Perjalanan Panjang Sang Jenderal Prabowo Subianto Memimpin Negeri

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 06:21 WIB
loading...
Perjalanan Panjang Sang...
Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto akan dilantik menjadi Presiden ke-8 RI pada Minggu, 20 Oktober 2024 atau 3 hari setelah ulang tahunnya ke-73. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto akan dilantik menjadi Presiden ke-8 RI pada Minggu, 20 Oktober 2024 atau 3 hari setelah ulang tahunnya ke-73. Siapa yang tidak kenal Prabowo, sang jenderal yang telah teruji di dunia militer.

Tentu saja jalan Prabowo menjadi orang nomor satu di negeri ini tidak mulus. Apalagi sebagai seorang jenderal, Prabowo memiliki jalan panjang bahkan terjal di kariernya sebagai prajurit TNI.



Prabowo merupakan anak dari Soemitro Djojohadikusumo, seorang pakar ekonomi yang pernah menjabat menteri di era Presiden Soekarno hingga Soeharto. Sementara, ibunya bernama Dora Marie Sigar atau dikenal Dora Soemitro.

Masa kecil Prabowo banyak dihabiskan di luar negeri. Namun, hal ini tidak menyurutkan Prabowo yang memilih jalan masuk Akademi Militer Nasional di Magelang, Jawa Tengah. Bahkan, Prabowo telah menghabiskan pendidikan dan berkarier selama 28 tahun di dunia militer.

Jalan panjang Prabowo di militer pun tak selalu mulus. Dia pernah memimpin operasi Nanggala di Timor Timur dari tahun 1976-1985 sebagai komandan pleton.

Ketika masih berusia 26 tahun Prabowo didaulat menjadi komandan termuda. Prabowo juga pernah memimpin operasi Seroja untuk menangkap pemimpin Fretilin Nicolau dos Reis Lobato.

Liku-liku Prabowo di dunia militer juga tidak kalah menarik untuk dikisahkan. Kariernya di militer terus melejit hingga akhirnya diangkat sebagai Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Karier Prabowo juga sempat mengalami gejolak atas berbagai tuduhan kepadanya. Kiprah Prabowo di militer terhenti setelah kerusuhan Mei 1998 seiring lengsernya Soeharto dari jabatan presiden.

Setelah menghabiskan puluhan tahun mengabdi di militer, perjalanan hidup Prabowo tak lantas berhenti. Dia memilih pergi ke Yordania dan Eropa untuk mengembangkan bisnisnya di luar negeri.

Dia bersama adiknya Hashim Djojohadikusumo mendirikan beberapa perusahaan di berbagai bidang baik dalam produksi minyak kelapa sawit, perkebunan, tambang batu bara, hingga perikanan.

Jiwa Prabowo mengabdi kepada negeri pun tak pernah padam. Dia aktif di berbagai organisasi hingga terpilih menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Prabowo menjabat Ketua Umum HKTI hingga tahun 2009.

Tidak hanya itu, Prabowo juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (APPSI) periode 2008-2013.

Di dunia olahraga, Prabowo aktif menjadi Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Dia kemudian didaulat menjadi Ketua Umum IPSI tahun 2004. Prabowo mendapat penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) karena berhasil membawa pencak silat Indonesia berjaya di tingkat internasional.

Kematangan Prabowo Subianto

Kematangan Prabowo di dunia bisnislah yang membuatnya terjun ke dunia politik. Dia memulai karier politiknya sebagai bakal calon Presiden melalui konvensi Partai Golkar tahun 2004. Sayang, dia kandas dari Wiranto saat konvensi Golkar.

Pil pahit kegagalan Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden justru membuat dia tergerak untuk membentuk partai politik bernama Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama adiknya Hashim pada 2009.



Saat itu, Prabowo pun gagal mencalonkan diri sebagai presiden karena partai yang baru dia bentuk belum memiliki kekuatan politik di DPR.

Sehingga, dia memutuskan berkoalisi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan diberi nama Mega Pro. Meski akhirnya kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika Pilpres 2009.

Pada tahun 2014, Prabowo kembali menyiapkan amunisi untuk bertarung merebutkan kursi nomor satu di Indonesia. Dia berpasangan dengan Hatta Rajasa dan bertarung dengan Jokowi-Jusuf Kalla.

Lagi-lagi, Prabowo menelan kekalahan. Banyak pakar politik menilai bahwa elektabilitas Partai Gerindra saat itu masih kecil sehingga menjadi penyebab kekalahannya.

Tak berhenti di situ, perjalanan Prabowo tak pernah padam untuk kembali bertarung di Pilpres tahun 2019. Kali ini, Prabowo menggandeng Sandiaga Uno meskipun kembali kalah.

Kendati rival di pilpres, Prabowo justru dirangkul Jokowi yang menjadi pemenang Pilpres 2019 dengan mendapat posisi Menteri Pertahanan (Menhan).

Perjalanan panjang dan terjal Prabowo membuahkan hasil. Pada Pilpres 2024, Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi bertarung melawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berhasil menang satu putaran.

Perjuangan tanpa henti dan jatuh bangun Prabowo dari militer, bisnis, hingga politik yang kini mengantarkannya menjadi Presiden RI periode 2024-2029.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0684 seconds (0.1#10.140)