Menakar Perlu Tidaknya Pelucutan Senjata Api Polisi

Selasa, 10 Desember 2024 - 11:29 WIB
loading...
A A A
Dia menuturkan, polisi yang bersenjata itu bukan hanya di Indonesia. Dia mengatakan, semua polisi di negara lain memiliki senjata api. “Kalau di Amerika ada yang megang tuh, yang senjata setrum itu. Itu tetap aja senjata apinya ada di sebelah kirinya atau di sebelah kanannya,” tuturnya.

“Semua penegak hukum di negara mana pun memegang itu, kecuali mungkin Dalmas Pengendalian Massa, polisi antihuru-hara, ya mereka pasti tidak akan dibekali dengan senjata api, peluru tajam. Jelas enggak ya, kalau peluru hampa mungkin," sambungnya.

Islah juga berpesan agar solusi yang digulirkan di DPR adalah bukan melucuti senjata api anggota polisi, tapi regulasinya harus diperketat. Dia memberikan contoh, ada tes psikologi berkala kepada pemegang senjata api, pelatihan supaya tidak salah tembak.

"Memang secara pelanggaran dari pemegang senjata api ini banyak juga dilakukan oleh polisi ya. Bahkan juga dilakukan oleh masyarakat sipil yang memegang izin bersenjata juga melakukan pelanggaran. Artinya, ini bukan persoalan senjatanya, tapi persoalan moralnya. Persoalan psikis, kejiwaannya saja," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kasian polisi jika tidak bersenjata api maka akan menjadi mainan bagi pelaku pencurian kendaraan bermotor atau begal. “Yang hari ini senjata rakitan itu mudah sekali didapat. Bahkan airsoft gun itu bisa dimodifikasi menjadi senjata peluru tajam. Jadi saya kira ini bukan solusi. Ya menurut saya lupakan ajalah usul-usul seperti itu," pungkasnya.

DPR: Program Pembinaan Spiritual Perlu Diperkuat


Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Aboebakar Alhabsy menyoroti rentetan kasus kekerasan yang melibatkan anggota kepolisian dalam waktu kurang dari sebulan terakhir baik seperti polisi tembak polisi di Solok Selatan hingga anggota Polres Metro Bekasi membunuh ibu kandung pakai gas elpiji di Cileungsi, Bogor.

"Itu semua kan jadi atensi publik, membuat pertanyaan kenapa bisa terjadi seperti itu,” kata Aboebakar dalam keterangan tertulis yang dikutip, Selasa (10/12/2024).

Aboebakar menilai, kejadian ini tidak hanya mengundang keprihatinan, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar terkait kondisi mental, spiritual, dan integritas anggota kepolisian. Menurutnya, seluruh insan Polri harus mencerminkan disiplin hingga tanggung jawab tinggi.

“Sebagai salah satu institusi yang diamanahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri seharusnya mencerminkan disiplin, ketenangan, dan tanggung jawab tinggi dalam setiap tindakannya," katanya.

Kendati demikian, Sekretaris Jenderal PKS ini menyarankan agar pembinaan mental dan spiritual bagi seluruh personel Polri bisa ditingkatkan secara signifikan. Tujuannya, untuk menstabilkan kejiwaan setiap anggota Korps Bhayangkara.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1296 seconds (0.1#10.140)