Bambang Haryo Nilai Fasilitas Jalan Tol Belum Sesuai Standar Aturan PUPR

Sabtu, 14 September 2024 - 06:10 WIB
loading...
Bambang Haryo Nilai...
Pengamat transportasi dan logistik, Bambang Haryo Soekartono menyoroti fasilitas di jalan tol sebagaimana peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2021. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pengamat transportasi dan logistik, Bambang Haryo Soekartono menyoroti fasilitas di jalan tol yang sejauh ini belum disesuaikan. Hal ini sebagaimana standar yang tertuang dalam peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2021 tentang Tempat Istrahat dan Pelayanan pada Jalan Tol.

Menurut anggota DPR-RI terpilih periode 2024-2029 ini, menjelang berakhirnya kepemimpinan Presiden Jokowi, belum terlihat maksimal adanya peningkatan positif di sektor jalan tol. Ia menyatakan, masih banyak hal yang perlu dibenahi di sektor jalan tol.

"Jika melihat kinerja pemerintah di sektor jalan tol, maka kita bisa menilai dari kondisi fisik jalan tol dan layanan rest area yang ada di setiap ruas jalan tol. Dari hal itu semua, bisa saya katakan layanan jalan tol Indonesia saat ini masih sangat kurang," kata BHS, Sabtu (14/9/2024).

Sebagai contoh pertama, ia menyoroti keberadaan Rest Area yang belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian PUPR.



"Dari sisi jumlah rest area nya saja belum memenuhi syarat yang mana, Jarak antara rest area ke rest area selanjutnya itu masih banyak yang tidak sesuai. Termasuk juga untuk luasan lahan, rest area tipe A seharusnya minimum 6 hectare, tipe B minimal 3 hektare, dan tipe C minimal 2.500 meter persegi," ucapnya.

"Itu juga banyak yang belum terpenuhi baik jumlah maupun kualitasnya. Seperti misal rest area tipe A seharusnya dilengkapi dengan unit-unit ber standar seperti klinik kesehatan, pemadam kebakaran, posko kepolisian, Dan bahkan harus dilengkapi dengan bengkel. Faktanya kan banyak yang tidak memenuhi standar sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR, begitu," tambah pemilik sapaan akrab, BHS ini.

Apalagi kata dia, akses jalan menuju ke rest area masih banyak yang berantakan, seperti yang dikeluhkan oleh Operator rest area. Sehingga akan menyulitkan pengguna jalan tol untuk masuk ke rest area.

"Rest Area ini kan kebutuhan pokok masyarakat, apalagi kalau 'Peak Season', dimana jumlah pengguna nya sangat banyak. Seharusnya tidak perlu dibuat bentuk yang aneh aneh, seperti di beberapa Negara luar, rest area tidak perlu menonjolkan bentuknya, yang penting adalah isi dan fungsi dari rest area itu," urainya lagi.

Belum lagi lanjutnya, beban dari biaya penyewaan lot untuk berdagang di rest area yang sangat mahal, sehingga menyebabkan harga makanan di rest area biasanya lebih mahal dibandingkan harga di luar jalan tol.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1675 seconds (0.1#10.140)