Nataru Dibayangi Cuaca Ekstrem, Modifikasi Cuaca Digelar di Jabar dan Jateng
loading...
A
A
A
BMKG mengidentifikasi potensi curah hujan yang tinggi di wilayah Jawa Tengah, dengan intensitas yang bisa mencapai 50-120 mm per hari.
Untuk menanggulangi hal ini, OMC difokuskan di wilayah laut utara Jawa Tengah untuk mempengaruhi awan yang bergerak ke arah daratan, menghindari hujan lebat yang bisa meningkatkan risiko bencana banjir dan longsor.
Pada Sabtu (14/12/2024), tim OMC melakukan lima sorti penerbangan dengan pesawat Cessna Caravan 208B yang berangkat dari Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani, Semarang (Posko OMC di Jawa Tengah).
Setiap penerbangan dilaksanakan dengan tujuan menyemai 1.000 kg atau 1 ton NaCl powder pada ketinggian 10.000 hingga 12.000 kaki di atas permukaan laut, untuk mencegah awan hujan yang diperkirakan akan mengarah ke wilayah daratan.
Total waktu yang digunakan dalam lima sorti penerbangan tersebut adalah 10 jam 39 menit.
Penyemaian awan ini berhasil mengurangi risiko hujan intens di daerah-daerah seperti Jepara, Pati, Kudus, Demak, dan Semarang, yang semula diprediksi akan mengalami curah hujan hingga 50-120 mm/hari.
Setelah intervensi OMC, curah hujan di wilayah tersebut turun menjadi hanya 5-20 mm/hari, yang berarti pengurangan curah hujan sekitar 70%. Dampak positif ini diharapkan dapat menurunkan potensi bencana banjir dan longsor di wilayah tersebut.
Selama operasi berlangsung, BNPB memastikan kelancaran kegiatan dengan terus memantau jalannya operasi, termasuk pengecekan bahan semai dan memastikan prosedur administrasi dipenuhi.
Tim OMC bekerja secara terintegrasi dengan BPBD setempat dan BMKG untuk memantau kondisi cuaca dan perkembangan awan secara real-time.
Data yang diperoleh dari pemantauan cuaca serta laporan kejadian bencana dari daerah terdampak menjadi acuan utama dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam operasi ini. Hal ini memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil tetap relevan dan sesuai dengan kondisi yang berkembang di lapangan.
Untuk menanggulangi hal ini, OMC difokuskan di wilayah laut utara Jawa Tengah untuk mempengaruhi awan yang bergerak ke arah daratan, menghindari hujan lebat yang bisa meningkatkan risiko bencana banjir dan longsor.
Pada Sabtu (14/12/2024), tim OMC melakukan lima sorti penerbangan dengan pesawat Cessna Caravan 208B yang berangkat dari Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani, Semarang (Posko OMC di Jawa Tengah).
Setiap penerbangan dilaksanakan dengan tujuan menyemai 1.000 kg atau 1 ton NaCl powder pada ketinggian 10.000 hingga 12.000 kaki di atas permukaan laut, untuk mencegah awan hujan yang diperkirakan akan mengarah ke wilayah daratan.
Total waktu yang digunakan dalam lima sorti penerbangan tersebut adalah 10 jam 39 menit.
Penyemaian awan ini berhasil mengurangi risiko hujan intens di daerah-daerah seperti Jepara, Pati, Kudus, Demak, dan Semarang, yang semula diprediksi akan mengalami curah hujan hingga 50-120 mm/hari.
Setelah intervensi OMC, curah hujan di wilayah tersebut turun menjadi hanya 5-20 mm/hari, yang berarti pengurangan curah hujan sekitar 70%. Dampak positif ini diharapkan dapat menurunkan potensi bencana banjir dan longsor di wilayah tersebut.
Selama operasi berlangsung, BNPB memastikan kelancaran kegiatan dengan terus memantau jalannya operasi, termasuk pengecekan bahan semai dan memastikan prosedur administrasi dipenuhi.
Tim OMC bekerja secara terintegrasi dengan BPBD setempat dan BMKG untuk memantau kondisi cuaca dan perkembangan awan secara real-time.
Data yang diperoleh dari pemantauan cuaca serta laporan kejadian bencana dari daerah terdampak menjadi acuan utama dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam operasi ini. Hal ini memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil tetap relevan dan sesuai dengan kondisi yang berkembang di lapangan.