Profil Sejarawan Bonnie Triyana Pengganti Tia Rahmania

Kamis, 26 September 2024 - 18:59 WIB
loading...
Profil Sejarawan Bonnie...
Sejarawan Bonnie Triyana ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon anggota lesitlatif terpilih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sejarawan Bonnie Triyana ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon anggota lesitlatif terpilih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ). Bonnie meraih 36.516 suara dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten 1.

Bonnie menggantikan Tia Rahmania yang dipecat PDIP. "Bonnie Triyana. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Menggantikan calon terpilih atas nama Tia Rahmania, M.Psi., Psikolog. (peringkat suara sah ke I, nomor urut 2). Tia Rahmania, M.Psi., Psikolog. tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota DPR," bunyi surat keputusan KPU yang dikutip, Rabu (25/9/2024).

Siapa Bonnie Triyana?

Profil Sejarawan Bonnie Triyana Pengganti Tia Rahmania


Dia merupakan satu dari empat kepala badan di internal PDIP yang diangkat Megawati Soekarnoputri pada Jumat (5/7/2024). Pengangkatan keempat orang itu dilakukan usai Megawati memimpin pengucapan sumpah janji jabatan pengurus DPP PDIP masa bakti 2019-2024 diperpanjang hingga 2025 di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta.



Empat orang yang diangkat menjadi kepala badan saat itu adalah Kepala Badan Sejarah Indonesia Bonnie Triyana, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Pusat Letjen TNI Purn Ganip Warsito, Kepala Badan Saksi Pusat Nasional Hendra Gunawan, dan Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat Partai Andi Widjajanto.

Pria kelahiran Rangkasbitung, Banten, 27 Juni 1979 ini pernah didapuk sebagai pembicara atau Pidato Kebudayaan di Panggung Festival Seni Multatuli di Rangkasbitung, Lebak, Banten pada Jumat (16/6/2023). Kepala Museum Multatuli Ubaidilah Muchtar mengungkapkan Bonnie Triyana didapuk sebagai pembicara lantaran rekam jejaknya yang kuat dalam memberi perhatian terhadap kehidupan warga marginal.

Hal itu disebutnya sesuai dengan semangat Multatuli yang hidup 2 abad silam dalam membela kepentingan masyarakat yang hidup ditindas oleh Bupati Lebak masa itu. Pria yang akrab disapa Ubay itu mengatakan, Bonnie Triyana sebagai putra asli Rangkasbitung, Lebak, sehingga diyakini mampu memahami dan menghayati kehidupan masyarakat di wilayah selatan Banten.

"Bonnie Triyana adalah putera asli Lebak. Sebagai sejarawan, dia sudah terlalu banyak bicara di forum-forum internasional. Kini saatnya Bung Bonnie kami daulat sebagai pembicara dalam Pidato Kebudayaan di Festival Seni Multatuli di tanah kelahirannya sendiri di Rangkasbitung, Lebak, pada Jumat malam mendatang," ujar Ubaidilah dalam keterangannya di hadapan awak media, Selasa (13/6/2023).

Bonny Triyana sempat dipolisikan di Belanda karena bela martabat Indonesia. Bonnie sempat membuat heboh karena tulisannya yang berbahasa Belanda mengenai Agresi Militer ditanggapi secara reaktif oleh sejumlah kalangan di negara yang pernah menjajah Indonesia tersebut.

Ia mengkritik penggunaan istilah 'Bersiap' di Belanda yang acap digunakan untuk menggambarkan orang Indonesia yang primitif dan tidak beradab sebagai pelaku kekerasan. Bonnie dengan tegas membela Indonesia dengan mengungkap fakta-fakta sejarah terkait kekerasan yang pernah terjadi di masa lalu yang justru banyak dilakukan tentara Belanda di era kolonial.

Tak hanya dilaporkan ke polisi, Bonnie juga hadir di Gedung Parlemen Belanda untuk menjelaskan sikapnya. Di hadapan para anggota parlemen yang sebagiannya diisi partai sayap kanan, Bonnie tak menggeser sikapnya dalam membela martabat Indonesia.

Perdebatan Bonnie Triyana menghadapi anggota parlemen Belanda dari sayap kanan mengingatkan banyak pihak pada pidato pembelaan Bung Karno di persidangan Landraad, Bandung, dengan tajuk Indonesia Menggugat.

Pada waktu itu, Bung Karno bersama Gatot Mangkupraja, Maskun, dan Supriadinata didakwa hendak menggulingkan kekuasaan Hindia Belanda. Pidato pembelaan Bung Karno menjadi salah satu dokumen politik penting dalam menentang kolonialisme dan imperialisme.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1017 seconds (0.1#10.140)