Jago PDIP di Pilkada Kota Surabaya Diumumkan Hari Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali akan mengumumkan pasangan calon (paslon) kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung di Pilkada 2020 . Pengumuman gelombang IV ini dilakukan secara telekonferensi, Jumat (28/8/2020).
Sebelumnya, partai berjuluk banteng moncong putih itu telah tiga kali mengumumkan para kandidat yang diusung pada Pilkada 2020. Pertama, 19 Februari, kedua 17 Juli, dan ketiga 11 Agustus 2020.
Sesuai jadwal yang telah disusun, pembukaan dengan Protokoler Partai dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Diawali pentas seni tari penyambutan Kamelawi dari Bali.
( ).
Ketua DPP Bidang Politik Puan Maharani akan membacakan daftar calon yang telah diputuskan partai dilanjutkan pengarahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang memberi penekanan terkait kedaulatan pangan dan politik lingkungan.
"Seperti pada agenda sebelumnya, Ibu Megawati Soekarnoputri akan memberikan pengarahan terkait tugas dan tanggung jawab calon pemimpin serta sejumlah amanat lainnya termasuk peneguhan ideologi Pancasila serta pentingnya kedaulatan pangan dan kepedulian terhadap lingkungan. Sementara Mbak Puan akan membacakan daftar Pasangan Calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah di 4 Provinsi dan 58 Kabupaten/Kota," ujar Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto,Jumat (28/8/2020).
"Setelah Mbak Puan membacakan nama-nama paslon dari wilayah timur ke barat, lima paslon mewakili tiga zonasi waktu akan diminta untuk memberikan tanggapan," lanjut Hasto.
( ).
Adapun empat paslon provinsi yang akan diumumkan yakni: Jambi, Kepri, Kaltara, dan Sulteng. Paslon PDIP untuk Pilkada Kota Surabaya dipastikan akan menarik perhatian publik.
Menurut Hasto, pengumuman calon kepala daerah gelombang IV sekaligus mengakhiri proses internal di partai dalam menyeleksi calon pemimpin terbaik untuk ditawarkan kepada rakyat dalam Pilkada Serentak 2020.
"Bagi PDI Perjuangan, pilkada menjadi momentum konsolidasi partai. Partai serius menyiapkan calon-calon terbaik yang ditawarkan kepada rakyat, sebagai penentu. Selama ini mekanisme di internal Partai telah berjalan secara sistemik," ucap Hasto.
"Kebijakan partai tetap lebih mendahulukan kader sendiri untuk diusung. Akan tetapi, karena pertimbangan elektoral yang tak memadai di beberapa pilkada, partai membuka diri dan mengusung calon dari kalangan profesional, purnawirawan TNI dan Polri, serta mereka yang meniti karier di jalur birokrasi, tokoh masyarakat, dan pemimpin muda," pungkas Hasto.
Sebelumnya, partai berjuluk banteng moncong putih itu telah tiga kali mengumumkan para kandidat yang diusung pada Pilkada 2020. Pertama, 19 Februari, kedua 17 Juli, dan ketiga 11 Agustus 2020.
Sesuai jadwal yang telah disusun, pembukaan dengan Protokoler Partai dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Diawali pentas seni tari penyambutan Kamelawi dari Bali.
( ).
Ketua DPP Bidang Politik Puan Maharani akan membacakan daftar calon yang telah diputuskan partai dilanjutkan pengarahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang memberi penekanan terkait kedaulatan pangan dan politik lingkungan.
"Seperti pada agenda sebelumnya, Ibu Megawati Soekarnoputri akan memberikan pengarahan terkait tugas dan tanggung jawab calon pemimpin serta sejumlah amanat lainnya termasuk peneguhan ideologi Pancasila serta pentingnya kedaulatan pangan dan kepedulian terhadap lingkungan. Sementara Mbak Puan akan membacakan daftar Pasangan Calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah di 4 Provinsi dan 58 Kabupaten/Kota," ujar Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto,Jumat (28/8/2020).
"Setelah Mbak Puan membacakan nama-nama paslon dari wilayah timur ke barat, lima paslon mewakili tiga zonasi waktu akan diminta untuk memberikan tanggapan," lanjut Hasto.
( ).
Adapun empat paslon provinsi yang akan diumumkan yakni: Jambi, Kepri, Kaltara, dan Sulteng. Paslon PDIP untuk Pilkada Kota Surabaya dipastikan akan menarik perhatian publik.
Menurut Hasto, pengumuman calon kepala daerah gelombang IV sekaligus mengakhiri proses internal di partai dalam menyeleksi calon pemimpin terbaik untuk ditawarkan kepada rakyat dalam Pilkada Serentak 2020.
"Bagi PDI Perjuangan, pilkada menjadi momentum konsolidasi partai. Partai serius menyiapkan calon-calon terbaik yang ditawarkan kepada rakyat, sebagai penentu. Selama ini mekanisme di internal Partai telah berjalan secara sistemik," ucap Hasto.
"Kebijakan partai tetap lebih mendahulukan kader sendiri untuk diusung. Akan tetapi, karena pertimbangan elektoral yang tak memadai di beberapa pilkada, partai membuka diri dan mengusung calon dari kalangan profesional, purnawirawan TNI dan Polri, serta mereka yang meniti karier di jalur birokrasi, tokoh masyarakat, dan pemimpin muda," pungkas Hasto.
(zik)