Golkar Gelar Pleno, Absensi Peserta di Luar Pagar Dikeluhkan

Rabu, 06 November 2019 - 01:46 WIB
Golkar Gelar Pleno,...
Golkar Gelar Pleno, Absensi Peserta di Luar Pagar Dikeluhkan
A A A
JAKARTA - Partai Golkar menggelar rapat pleno di Kantor DPP, Jalan Anggrek Neli Murni, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (5/11/2019) malam.

Menariknya, absensi kehadiran peserta peserta rapat pleno dilakukan di luar kantor dan di pinggir Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta. (Baca juga: Rencana Rapat Pleno Golkar Dinilai Sesuai Konstitusi Partai)

Kondisi ini dikeluhkan Bendahara Umum DPP Partai Golkar Robert Kardinal. Menurutnya, baru kali ini dalam sejarah Partai Golkar proses absensi pengurus pleno Partai Golkar dilakukan di luar pagar gerbang halaman kantor partai. ”Benar-benar sudah keterlaluan. Masa pengurus partai diperlakukan seperti buruh pabrik,” keluhnya.

Menurut Robert Kardinal, suasana sore ini menjelang rapat pleno pertama setelah setahun lebih tidak pernah ada rapat pleno benar-benar tidak wajar. ”Ini terlalu!” tuturnya. (Baca juga: Pendukung Airlangga Bicara Laknat Allah, Kubu Bamsoet Meradang)

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, setelah menggelar rapat pleno akan dilanjutkan dengan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) untuk membahas agenda ke depan. Menurut dia, rapimnas akan digelar sekitar 7 November 2019. "Kalau tidak ada halangan," ucap anggota DPR itu.

Jika panitia Munas Golkar sudah terbentuk, lanjut Ace, panitia akan membuka pedaftaran pencalonan ketua umum. Semua kader partai mempunyai hak untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum. Tentu, kata dia, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk bisa menjadi calon ketua umum.

Politikus asal Jawa Barat itu mengatakan, kader harus mendapat dukungan sepertiga dari pemilik suara. Jika dukungan itu sudah didapat, dia bisa menyalonkan diri. Menurut dia, pemilik suara dalam munas adalah DPD II, DPD I, DPP, dan ormas pendiri Partai Golkar.

Siapa calon yang akan bersaing? Ace belum tahu pasti. Namun, kata dia, jika tidak ada yang maju untuk bersaing dengan Airlangga, maka kemungkinan besar Airlangga akan dipilih secara aklamasi. "Itu mungkin saja terjadi," ucap dia.

Namun, selain Airlangga, kini nama Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) kembali mencuat. Meski Bamsoet belum memastikan bakal maju sebagai calon ketua umum, namun diakuinya dukungan dari daerah cukup kuat.

Bamsoet mengatakan bahwa dirinya belum bisa mengambil sikap karena hingga kini jadwal munas juga belum jelas. ”Yang bisa saya jawab adalah munasnya belum tahu kapan. Plenonya pun belum pasti karena kami belum mendapat undangan sampai hari ini. Jadi saya belum bisa menjawab apa yang menjadi pertanyaan, apakah saya maju atau tidak,” tutur Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1022 seconds (0.1#10.140)