Empat Tokoh Diprediksi Bertarung Rebutkan Kursi Ketua Umum Golkar
A
A
A
JAKARTA - Wakil Koordinator bidang Pratama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Bambang Soesatyo memprediksi ada empat calon ketua umum yang akan bertarung di Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar Desember 2019.
Oleh karena itu dia menduga Munas Partai Golkar nantinya tidak berakhir secara aklamasi. "Banyak, ada empat calon," ujar Bambang Soesatyo di sela Rapimnas Partai Golkar, Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (14/11/2019). (Baca Juga: Di Rapimnas Golkar, Airlangga Singgung Kesepakatannya dengan Bamsoet)
Beberapa calon ketua umum diantaranya adalah Ridwan Hisjam, dan Indra Bambang Utoyo, selain petahana Airlangga Hartarto. "Kalau lihat konsolasi yang ada di mana calon tidak satu, ada Ridwan Hisjam, Indra Bambang Utoyo ada kemungkinan juga ada saya, kan saya bilang belum memutuskan bukan berarti saya tidak maju. Kita lihat perkembangan ke depan," tutur ketua MPR yang biasa disapa Bamsoet ini.
Menurut dia, Partai Golkar memiliki pengalaman pahit terkait pelaksanan pemilihan ketua umm secara aklamasi. "Pemaksaan aklamasi itu membuat kita pecah dan kita pernah pecah ada ancol dan Bali, Bali itu kan pemaksaan aklamasi yang melahirkan Ancol," ujar mantan Ketua DPR ini.
Dia mengatakan, pelajaran pahit itu harus jadi renungan bagi semua yang ada di Partai Golkar. "Demokrasi yang ada di Golkar jangan dibunuh biarkan dia berkembang, kalau yakin didukung mayoritas pemilik suara kenapa mesti takut kemudian merancang untuk aklamasi, pasti demokrasi dan menang itu akan tercapai melalui pertarungan di Munas," katanya.
Oleh karena itu dia menduga Munas Partai Golkar nantinya tidak berakhir secara aklamasi. "Banyak, ada empat calon," ujar Bambang Soesatyo di sela Rapimnas Partai Golkar, Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (14/11/2019). (Baca Juga: Di Rapimnas Golkar, Airlangga Singgung Kesepakatannya dengan Bamsoet)
Beberapa calon ketua umum diantaranya adalah Ridwan Hisjam, dan Indra Bambang Utoyo, selain petahana Airlangga Hartarto. "Kalau lihat konsolasi yang ada di mana calon tidak satu, ada Ridwan Hisjam, Indra Bambang Utoyo ada kemungkinan juga ada saya, kan saya bilang belum memutuskan bukan berarti saya tidak maju. Kita lihat perkembangan ke depan," tutur ketua MPR yang biasa disapa Bamsoet ini.
Menurut dia, Partai Golkar memiliki pengalaman pahit terkait pelaksanan pemilihan ketua umm secara aklamasi. "Pemaksaan aklamasi itu membuat kita pecah dan kita pernah pecah ada ancol dan Bali, Bali itu kan pemaksaan aklamasi yang melahirkan Ancol," ujar mantan Ketua DPR ini.
Dia mengatakan, pelajaran pahit itu harus jadi renungan bagi semua yang ada di Partai Golkar. "Demokrasi yang ada di Golkar jangan dibunuh biarkan dia berkembang, kalau yakin didukung mayoritas pemilik suara kenapa mesti takut kemudian merancang untuk aklamasi, pasti demokrasi dan menang itu akan tercapai melalui pertarungan di Munas," katanya.
(dam)