Pembelajaran Gus Miftah, Gus Ipang Wahid: Nyentrik, Nyeplos dan Nyawer
loading...
A
A
A
Dia kemudian menjelaskan hal yang nyentrik dari sosok Gus Miftah.
Gus Ipang Wahid menyebut, Gus Miftah sebagai sosok yang gondrong, blangkonan dan berkacamata hitam. Itu trademark GM selama ini.
Sebagai pendakwah yang besar dari jalanan dan banyak berinteraksi dengan kalangan preman, buruh kasar, hingga pekerja seks komersil, tentu tampilan GM yang seperti itu dianggap wajar dan menjadi bagian dari mereka.
"Metode dakwahnya pun juga sering membuat saya takjub. Plus kombinasi sholawat dan lagu nasional," sebutnya.
Sedangkan mengenai nyeplos, Gus Ipang Wahid mengaku sudah berapa puluh kali hadir di pengajian GM.
"Dari mulai gang sempit, hotel mewah, rumah mega influencer, hingga kawasan lokalisasi di Sarkem (Pasar Kembang Jogja). Gaya bicaranya ya begitu. Nyablak, spontan & terkadang terdengar kasar. Biasanya, makin hardcore GM bicara, makin riuh yg ngeplokin," bebernya.
"Kadang saya sendiri jengah dan mengingatkan GM untuk nggak ‘cross the line’. Tapi ya mungkin karena ‘pendakwah jalanan’ tadi makanya kebiasaan itu terkadang masih suka nyeplos. Inilah pula yang kemudian membuatnya trending sejagad medsos selama 4 hari nonstop!," lanjutnya.
Sementara terkait nyawer, Gus Ipang Wahid menjelaskan bahwa dirinya banyak belajar dari Gus Miftah.
"Ini yang banyak saya belajar dari seorang GM. Perkara sedekah dan membantu orang, buat saya kebiasaan GM ini sangat sedikit tandingannya. Dari mulai membagi sembako untuk ribuan jamaah yang hadir di pengajiannya dan untuk ribuan kyai kampung, mengumrohkan ratusan orang hingga menampung santri mantan preman di pondoknya tanpa dipungut biaya. Itu semua menginspirasi saya untuk lebih giat berbagi," urainya.
Gus Ipang Wahid juga mengomentari mengenai keputusan GM mengumumkan pengunduran diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
Gus Ipang Wahid menyebut, Gus Miftah sebagai sosok yang gondrong, blangkonan dan berkacamata hitam. Itu trademark GM selama ini.
Sebagai pendakwah yang besar dari jalanan dan banyak berinteraksi dengan kalangan preman, buruh kasar, hingga pekerja seks komersil, tentu tampilan GM yang seperti itu dianggap wajar dan menjadi bagian dari mereka.
"Metode dakwahnya pun juga sering membuat saya takjub. Plus kombinasi sholawat dan lagu nasional," sebutnya.
Sedangkan mengenai nyeplos, Gus Ipang Wahid mengaku sudah berapa puluh kali hadir di pengajian GM.
"Dari mulai gang sempit, hotel mewah, rumah mega influencer, hingga kawasan lokalisasi di Sarkem (Pasar Kembang Jogja). Gaya bicaranya ya begitu. Nyablak, spontan & terkadang terdengar kasar. Biasanya, makin hardcore GM bicara, makin riuh yg ngeplokin," bebernya.
"Kadang saya sendiri jengah dan mengingatkan GM untuk nggak ‘cross the line’. Tapi ya mungkin karena ‘pendakwah jalanan’ tadi makanya kebiasaan itu terkadang masih suka nyeplos. Inilah pula yang kemudian membuatnya trending sejagad medsos selama 4 hari nonstop!," lanjutnya.
Sementara terkait nyawer, Gus Ipang Wahid menjelaskan bahwa dirinya banyak belajar dari Gus Miftah.
"Ini yang banyak saya belajar dari seorang GM. Perkara sedekah dan membantu orang, buat saya kebiasaan GM ini sangat sedikit tandingannya. Dari mulai membagi sembako untuk ribuan jamaah yang hadir di pengajiannya dan untuk ribuan kyai kampung, mengumrohkan ratusan orang hingga menampung santri mantan preman di pondoknya tanpa dipungut biaya. Itu semua menginspirasi saya untuk lebih giat berbagi," urainya.
Gus Ipang Wahid juga mengomentari mengenai keputusan GM mengumumkan pengunduran diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden.