PKB Bahas Sosok Sekjen Pengganti Hanif Dhakiri
A
A
A
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus menggodok kandidat sekretaris jenderal (sekjen) dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Periode 2019-2024.
Penggodokan nama sekjen baru pengganti Hanif Dhakiri yang dilakukan pada Sabtu (24/8/2019) malam, belum menemukan titik temu.
Tadi malam, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang kini mempupulerkan namanya dengan sebutan Gus Ami, menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah kiai di salah satu pesantren di Jakarta untuk membahas posisi sekjen masa periode lima tahun ke depan.
Ketua DPW PKB Jateng Yusuf Chodlori mengatakan, pembahasan jabatan sekjen pada Sabtu malam belum mendapati titik temu sehingga kemungkinan akan dilanjutkan pada Minggu malam nanti.
“Kalau nanti malam selesai, langsung didaftarkan ke Kemenkumham," katanya, Minggu, 25 Agustus 2019 .
Mengenai usulan nama, Gus Yusuf Chudhori mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Gus Ami.
“Kemarin di Surabaya kita usulkan hasil usulan daerah-daerah untuk menjadi bahan rapat. Tapi sebenarnya kalau kita soal nama terserah beliau, ketum nyaman dan sekjen bisa bekerja melayani kita di daerah karena sekjen itu menjadi kepanjangan tangan ketum untuk menjadi pembina," tuturnya.
Menurut Gus Yusuf, sejumlah kader partainya sudah mengeluarkan aspirasi terkait posisi sekjen. Hanya saja mereka masih mencari kader yang tepat. Menurut dia, ada kader yang tetap ingin mempertahankan posisi Hanif Dhakiri sebagai Sekjen, ada pula yang ingin menggantinya.
“Tapi juga berkembang beberapa nama-nama yang lain," kata Yusuf.
Dia mengaku, PKB punya banyak kader yang layak menduduki kursi sekjen. Selain Hanif, ada nama-nama lain seperti Lukmanul Khakim, Faisol Reza, Ida Fauziyah, dan Jazilul Fawaid.
Sebelumnya, Gus AMI terpilih kembali secara aklamasi menjadi Ketua Umum PKB periode 2019-2024. Kendati demikian, PKB belum memilih siapa kader mereka yang cocok untuk menempati posisi sekjen. Gus AMI mengatakan, dirinya sudah mempunyai sejumlah syarat untuk kader PKB yang akan menjadi Sekjen. Ia juga mengaku sudah mendapatkan nama-namanya serta mendapat aspirasi dari DPW dan DPC soal nama kandidat sekjen.
"Yang bisa bekerja, konsentrasi lebih bersifat sebagai manajer atau executive director lah," kata Gus Ami kepada wartawan di sela-sela Muktamar PKB di Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8/2019).
Gus Ami mengaku ia tidak bisa asal menunjuk sekjen karena perlu mendengar aspirasi partai. Ia ingin aspirasi kader terpenuhi lewat pemilihan sekjen. Ia pun mengaku akan mengumumkan nama sekjen dalam waktu dekat.
Penggodokan nama sekjen baru pengganti Hanif Dhakiri yang dilakukan pada Sabtu (24/8/2019) malam, belum menemukan titik temu.
Tadi malam, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang kini mempupulerkan namanya dengan sebutan Gus Ami, menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah kiai di salah satu pesantren di Jakarta untuk membahas posisi sekjen masa periode lima tahun ke depan.
Ketua DPW PKB Jateng Yusuf Chodlori mengatakan, pembahasan jabatan sekjen pada Sabtu malam belum mendapati titik temu sehingga kemungkinan akan dilanjutkan pada Minggu malam nanti.
“Kalau nanti malam selesai, langsung didaftarkan ke Kemenkumham," katanya, Minggu, 25 Agustus 2019 .
Mengenai usulan nama, Gus Yusuf Chudhori mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Gus Ami.
“Kemarin di Surabaya kita usulkan hasil usulan daerah-daerah untuk menjadi bahan rapat. Tapi sebenarnya kalau kita soal nama terserah beliau, ketum nyaman dan sekjen bisa bekerja melayani kita di daerah karena sekjen itu menjadi kepanjangan tangan ketum untuk menjadi pembina," tuturnya.
Menurut Gus Yusuf, sejumlah kader partainya sudah mengeluarkan aspirasi terkait posisi sekjen. Hanya saja mereka masih mencari kader yang tepat. Menurut dia, ada kader yang tetap ingin mempertahankan posisi Hanif Dhakiri sebagai Sekjen, ada pula yang ingin menggantinya.
“Tapi juga berkembang beberapa nama-nama yang lain," kata Yusuf.
Dia mengaku, PKB punya banyak kader yang layak menduduki kursi sekjen. Selain Hanif, ada nama-nama lain seperti Lukmanul Khakim, Faisol Reza, Ida Fauziyah, dan Jazilul Fawaid.
Sebelumnya, Gus AMI terpilih kembali secara aklamasi menjadi Ketua Umum PKB periode 2019-2024. Kendati demikian, PKB belum memilih siapa kader mereka yang cocok untuk menempati posisi sekjen. Gus AMI mengatakan, dirinya sudah mempunyai sejumlah syarat untuk kader PKB yang akan menjadi Sekjen. Ia juga mengaku sudah mendapatkan nama-namanya serta mendapat aspirasi dari DPW dan DPC soal nama kandidat sekjen.
"Yang bisa bekerja, konsentrasi lebih bersifat sebagai manajer atau executive director lah," kata Gus Ami kepada wartawan di sela-sela Muktamar PKB di Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8/2019).
Gus Ami mengaku ia tidak bisa asal menunjuk sekjen karena perlu mendengar aspirasi partai. Ia ingin aspirasi kader terpenuhi lewat pemilihan sekjen. Ia pun mengaku akan mengumumkan nama sekjen dalam waktu dekat.
(dam)