Pesan Nadiem ke Mahasiswa RI di China: Tetap Tenang, Jaga Kesehatan

Selasa, 28 Januari 2020 - 16:30 WIB
Pesan Nadiem ke Mahasiswa RI di China: Tetap Tenang, Jaga Kesehatan
Pesan Nadiem ke Mahasiswa RI di China: Tetap Tenang, Jaga Kesehatan
A A A
JAKARTA - Hingga kini banyak warga negara Indonesia (WNI) yang masih berada di China di tengah merebaknya virus Corona di negara berjuluk negeri Tirai Bambu itu.

Berdasarkan data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, sebanyak 251 WNI tinggal di daerah karantina. Mayoritasnya adalah mahasiswa yang tersebar di Wuhan, Xianing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan. Saat ini seluruh WNI tersebut dalam keadaan baik, sehat dan tidak terpapar virus corona (2019-nCov).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengajak para mahasiswa di wilayah isolasi untuk tetap tenang dan menjaga kondisi kesehatan.

"Kami imbau agar mahasiswa kita di Wuhan dan di Tiongkok untuk tetap tenang, tidak perlu panik, dan mengikuti arahan dari KBRI," kata Nadim melalui siaran pers di Jakarta (28/1/2020). (Baca juga: Cegah Virus Corona, BNPB Kirim 10 Ribu Masker untuk WNI di China )

"Jangan khawatir, pemerintah juga telah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk menyalurkan logistik sampai situasi kembali normal," tambah Nadiem.

Mendikbud juga meminta para mahasiswa menjaga kondisi kesehatan dan terus berkoordinasi dengan KBRI dan memantau perkembangan melalui sarana komunikasi yang ada.

Sesuai laporan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di Beijing Yaya Sutarya, KBRI terus melakukan koordinasi melalui grup jejaring sosial gabungan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) dan Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (Dit PWNI dan BHI) untuk memonitor perkembangan langsung dari lapangan serta berkoordinasi dengan otoritas setempat.

"Jadi masing-masing kampus kita bisa kontak dan update dua kali sehari, pagi dan malam hari," lapor Atdikbud Yaya.

Pemerintah berkomitmen memastikan semua WNI dalam keadaan tenang dan aman sampai situasi normal serta memberikan dukungan terhadap WNI di Wuhan dalam rangka melakukan antisipasi keterbatasan bahan pokok dan logistik.

Dilaporkan Atdikbud, saat ini persediaan logistik masih mencukupi hingga 5-7 hari ke depan. Per 28 Januari 20 Januari 2020, KBRI telah menyalurkan bahan logistik ke WNI yang berada di Wuhan. Logistik yang telah disiapkan di antaranya makanan, obat, masker, dan alat kebersihan.

Otoritas China membuka diri dan menghargai semua permintaan informasi termasuk langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pemulangan warga negara asing. Semua permintaan akan dilayani sesuai aturan dan regulasi kesehatan nasional dan internasional.

"Sesuai aturan kesehatan China dan internasional, salah satu tahap untuk keluar dari wilayah isolasi adalah karantina 14 hari sebelum berangkat dan 14 hari setelah tiba di tempat baru," kata Atdikbud.

Yaya menjelaskan, KBRI telah memulangkan 12 mahasiswa Indonesia yang berdomisili di Wuhan ke Indonesia. Mereka dilaporkan sebagai mahasiswa yang saat wabah merebak sedang berada di Xian, Chongqing, dan Shanghai, kemudian tidak bisa kembali ke Wuhan karena penutupan akses (isolasi). Kondisi kesehatan mereka dilaporkan sehat.

"KBRI secara aktif membantu mahasiswa yang mau pulang ke Indonesia. Kecuali daerah yang sudah diisolasi otoritas. Kita sedang berusaha berkomunikasi bersama negara-negara lain agar diberikan akses," kata Yaya.

Untuk informasi mengenai perkembangan keadaan di Wuhan dapat menghubungi Ketua PPIT Wuhan, Nur Mussyafak di +86 156 2389 6756; KBRI Beijing dengan Yaya Sutarya di +86 131 4645 3974, Budi Atyasa +86 135 5223 5327, dan Ariyanto Surojo di +86 138 1128 4505
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5058 seconds (0.1#10.140)