Tingkatkan Kualitas SDM, Kemendagri Buka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Desa di Papua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri ) La Ode Ahmad P. Bolombo mengapresiasi antusiasme peserta pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa dan kelembagaan desa di Papua. Hal itu terlihat dari kehadiran peserta yang mencapai 100% dari target yang telah ditetapkan.
La Ode berharap pelatihan ini bukan hanya meningkatkan kompetensi aparatur desa, tetapi juga dapat meningkatkan pelayanan bagi desa atau kampung di Papua agar lebih mandiri dan berkembang.
Hal tersebut disampaikan La Ode saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa Provinsi Papua Tahun Anggaran 2024, secara virtual, Kamis, 14 November 2024, malam di Jakarta.
”Pelatihan aparatur dan kelembagaan desa di Papua diselenggarakan untuk memperkuat kemampuan aparatur desa dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan desa (pemdes) yang semakin dinamis dan kompleks. Pelatihan ini diharapkan dapat tercipta sistem penyelenggaraan pemerintahan desa yang lebih efektif, yang akan berujung pada peningkatan layanan publik dan pengelolaan belanja desa yang berkualitas," kata La Ode.
Dirjen Bina Pemdes menambahkan pelatihan ini juga mempunyai tujuan untuk menciptakan desa yang tidak hanya berkembang, tetapi juga mandiri dalam mengelola potensi lokal mereka. La Ode juga mengingatkan pentingnya inovasi dan teknologi tepat guna dalam pengelolaan desa.
"Kita harus memanfaatkan teknologi sesuai dengan potensi lokal. Masyarakat desa perlu diberdayakan agar mereka bisa mengelola sumber daya desa secara lebih inovatif, menciptakan solusi baru yang bermanfaat, dan memaksimalkan anggaran desa dengan cara yang lebih efektif," tegas La Ode.
La Ode berharap setelah pelatihan para peserta dapat kembali ke kampung masing-masing dengan wawasan baru yang akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, sekaligus memperkuat daya saing desa di tanah Papua.
"Target kita jelas desa yang tertinggal harus bisa maju, desa yang mandiri harus lebih berkembang, dan desa yang sudah maju harus tetap bisa mempertahankan keberlanjutannya, pungkas La Ode.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa, Data, dan Evaluasi Perkembangan Desa Mohammad Noval mengatakan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan desa di Papua dibagi dalam 5 angkatan dan 84 kelas.
Pelatihan kapasitas aparatur desa diikuti 2.684 peserta dari 14 kabupaten dan 671 kampung di seluruh Provinsi Papua dengan menghadirkan 168 penceramah dan tenaga pengajar yang berkompeten.
Materi yang diberikan meliputi berbagai topik penting, di antaranya, penyusunan peraturan di desa, perencanaan pembangunan desa Inovatif dan visioner, pengelolaan keuangan desa yang akuntabel dan transparan serta turut diberikan materi seputar kepemimpinan dan materi pencegahan korupsi pengelolaan keuangan desa.
La Ode berharap pelatihan ini bukan hanya meningkatkan kompetensi aparatur desa, tetapi juga dapat meningkatkan pelayanan bagi desa atau kampung di Papua agar lebih mandiri dan berkembang.
Hal tersebut disampaikan La Ode saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa Provinsi Papua Tahun Anggaran 2024, secara virtual, Kamis, 14 November 2024, malam di Jakarta.
”Pelatihan aparatur dan kelembagaan desa di Papua diselenggarakan untuk memperkuat kemampuan aparatur desa dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan desa (pemdes) yang semakin dinamis dan kompleks. Pelatihan ini diharapkan dapat tercipta sistem penyelenggaraan pemerintahan desa yang lebih efektif, yang akan berujung pada peningkatan layanan publik dan pengelolaan belanja desa yang berkualitas," kata La Ode.
Dirjen Bina Pemdes menambahkan pelatihan ini juga mempunyai tujuan untuk menciptakan desa yang tidak hanya berkembang, tetapi juga mandiri dalam mengelola potensi lokal mereka. La Ode juga mengingatkan pentingnya inovasi dan teknologi tepat guna dalam pengelolaan desa.
"Kita harus memanfaatkan teknologi sesuai dengan potensi lokal. Masyarakat desa perlu diberdayakan agar mereka bisa mengelola sumber daya desa secara lebih inovatif, menciptakan solusi baru yang bermanfaat, dan memaksimalkan anggaran desa dengan cara yang lebih efektif," tegas La Ode.
La Ode berharap setelah pelatihan para peserta dapat kembali ke kampung masing-masing dengan wawasan baru yang akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, sekaligus memperkuat daya saing desa di tanah Papua.
"Target kita jelas desa yang tertinggal harus bisa maju, desa yang mandiri harus lebih berkembang, dan desa yang sudah maju harus tetap bisa mempertahankan keberlanjutannya, pungkas La Ode.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa, Data, dan Evaluasi Perkembangan Desa Mohammad Noval mengatakan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan desa di Papua dibagi dalam 5 angkatan dan 84 kelas.
Pelatihan kapasitas aparatur desa diikuti 2.684 peserta dari 14 kabupaten dan 671 kampung di seluruh Provinsi Papua dengan menghadirkan 168 penceramah dan tenaga pengajar yang berkompeten.
Materi yang diberikan meliputi berbagai topik penting, di antaranya, penyusunan peraturan di desa, perencanaan pembangunan desa Inovatif dan visioner, pengelolaan keuangan desa yang akuntabel dan transparan serta turut diberikan materi seputar kepemimpinan dan materi pencegahan korupsi pengelolaan keuangan desa.
(cip)