Kemendikbud Tekankan Pentingnya Penguatan Karakter Pancasila pada Pelajar

Senin, 31 Agustus 2020 - 09:46 WIB
loading...
Kemendikbud Tekankan...
Kemendikbud Tekankan Pentingnya Penguatan Karakter Pancasila pada Pelajar
A A A
JAKARTA - Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hendarman mengungkapkan dengan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara maka akan ada perubahan paradigma dan mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik.

Seperti diketahui (Kemendikbud) mendirikan Pusat Penguatan Karakter karena Kemendikbud ingin pendidikan karakter terutama penanaman nilai Pancasila terus ditanamkan kepada pelajar. ”Tujuannya adalah membuat orang sadar, paham, dan akhirnya bergabung serta melakukan hal-hal yang baik sesuai Pancasila. Jika semua diajarkan dan dibiasakan, serta dilatih secara konsisten, maka akan menjadi karakter, dan budaya, dan ini semua membutuhkan keteladanan,” ucapnya di Jakarta kemarin.

Dibentuknya Pusat Penguatan Karakter itu sesuai dengan amanat Presiden RI dan RPJMN 2020-2024 bahwa kebijakan Kemendikbud berfokus pada pendidikan karakter. ”Pendidikan karakter perlu dilaksanakan di sekolah, di keluarga, dan di masarakat. Pendidikan karakter bukanlah produk baru, bukan mata pelajaran baru, bukan kurikulum baru, melainkan penguatan atau fokus dari proses pembelajaran,” imbuhnya.

Diketahui, Kemendikbud memiliki visi membentuk SDM yang unggul yakni pelajar yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dengan profil Pelajar Pancasila.

Ada enam karakter yang melingkupi profil Pelajar Pancasila ini yakni Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar kritis, Kreatif, Bergotong Royong dan Kebinekaan Global.

Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih berpendapat, penguatan pendidikan karakter juga harus menggali nilai-nilai dan karakter agung dari bangsa ini yang justru lebih luhur dari bangsa lain. "Tentu kearifan lokal menjadi khasanah budaya yang menjadi elemen untuk memperkuat mozaik budaya nusantara," katanya kemarin.

Sementara Pengamat Pendidikan Asep Saefuddin berpendapat, agar Pancasila bisa ditanamkan pada pelajar masa kini maka di tingkat dasar dan menengah itu harus benar-benar dibenahi ekosistem pendidikannya. Sehingga lingkungan sekolah benar-benar mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila.

‘’Para guru dan tenaga kependidikan benar-benar menerapkan kaidah-kaidah Pancasila, seperti toleransi terhadap keragaman, saling menolong, sering bermusyawarah dalam mengambil keputusan, berperilaku jujur dan adil dalam segala hal,” katanya ketika dihubungi kemarin.

Pancasila dan Milenial

Beberapa waktu lalu Puspeka Kemendikbud menggelar diskusi ‘Aku, Kamu, Dia dan Pancasila’ dalam rangka terus menanamkan nilai Pancasila. Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid selaku pembicara utama di diskusi tersebut menyampaikan pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila dengan cara kreatif agar generasi milenial dapat mengenali dan memahami nilai-nilai Pancasila secara sukarela. Hal tersebut penting, agar Pancasila sebagai dasar negara tidak dilupakan dan disepelekan oleh generasi baru anak bangsa.

Semangat gotong royong, ditambahkan Hilmar, harus diajarkan melalui praktik nyata dan bukan sekadar wacana, melalui kegiatan-kegiatan yang bernuansa kerja sama, dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Di tengah masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, banyak anak muda memiliki inisiatif yang besar untuk bergotong royong membantu masyarakat yang terdampak wabah ini. “Ini adalah bukti konkret kesadaran anak muda dalam mengamalkan nilai gotong royong di kehidupan sehari-hari,” tegasnya.

Hilmar menjelaskan bahwa semangat gotong royong dapat menentukan seberapa cepat bangsa Indonesia dapat menyelesaikan segenap masalah yang sedang dialami saat ini.
“Kemampuan kita untuk berkolaborasi, mengesampingkan berbagai macam perbedaan, dan mengedepankan tujuan bersama akan membantu Indonesia pulih semakin cepat, bahkan membawa Indonesia semakin maju,” jelas Hilmar.
(atk)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0579 seconds (0.1#10.140)