MNC Group-Dewan Pers Kolaborasi Lindungi Pemain Lokal di Era Konvergensi Media
A
A
A
JAKARTA - MNC Group dan Dewan Pers akan berkolaborasi mengembangkan industri media dengan melindungi pemain lokal di era digital. Hal itu dibahas Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat menerima kunjungan silaturahim Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh dan jajaran, di MNC Tower, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
"Kami berdiskusi bagaimana Dewan Pers dan MNC Group bisa berkolaborasi, khususnya di bidang media untuk kepentingan bersama, kepentingan masyarakat, masyarakat pers, ekonomi nasional dan negara kita," kata HT.
Pria yang telah memberikan kuliah umum di lebih dari 200 perguruan tinggi se-Indonesia itu mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi mendorong terjadinya konvergensi media. Ditandai dengan kehadiran super apps, yakni aplikasi yang menyediakan semua layanan dalam satu platform.
"Sekarang ini sudah konvergensi, satu aplikasi bisa mengerjakan semua. Ada kontennya terkait dengan pers, ada videonya, ada e-commerce-nya. Jadi, isinya macam-macam, yang kita sebut super apps," tutur HT.
Hal tersebut lanjut HT, harus diwaspadai, karena rentan dikuasai asing. Seperti diketahui, pemain digital yang besar umumnya pemain asing. Jadi, harus ada peraturan yang melindungi pemain lokal.
"Bagaimana bisnis itu tetap jalan, industri bisa berkembang dengan baik dan tetap melindungi pemain nasional, pemain lokal, khususnya masyarakat lokal menengah," terangnya seraya menambahkan, di Indonesia masih banyak masyarakat yang perlu disejahterakan.
HT menambahkan, silaturahim tersebut merupakan awal kerja sama yang baik antara MNC Group dan Dewan Pers untuk perkembangan industri media di Tanah Air. "Ini masih akan kita tindaklanjuti nanti dengan pembahasan berikutnya," kata pria yang dua periode mendapat kepercayaan sebagai Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia itu.
Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh berharap, kerja sama Dewan Pers dengan MNC Group bisa menghasilkan yang terbaik bagi kemajuan industri media di Indonesia.
"Dewan Pers sangat berterima kasih bisa bersilaturahim dengan Pak Hary Tanoe, seorang yang bukan hanya berpengetahuan, tapi langsung mempraktikan di dunia digital," jelasnya.
Menurutnya, Dewan Pers tak bisa menghadapi sendiri dampak pesatnya perkembangan teknologi terhadap industri media. Butuh sinergi dengan berbagai pihak agar dampaknya positif.
"Masuknya cyber masih relatif baru, sehingga punya dampak yang sangat luar biasa. Oleh karena itu, enggak mungkin dan nggak boleh Dewan Pers menyelesaikan sendiri," tutur Nuh.
Dewan Pers kata Nuh, akan melibatkan pihak-pihak terkait dalam penyusunan regulasi terkait fenomena konvergensi. "Kami mengajak seluruh konstituen, pemangku kepentingan untuk ayo, bareng-bareng menghadapi dunia baru ini. Aspek regulasinya seperti apa, aspek bisnis yang harus kita lindungi seperti apa, aspek edukasinya seperti apa dan seterusnya," pungkasnya.
MNC Media
"Kami berdiskusi bagaimana Dewan Pers dan MNC Group bisa berkolaborasi, khususnya di bidang media untuk kepentingan bersama, kepentingan masyarakat, masyarakat pers, ekonomi nasional dan negara kita," kata HT.
Pria yang telah memberikan kuliah umum di lebih dari 200 perguruan tinggi se-Indonesia itu mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi mendorong terjadinya konvergensi media. Ditandai dengan kehadiran super apps, yakni aplikasi yang menyediakan semua layanan dalam satu platform.
"Sekarang ini sudah konvergensi, satu aplikasi bisa mengerjakan semua. Ada kontennya terkait dengan pers, ada videonya, ada e-commerce-nya. Jadi, isinya macam-macam, yang kita sebut super apps," tutur HT.
Hal tersebut lanjut HT, harus diwaspadai, karena rentan dikuasai asing. Seperti diketahui, pemain digital yang besar umumnya pemain asing. Jadi, harus ada peraturan yang melindungi pemain lokal.
"Bagaimana bisnis itu tetap jalan, industri bisa berkembang dengan baik dan tetap melindungi pemain nasional, pemain lokal, khususnya masyarakat lokal menengah," terangnya seraya menambahkan, di Indonesia masih banyak masyarakat yang perlu disejahterakan.
HT menambahkan, silaturahim tersebut merupakan awal kerja sama yang baik antara MNC Group dan Dewan Pers untuk perkembangan industri media di Tanah Air. "Ini masih akan kita tindaklanjuti nanti dengan pembahasan berikutnya," kata pria yang dua periode mendapat kepercayaan sebagai Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia itu.
Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh berharap, kerja sama Dewan Pers dengan MNC Group bisa menghasilkan yang terbaik bagi kemajuan industri media di Indonesia.
"Dewan Pers sangat berterima kasih bisa bersilaturahim dengan Pak Hary Tanoe, seorang yang bukan hanya berpengetahuan, tapi langsung mempraktikan di dunia digital," jelasnya.
Menurutnya, Dewan Pers tak bisa menghadapi sendiri dampak pesatnya perkembangan teknologi terhadap industri media. Butuh sinergi dengan berbagai pihak agar dampaknya positif.
"Masuknya cyber masih relatif baru, sehingga punya dampak yang sangat luar biasa. Oleh karena itu, enggak mungkin dan nggak boleh Dewan Pers menyelesaikan sendiri," tutur Nuh.
Dewan Pers kata Nuh, akan melibatkan pihak-pihak terkait dalam penyusunan regulasi terkait fenomena konvergensi. "Kami mengajak seluruh konstituen, pemangku kepentingan untuk ayo, bareng-bareng menghadapi dunia baru ini. Aspek regulasinya seperti apa, aspek bisnis yang harus kita lindungi seperti apa, aspek edukasinya seperti apa dan seterusnya," pungkasnya.
MNC Media
(maf)