Dituding Intimidasi Kapolri, Megawati: Masak Nggak Ngerti Orang Aturan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:59 WIB
loading...
Dituding Intimidasi...
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato dalam pengumuman calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota dan provinsi untuk gelombang pertama di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Foto: SINDOnews/Felldy Utama
A A A
JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri angkat bicara mengenai tudingan mengintimidasi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Dia tidak habis pikir penafsiran pihak-pihak yang menyebut dirinya melakukan intimidasi kepada Kapolri dari pernyataan sebelumnya.

Hal ini disampaikan Megawati saat berpidato dalam pengumuman calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota dan provinsi untuk gelombang pertama di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (14/8/2024).



“Ada orang ngomong loh kok saya katanya mengintimidasi Kapolri? Ini orang, bukan orang Indonesia ku rasa. Masak nggak ngerti orang aturan,” ujar Megawati.

“Kalau intimidasi, saya nggak ngomong di depan umum. Aku pikir kenapa nggak boleh ketemu Kapolri? Kapolrinya mau nggak ketemu sama saya? Sampai hari ini nggak ada surat ‘Ibu Mega yang terhormat’ ayo kita ngobrol. Memangnya nanti saya terus mau ditangkap (dulu) karena ketemu Kapolri?” tambahnya.

Menurut Presiden ke-5 RI ini, sebagai warga negara Indonesia tentu memiliki hak bertemu Kapolri. “Ibu Megawati Soekarnoputri minta ketemu yang namanya Kepala Polisi Republik Indonesia,” tegasnya.

Mengenai alasan mengapa Megawati ingin bertemu Kapolri karena dia menerima berbagai laporan, data, dan fakta mengenai intimidasi serta ketidaknetralan aparat baik terkait ajang politik maupun proses penegakan hukum.

Dia sangat terusik dengan keadaan tersebut. Dia merasa hal-hal demikian perlu diingatkan kepada pemimpin tertinggi di Kepolisian. Apalagi hal itu tak sejalan dengan tujuan proses reformasi di tubuh Polri yang banyak dimulai ketika Megawati menjadi presiden.

Misalnya, Megawati menerima laporan soal proses intimidasi yang diterima banyak pihak. Intimidasi itu dilakukan lewat aparat dengan kaitan pihak penguasa. Ketika didalami disebutkan bahwa intimidasi itu karena ada perintah dari atas.

“Masak diintimidasi hanya karena ada perintah dari atas. Atasnya mana? ‘Yang pasti Ibu ada perintah dari atas’. Gile apa enggak? Gile dong. Lah kok nggak mau bilang dari si ini, si ono, si ini, perintah ya dari atas,” kata Megawati.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1055 seconds (0.1#10.140)