OTT KPK di Bengkulu Tangkap 8 Orang, Siapa Saja?
loading...
A
A
A
BENGKULU - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap delapan orang terkait operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu pada Sabtu (23/11/2024). Diduga mereka ditangkap terkait kasus pendanaan Pilkada.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto menjelaskan jumlah orang yang dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan.
"Sampai dengan saat ini, sudah ada delapan orang di jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu yang sudah diamankan oleh KPK," kata Tessa, Minggu (24/11/2024).
Selain menangkap sejumlah pihak, tim Lembaga Anturasuah juga menyita beberapa barang bukti yang disinyalir terkait dengan praktik rasuah.
"Turut diamankan uang, dokumen, dan barang bukti elektronik," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Minggu (24/11/2024).
Pantauan SINDOnews di lokasi, Rohidin tiba di pelataran Gedung Merah Putih KPK dengan menggunakan mobil minibus berwarna hitam sekira pukul 14.32 WIB.
Dalam kesempatan tersebut, Rohidin mengenakan kaos polo hitam lengan panjang. Ia juga mengenakan topi dan masker berwarna putih yang menutupi wajahnya.
Saat turun dari mobil, Rohidin tidak mengenakan rompi oranye dan tangan pun tidak terborgol. Tidak ada sepatah kata yang diucapkan Rohidin.
Selanjutnya, dia menuju lantai dua Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata menyatakan, operasi senyap tersebut terkait kasus pemerasan terhadap pegawai. Alex menduga, uang hasil memeras tersebut untuk kepentingan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
"Pungutan ke pegawai untuk pendanaan Pilkada, sepertinya," kata Alex saat dihubungi wartawan, Minggu (24/11/2024).
Kendati begitu, Alex menegaskan masyarakat agar sabar menunggu terkait lebih detail untuk konstruksi perkara hingga identitas dari para pihak yang ditangkap. Termasuk jumlah uang yang disita.
"Lebih jelasnya nanti sore baru akan dipaparkan," ujarnya.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto menjelaskan jumlah orang yang dibawa ke Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan.
"Sampai dengan saat ini, sudah ada delapan orang di jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu yang sudah diamankan oleh KPK," kata Tessa, Minggu (24/11/2024).
Selain menangkap sejumlah pihak, tim Lembaga Anturasuah juga menyita beberapa barang bukti yang disinyalir terkait dengan praktik rasuah.
"Turut diamankan uang, dokumen, dan barang bukti elektronik," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Minggu (24/11/2024).
Pantauan SINDOnews di lokasi, Rohidin tiba di pelataran Gedung Merah Putih KPK dengan menggunakan mobil minibus berwarna hitam sekira pukul 14.32 WIB.
Dalam kesempatan tersebut, Rohidin mengenakan kaos polo hitam lengan panjang. Ia juga mengenakan topi dan masker berwarna putih yang menutupi wajahnya.
Saat turun dari mobil, Rohidin tidak mengenakan rompi oranye dan tangan pun tidak terborgol. Tidak ada sepatah kata yang diucapkan Rohidin.
Selanjutnya, dia menuju lantai dua Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
Diduga Terkait Pendanaan Pilkada
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata menyatakan, operasi senyap tersebut terkait kasus pemerasan terhadap pegawai. Alex menduga, uang hasil memeras tersebut untuk kepentingan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
"Pungutan ke pegawai untuk pendanaan Pilkada, sepertinya," kata Alex saat dihubungi wartawan, Minggu (24/11/2024).
Kendati begitu, Alex menegaskan masyarakat agar sabar menunggu terkait lebih detail untuk konstruksi perkara hingga identitas dari para pihak yang ditangkap. Termasuk jumlah uang yang disita.
"Lebih jelasnya nanti sore baru akan dipaparkan," ujarnya.
(shf)