Dukung Ketahanan Energi, Billy Mambrasar Inisiasi YeC dengan Gandeng Tokoh Muda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar Billy Mambrasar yang juga Duta SDGs Indonesia menginisiasi sebuah gerakan bernama Youth Energy & Environment Council (YeC). Gerakan ini mendukung visi transisi dan ketahanan energi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dalam membangun YeC, Billy tidak sendiri. Sederet nama-nama pemimpin muda Indonesia dalam susunan Board dan Founder YeC yaitu Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin sebagai Advisory Board YeC, dan para Founder YeC lainnya yakni Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman selaku Founder dan Chairman, serta Direktur Eksekutif Pijar Foundation Ferro Ferizka selaku Founder Vice Chairman.
Kemudian CEO Jejak.in Arfan Arlanda selaku Founder dan Vice Chairman, Direktur Hubungan Kelembagaan Indonesia Battery Corporation (IBC) selaku Founder dan Vice Chairman, Aktris, Duta SDGs dan Duta ENDP Chelsea Islan sebagai Founder dan Vice Chairman, dan Senior Analyst PT Pertamina International Shipping sebagai Founder dan Sekjen.
Dalam acara Road to Indonesia International Sustainability Forum (ISF), YeC menggelar diskusi publik bertajuk "Transisi Energi dan Udara Bersih: Generasi Muda Kunci Perubahan", Rabu (28/8/2024) bertempat di MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Diskusi ini mengajak generasi muda melek transisi energi dan mensinergikan inisiatif-inisiatif yang selama ini sudah dijalankan.
Billy menyatakan generasi muda Indonesia memiliki peran strategis dalam mengawal transisi energi menuju penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).
“YeC telah menjadi jembatan penting antara aspirasi generasi muda dengan pemangku kebijakan. Melalui inisiatif ini, suara dan ide-ide inovatif dari grassroot pemuda dapat disampaikan secara langsung kepada pemerintah. Di YeC, kami ingin memastikan bahwa kami tidak hadir untuk membuat sesuatu yang sudah ada, tetapi YeC hadir untuk jadi tempat diskusinya teman-teman agar inovasi yang satu dan lain saling terhubung, tidak jalan sendiri-sendiri,” ungkap Billy yang juga Founder and Vice Chairman YeC.
Pemuda Papua pertama yang berhasil lulus dari Harvard ini juga mengungkapkan keyakinannya terhadap kemampuan pemuda dalam menciptakan perubahan nyata.
Dia menyampaikan optimismenya terhadap visi transisi dan ketahanan energi yang akan mendapatkan konsentrasi khusus di pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Saya optimistis di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo dan Mas Gibran, Indonesia akan mampu menjalankan program-program transisi energi yang progresif dan berdampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Momentum besar untuk menjadikan Indonesia semakin terpandang di mata dunia. Tentu kita tidak bisa berjalan tanpa satu dan yang lainnya. Seperti semangat Indonesia, semangat gotong royong, seperti itulah kita harus bahu-membahu menjaga ketahanan dan transisi energi Indonesia,” ujarnya.
“Dengan ISF yang akan diselenggarakan minggu depan, saya percaya ini jadi milestone bagi upaya-upaya keberlanjutan yang selama ini kita kerjakan bersama. YeC siap sukseskan ISF dan sama-sama kita menjadi bagian dari sejarah baru Indonesia,” kata Billy yang saat ini sedang menempuh studi doktoral di University of Pennsylvania.
Advisory Board YeC Rachmat Kaimuddin menambahkan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan generasi muda adalah kunci untuk mewujudkan transisi energi yang sukses. YeC telah menunjukkan bagaimana generasi muda dapat berkontribusi secara signifikan dalam proses ini. “Kita bergerak sama-sama,” ucapnya.
Kegiatan ini menjadi ajang diskusi dan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk akademisi, pelaku industri, dan aktivis lingkungan. Semua pihak yang hadir sepakat akan pentingnya mempercepat transisi energi guna mencapai udara bersih dan menjaga ketahanan energi berkelanjutan.
Dalam membangun YeC, Billy tidak sendiri. Sederet nama-nama pemimpin muda Indonesia dalam susunan Board dan Founder YeC yaitu Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin sebagai Advisory Board YeC, dan para Founder YeC lainnya yakni Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE Fadli Rahman selaku Founder dan Chairman, serta Direktur Eksekutif Pijar Foundation Ferro Ferizka selaku Founder Vice Chairman.
Kemudian CEO Jejak.in Arfan Arlanda selaku Founder dan Vice Chairman, Direktur Hubungan Kelembagaan Indonesia Battery Corporation (IBC) selaku Founder dan Vice Chairman, Aktris, Duta SDGs dan Duta ENDP Chelsea Islan sebagai Founder dan Vice Chairman, dan Senior Analyst PT Pertamina International Shipping sebagai Founder dan Sekjen.
Dalam acara Road to Indonesia International Sustainability Forum (ISF), YeC menggelar diskusi publik bertajuk "Transisi Energi dan Udara Bersih: Generasi Muda Kunci Perubahan", Rabu (28/8/2024) bertempat di MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Diskusi ini mengajak generasi muda melek transisi energi dan mensinergikan inisiatif-inisiatif yang selama ini sudah dijalankan.
Billy menyatakan generasi muda Indonesia memiliki peran strategis dalam mengawal transisi energi menuju penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).
“YeC telah menjadi jembatan penting antara aspirasi generasi muda dengan pemangku kebijakan. Melalui inisiatif ini, suara dan ide-ide inovatif dari grassroot pemuda dapat disampaikan secara langsung kepada pemerintah. Di YeC, kami ingin memastikan bahwa kami tidak hadir untuk membuat sesuatu yang sudah ada, tetapi YeC hadir untuk jadi tempat diskusinya teman-teman agar inovasi yang satu dan lain saling terhubung, tidak jalan sendiri-sendiri,” ungkap Billy yang juga Founder and Vice Chairman YeC.
Pemuda Papua pertama yang berhasil lulus dari Harvard ini juga mengungkapkan keyakinannya terhadap kemampuan pemuda dalam menciptakan perubahan nyata.
Dia menyampaikan optimismenya terhadap visi transisi dan ketahanan energi yang akan mendapatkan konsentrasi khusus di pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Saya optimistis di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo dan Mas Gibran, Indonesia akan mampu menjalankan program-program transisi energi yang progresif dan berdampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Momentum besar untuk menjadikan Indonesia semakin terpandang di mata dunia. Tentu kita tidak bisa berjalan tanpa satu dan yang lainnya. Seperti semangat Indonesia, semangat gotong royong, seperti itulah kita harus bahu-membahu menjaga ketahanan dan transisi energi Indonesia,” ujarnya.
“Dengan ISF yang akan diselenggarakan minggu depan, saya percaya ini jadi milestone bagi upaya-upaya keberlanjutan yang selama ini kita kerjakan bersama. YeC siap sukseskan ISF dan sama-sama kita menjadi bagian dari sejarah baru Indonesia,” kata Billy yang saat ini sedang menempuh studi doktoral di University of Pennsylvania.
Advisory Board YeC Rachmat Kaimuddin menambahkan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan generasi muda adalah kunci untuk mewujudkan transisi energi yang sukses. YeC telah menunjukkan bagaimana generasi muda dapat berkontribusi secara signifikan dalam proses ini. “Kita bergerak sama-sama,” ucapnya.
Kegiatan ini menjadi ajang diskusi dan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk akademisi, pelaku industri, dan aktivis lingkungan. Semua pihak yang hadir sepakat akan pentingnya mempercepat transisi energi guna mencapai udara bersih dan menjaga ketahanan energi berkelanjutan.
(jon)