Calon Pemimpin Muda dan Diaspora Berbagi Pandangan tentang Masa Depan Ekonomi ASEAN
loading...
A
A
A
Nitalia Slamet berbagi tentang tantangan menjadi wanita Asia di industri yang didominasi pria. "Sikap kerja keras dan mindset 'just do it' menjadi kunci kesuksesan saya," ujarnya, mendorong yang lain untuk tetap gigih meski menghadapi rintangan.
Janeca dari Australia-Philippines Business Council menyoroti peluang yang akan datang bagi para profesional dan mahasiswa Filipina di Australia, dan mengundang komunitas ASEAN yang lebih luas untuk bergabung. "Kegiatan kami, dirancang untuk membangun jembatan dan menciptakan peluang. Kami menyambut semua orang untuk berkolaborasi dengan kami," katanya.
Francis Goh dari Malaysia menceritakan perjalanannya dari kesulitan finansial hingga sukses di industri real estat. "Kami memulai dengan tekad dan rencana. Hari ini, perusahaan kami berkembang di seluruh Australia dan sekitarnya," kenang Francis, menekankan pentingnya ketekunan dan pemikiran ke depan.
Celia Tran, yang mewakili Vietnam, berbicara tentang tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa saat memasuki dunia bisnis. "Membangun jaringan bisa terasa menakutkan, terutama bagi mahasiswa internasional, tetapi ada banyak profesional yang siap membantu. Jangan ragu untuk mengulurkan tangan," ujarnya.
Salah satu pembahasan kunci dalam ASEAN Day 2024 adalah gagasan yang diusulkan oleh Reymond Pepito untuk membentuk Asosiasi Mahasiswa ASEAN di Melbourne. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi dan dukungan di antara mahasiswa ASEAN di Australia, serta menyediakan suara dan platform yang bersatu untuk pertukaran budaya dan pengembangan profesional.
Gagasan ini mendapat sambutan hangat dari para Konsul Jenderal yang hadir. Mereka menyatakan antusiasme terhadap inisiatif ini dan menekankan kesiapan mereka untuk mendukung pembentukan asosiasi tersebut.
"Asosiasi ini tidak hanya akan memperkuat hubungan di antara mahasiswa ASEAN, tetapi juga meningkatkan kehadiran kolektif kita di Australia," ujar Konsul Jenderal Waseso, sejalan dengan pernyataan rekan-rekannya.
Perayaan ini ditutup dengan pesta kuliner tradisional ASEAN, termasuk bakso dari Indonesia, pancit dari Filipina, dan sate dari Malaysia, yang menyajikan cita rasa warisan kuliner yang kaya dari kawasan ini.
Lihat Juga: Hadirkan Pegiat Zakat ASEAN dan Jordania, Baznas RI Kembali Gelar Konferensi Zakat Internasional ke-8
Janeca dari Australia-Philippines Business Council menyoroti peluang yang akan datang bagi para profesional dan mahasiswa Filipina di Australia, dan mengundang komunitas ASEAN yang lebih luas untuk bergabung. "Kegiatan kami, dirancang untuk membangun jembatan dan menciptakan peluang. Kami menyambut semua orang untuk berkolaborasi dengan kami," katanya.
Francis Goh dari Malaysia menceritakan perjalanannya dari kesulitan finansial hingga sukses di industri real estat. "Kami memulai dengan tekad dan rencana. Hari ini, perusahaan kami berkembang di seluruh Australia dan sekitarnya," kenang Francis, menekankan pentingnya ketekunan dan pemikiran ke depan.
Celia Tran, yang mewakili Vietnam, berbicara tentang tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa saat memasuki dunia bisnis. "Membangun jaringan bisa terasa menakutkan, terutama bagi mahasiswa internasional, tetapi ada banyak profesional yang siap membantu. Jangan ragu untuk mengulurkan tangan," ujarnya.
Salah satu pembahasan kunci dalam ASEAN Day 2024 adalah gagasan yang diusulkan oleh Reymond Pepito untuk membentuk Asosiasi Mahasiswa ASEAN di Melbourne. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi dan dukungan di antara mahasiswa ASEAN di Australia, serta menyediakan suara dan platform yang bersatu untuk pertukaran budaya dan pengembangan profesional.
Gagasan ini mendapat sambutan hangat dari para Konsul Jenderal yang hadir. Mereka menyatakan antusiasme terhadap inisiatif ini dan menekankan kesiapan mereka untuk mendukung pembentukan asosiasi tersebut.
"Asosiasi ini tidak hanya akan memperkuat hubungan di antara mahasiswa ASEAN, tetapi juga meningkatkan kehadiran kolektif kita di Australia," ujar Konsul Jenderal Waseso, sejalan dengan pernyataan rekan-rekannya.
Perayaan ini ditutup dengan pesta kuliner tradisional ASEAN, termasuk bakso dari Indonesia, pancit dari Filipina, dan sate dari Malaysia, yang menyajikan cita rasa warisan kuliner yang kaya dari kawasan ini.
Lihat Juga: Hadirkan Pegiat Zakat ASEAN dan Jordania, Baznas RI Kembali Gelar Konferensi Zakat Internasional ke-8
(zik)