LSI Sebut Elektabilitas Airin Tertinggi di Pilkada Banten 2024

Kamis, 22 Agustus 2024 - 17:28 WIB
loading...
LSI Sebut Elektabilitas...
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat berbagai keunggulan Airin Rachmi Diany dalam survei Pilkada Banten 2024. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat berbagai keunggulan Airin Rachmi Diany dalam survei Pilkada Banten 2024. Sebagai bakal calon gubernur Banten, Airin unggul baik dari sisi popularitas atau tingkat keterkenalan maupun elektabilitas atau tingkat keterpilihan.

"Menurut data survei LSI, Airin unggul di semua simulasi," ujar peneliti LSI, Muhammad Adib melalui keterangan, Kamis (22/8/2024).

Data survei LSI menunjukkan jika head to head dengan Andra Soni, kandidat calon gubernur dari Partai Gerindra, elektabilitas Airin mencapai 77,3%. Elektabilitas Andra sekitar 10%, dan yang belum menentukan pilihan 12,7%.



Sementara data simulasi jika berpasangan dan head to head melawan pasangan bakal calon Andra Soni-Dimyati Natakusumah dengan duet Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, data elektabilitas pasangan ini mencapai 73,7%. Elektabilitas Andra-Dimyati ada di kisaran 12,2%, dan yang belum menentukan pilihan 14,1%.

Survei dilakukan pada 27 Juli hingga 4 Agustus dengan metodologi survei tatap muka. Populasi warga Banten berusia 17 tahun ke atas dengan sampel sebanyak 800 orang. Menggunakan pola random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) ±3.5%. Tingkat kepercayaan 95%.



Keunggulan Airin yang tinggi tidak lepas kinerja dan prestasi Airin saat menjadi Wali Kota Tangerang Selatan. Selain itu sosialisasi Airin sebagai cagub juga berhasil meningkatkan popularitasnya.

Popularitas Airin mencapai 92,7% dan disukai sebanyak 89,0%. Airin dikenal melalui berbagai media baik media massa, media sosial maupun media sosialisasi lainnya. Warga Banten yang mengaku pernah melihat spanduk atau baliho Airin sebanyak 70,9%.

Perihal skema kotak kosong dalam pilkada, Adib menilai tidak sehat untuk iklim demokrasi. Sebab dengan skema kotak kosong, masyarakat sebetulnya tidak diberikan pilihan untuk pemimpin mereka ke depan.

“Dengan adanya dua atau lebih kandidat, publik lalu memiliki pilihan dan bisa membandingkan gagasan dan program yang diusung oleh masing-masing kandidat,” pungkasnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1848 seconds (0.1#10.140)