GKSB DPR ke Uzbekistan, Ibas Dorong Terus Berkomitmen Bantu Rakyat Palestina

Minggu, 15 September 2024 - 20:27 WIB
loading...
A A A
Di sisi lain, kata Ibas, Indonesia berdiri sebagai negara terbanyak keempat di dunia dan ekonomi terbesar di ASEAN. Dengan penduduk lebih dari 280 juta, Indonesia menghadirkan pertumbuhan yang luas dan miliki pasar konsumen yang strategis. “Upaya pemerintah dalam menciptakan pekerjaan, peningkatan arus perdagangan dan mendorong daya tarik investasi asing (FDI). Lebih lanjut, membantu pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat Indonesia,” kata Ibas.

Selain itu, lanjut Ibas, Indonesia diproyeksikan menambah lebih dari 75 juta orang ke kelas menengah pada 2030. Dengan kelas menengah 130 juta orang, Indonesia memiliki potensi menjadi pasar yang besar. "Melampaui Rusia dan Jepang pada akhir dekade ini, hanya terjadi di belakang daratan Cina, India, dan Amerika Serikat," ucapnya.

Singkatnya, kata Ibas, Indonesia berfungsi sebagai pintu gerbang menuju ASEAN berjumlah 680 juta orang dan bertindak sebagai hub untuk pasar regional dan internasional. "Dengan 35 perjanjian perdagangan, termasuk ekonomi komprehensif daerah kemitraan (RCEP)-pakta perdagangan terbesar mencakup perekonomian utama seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Australia-Indonesia memainkan peran penting di global perdagangan,” ungkapnya.

Tak hanya perdagangan, Ibas juga mengapresiasi peningkatan kerja sama antar Indonesia - Uzbekistan dari sisi pariwisata, transportasi, maupun pendidikan dan budaya. “Saya senang kerja sama bilateral kedua negara kita terus berjalan baik dan ini harus terus kita tingkatkan. Saya harap ke depan kita dapat terus pererat hubungan kerja sama ini melalui konektivitas people to people,” jelasnya.

Apalagi, ujar dia, Uzbekistan Airways telah terbang dua kali ke Jakarta dari Tashkent. “Tentu hal ini semakin mempermudah impor - ekspor kedua negara dalam mendukung pengiriman logistik. Termasuk juga akan semakin meningkatnya wisatawan antardua negara, dan bahkan jika perlu, adanya rute penerbangan langsung Uzbekistan - Bali atau rute daerah wisata lainnya di Indonesia,” ujar dia.

Ibas juga menekankan pentingnya demokrasi dan kebaikan tata kelola pemerintahan yang transparan. Ibas mendukung sepenuhnya Pemilu Parlemen di Uzbekistan, karena sangat penting untuk mewujudkan demokrasi yang sejati, mempromosikan tata kelola yang baik, dan menegakkan hak asasi manusia (HAM).

“Khususnya parlemen kita adalah siap berkolaborasi dengan Uzbekistan, untuk memperkuat proses demokrasi dan penguatan struktur tata kelola ‘good governance’. Saya percaya bahwa Uzbekistan dan Indonesia berbagi prinsip demokrasi yang umum, dengan mayoritas penduduk kami muslim. Kedua, bangsa juga sangat menjangkau rasa hormat untuk masyarakat multikultural, mengakui ini sebagai aset sosial yang vital,” katanya.

Karena itu, ia berharap kedua negara dapat meningkatkan kesadaran dan memperkuat upaya, bersama keinginan politik, untuk dialog tentang promosi moderat Islam. Tentunya, kata Ibas, ini akan mendorong toleransi, rasa hormat terhadap kebebasan baik politik maupun sosial dan perlindungan hak budaya.

“Kami percaya demokrasi yang bervariasi dan definisi yang berkembang, memainkan peran penting dalam menjamin kesetaraan, keberagaman, keadilan, kebebasan, partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas kepada masyarakat,” jelas dia.

Selanjutnya, Ibas menuturkan unsur-unsur ini membantu membuat pemerintah lebih efektif, membina perdamaian, keamanan, dan stabilitas dalam masyarakat, dan buka potensi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bagi semua. Dengan kata lain, kata Ibas, demokrasi adalah landasan fundamental yang progresif, stabil dan demi mewujudkan masyarakat yang damai, mendorong pembangunan yang berkelanjutan, hak asasi manusia, dan keadilan ekonomi bagi semua.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0831 seconds (0.1#10.140)