominfo harus mengambil tindakan sesuai dengan undang-undang. (Baca juga: Antisipasi Korona, Kapal Asing lewati Proses Pemeriksaan Kesehatan )
“Karena menurut UU ada sanksi pidananya jangan sampai nanti karena tidak tahu atau iseng atau terlalu semangat meneruskan kontennya akan berdampak masalah hukum. Marilah kita fokus, kita jaga agar terhindar dampak yang berat efek dari corona virus,” tandasnya.
“Terkait hoaks apapun juga ya hoaks dan disinformasi terkait apa saja termasuk virus Corona, jangan disebarluaskan. Kita berharap sekali melalui semua program baik itu edukasi, literasi maupun tindakan-tindakan persuasif yang dilakukan dengan sangat hormat kita meminta agar jangan membiasakan menyebar berita yang tidak benar. Ini akan merugikan kita sebagai pribadi, merugikan sebagai komunitas dan merugikan kita sebagai bangsa,” imbau Johnny di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Johnny mengungkapkan, sejauh ini sudah ada 60 hoaks dari sebelumnya 54. Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah dan tersebar di media sosial (medsos). (Baca juga: Gelar Ratas Corona, Jokowi Minta Tenangkan Masyarakat Agar Tak Panik )
“Sekarang sudah berkembang sudah 60 (hoaks) bahkan. Dan ini bertambah terus. Tersebar di banyak media-media sosial pastinya,” katanya.
Politisi Partai Nasdem ini memaparkan, pemerintah sudah memgambil langkah yang begitu cepat dan sampai hari ini tidak ada satu pun orang yang terjangkit virus corona di Indonesia. Pemerintah pun terus bekerja bersama masyarakat untuk menjaga teritorial Indonesia khususnya di pintu masuk Indonesia agar jangan sampai virus itu masuk.
Kegiatan observasi selama dua minggu terhadap WNI dari Wuhan di Markas Militer di Natuna juga didampingi para petugas medis, dokter dan juga termasuk Anggota TNI.
“Sejauh sampai hari ini, mereka baik-baik saja semuanya, sehat semuanya melakukan olahraga yang teratur, mendapat makanan yang sehat tapi mekanisme WHO itu dilakukan secara teratur dan sesuai. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan novel Coronavirus di wilayah evakuasi di Natuna,” paparnya.
Menurut Johnny, dampak hoaks tersebut tidak hanya terkait masalah kesehatan tetapi terkait dengan bidang-bidang lain termasuk ekonomi dan pariwisata. Kalau hoaks ini terhs berkembang maka ekonomi dan pariwisata juga akan terdampak.
“Makannya saya minta tolong kita membantu ini dengan cara yang pertama yang paling gampang adalah tidak meneruskan berita hoaks atau disinformasi. Tidak memproduksi hoaks dan menyebarkannya ke ruang medsos. Itu yang paling bijak,” pintanya.
Adapun langkah yang dilakukan Kominfo kepda penyebar dan produsen hoaks tersebut, Dia menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan langkah-langkah persuasif. Namun, kalau dampaknya terlalu masif tentu Kominfo harus mengambil tindakan sesuai dengan undang-undang. (Baca juga: Antisipasi Korona, Kapal Asing lewati Proses Pemeriksaan Kesehatan )
“Karena menurut UU ada sanksi pidananya jangan sampai nanti karena tidak tahu atau iseng atau terlalu semangat meneruskan kontennya akan berdampak masalah hukum. Marilah kita fokus, kita jaga agar terhindar dampak yang berat efek dari corona virus,” tandasnya.
(kri)